19. [END]

905 26 2
                                    

Happy Reading...

Haera pikir Jordan berubah menjadi sedikit pikun seiring bertambahnya usia. Hari ini  benar-benar kesal karena dengan bodohnya jordan melupakan hari perkiraan lahir anak mereka dan malah menerima tawaran untuk menjadi perwakilan pengganti johnny di meeting penting di Jakarta bahkan Jordan pagi tadi baru berangkat. Saat ini haera telah berada di rumah sakit karna ia telah mengalami kontraksi sejak semalam, diruangan tersebut ada tyara yang tengah menemaninya dan mengelus lembut punggung sang menantu sementara haera terlihat tengah memuntahkan sesuatu di  wadah yang baru saja diberikan perawat. Proses kelahiran anaknya benar-benar berjalan lambat bahkan baru masuk pembukaan ketiga setelah bersusah payah menahan rasa sakit hampir 5 jam lamanya.

"Tarik nafas.... Lalu hembuskan pelan-pelan." Ucap tyara yang sejak tadi membimbing menantunya.

"Huft.... Huft...." Haera terus mengikuti perintah sang mertua dan ia jelas bisa merasakan jika bayinya berputar seolah tengah mencari jalan keluarnya.

"Sakit.... Hiks...."

"Tahan ya, sebentar lagi jellybean akan keluar." Tyara mengecup lembut kening menantunya yang manja sementara haera hanya mengangguk dan masih sibuk menumpahkan air matanya.

🐰✨

Menit demi menit berlalu dan semuanya masih terasa menyakitkan untuk haera. Bahkan tyara mengatakan bahwa Jordan lahir lebih cepat tapi kenapa anaknya betah sekali tidak ingin keluar dari perut ibunya. Beberapa menit lalu dokter baru saja keluar Dan mengatakan jika haera baru memasuki  pembukaan lima yang jelas masih membutuhkan waktu cukup lama bagi bayi kecilnya untuk melihat dunia.

"Pelan-pelan sayang...." Tyara menuntun haera yang sejak tadi meminta berjalan mengelilingi ruangannya demi mempercepat pembukaan persalinannya. Ditengah nafasnya yang terengah haera masih sempat mengumpati suaminya hingga tyara yang sedang bersamanya tertawa.

"Mama sakit.... Hiks...." Mengelilingi ruangan sepertinya pilihan yang tepat karena tak butuh waktu lama cairan ketuban haera mulai merembes dan dengan segera tyara kembali membantu wanita itu untuk berbaring di ranjangnya.

"Wah sudah pembukaan delapan, kurasa sebentar lagi selesai" ucap dokter yang baru saja mengecek Jalur lahir pasiennya sementara haera terlihat Amat kesakitan di ranjang pasiennya.

Jordan benar-benar langsung melesat kembali ke Bandung saat tau kabar yang diberitahu oleh ibunya, bahkan pakaiannya sudah berantakan.ia harus segera menemui haera sebelum kepalanya dipenggal oleh istrinya. Masih dengan pakaian formal dan berantakan Jordan berlari masuk kerumah sakit untuk segera menemui haera, baru saja tyara menghubunginya dan mengatakan jika pembukaan persalinan haera masih belum lengkap dan itu artinya wanita itu tengah menahan rasa sakitnya selama sembilan jam karena jordan baru saja sampai Bandung setelah perjalanan 3 jam.

Jordan membuka paksa pintu ruangan istrinya dan mendapati haera yang menatap tajam ke arahnya dengan wajah penuh air mata.

"Bodoh.... Sudah tahu anaknya akan lahir masih saja sibuk berkerja. Hamili saja kolega-mu sana.... Argh...." Haera terteriak tepat saat Jordan memasuki ruangannya hingga berhasil membuat tyara yang ada disana tertawa.

"Bodoh bodoh.... Dasar pikun bagaimana bisa lupa jika hari ini istrinya akan melahirkan, cintaku jahat.... Hiks..." Jordan duduk disebelah ranjang rawat istrinya dan menggenggam tangan haera erat-erat sementara wanita itu sesekali meremas tangan suaminya rasa nyeri diperutnya yang semakin menggila.

"wah pembukaan sudah lengkap, sepertinya bayinya benar-benar ingin ayahnya melihat kelahirannya" kekeh dokter itu, ia meminta para perawat memperbaiki posisi haera sementara wanita itu mulai kepayahan dengan keringat keningnya. Untuk tyara ia memilih keluar karena tak tega melihat haera yang kesakitan.

"Silahkan mengejan saat kontraksi datang nyonya"

"Hum... Huft..."

"Eunghh..." Haera mulai mengejan saat merasakan kontraksi diperutnya, bahkan tubuhnya terlihat menegak menggambarkan sebesar apa tenaga yang ia kerahkan.

Haera mati-matian menahan rasa sakitnya kala merasakan sesuatu yang memaksa keluar dari bagian bawahnya. Rasanya tubuhnya seperti akan terbelah dan genggaman tangannya pada jordan makin mengerat hingga pria itu ikut merintih kesakitan.

"Setelah ini silahkan mengejan panjang"

"Eungh.... Huft.... Huft...."

"Eunghh.... Argh...."

Oek.... Oek.... Oek...

Dorongan itu berbuah manis dan berhasil membawa bayi mereka lahir dengan suara tangisan yang memenuhi ruangan. Haera ikut menangis kala mendengar suara tangis bayi kecilnya.

"Narven...hiks...."

"Iya sudah selesai, Maharani adalah ibu yang paling kuat sedunia" Jordan mengecup kening istrinya setelah memotong tali pusar anaknya mereka dan si kecil Tengah dibersihkan oleh perawat yang ada disana.

"Selamat ya, anak pertama kalian perempuan, sangat sehat dan cantik sekali" dokter itu membantu memposisikan bayi kecil yang masih menangis itu di dada ibunya hingga perlahan tangisnya mereda. Sepertinya si kecil tau jika ia telah berada di dalam dekapan hangat sang mama dan perlahan si kecil terlihat membuka mulutnya untuk segera menikmati asi.

Tangannya yang masih tertancap infus ia bawa untuk makin mendekap bayi kecilnya, sementara si kecil menggeliat karna kegiatannya Seolah terganggu oleh sang mama.

Jordan mengecup lembut pucuk kepala istrinya dan mengelus kepala bayi kecilnya. Hari ini kehidupannya benar-benar sempurna. Rasanya tak sia-sia ia melajang  cukup lama karena saat ini ada istri cantik, dan bayi kecil yang menggemaskan yang telah melengkapi hidupnya.

"Terimakasih sayang...."

"Hum, Terimakasih juga" terkekeh membalas perkataan suaminya, setelahnya ia kembali fokus dengan si kecil yang kian lahap Menikmati susunya sepertinya bayi itu kelaparan benar-benar kelaparan menunggu kedatangan ayahnya.

"Jellybean udah lahir... Mukanya mirip banget sama kamu" ujar jordan, haera mengangguk dan terkekeh.

"Udah punya nama?"tanya haera kepada Jordan.

"Udah dong"

"Siapa?"

"Mora harasya nada talenta diodino, Mora itu panggilannya kalo talenta itu biar dia punya bakat kalo nama belakangnya pake nama aku"

"Nama kamu panjang banget nak, ngalahin nama bunda" ucap haera kepada sang anak, Jordan terkekeh.

Setelahnya haera dipindahkan keruang rawat, Jordan sedang keluar mencari makan.

✨🐰

TAMAT

Hore book ini udah tamat!! Aku happy banget karena akhirnya aku bisa selesaikan cerita ini yeayyy❤️😀

Apakah kalian bahagia? Harus dong masa cuma aku yang bahagia.

Aku bakal publis book baru guyss tapi gak tau kapan😌, tunggu aja yaaa.

Bye-bye men-temen🥳🎉🎉

Malem ini kita party buat ngerayain, wkwkwk canda guys🥳

I've arrived at my new story too🙆🎉

My Friend Or Boyfriend?|| NohyuckGs[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang