17

453 17 0
                                    

Happy Reading...

Setelah acara kemarin, haera dan jordan segera pulang karna jordan masih ada kerjaan yang harus dikerjakan. Citra dan Johnny sudah menyuruh mereka menginap sehari lagi tapi haera tidak ingin berlama-lama disana, Johnny dan citra akhirnya mengizinkan.

Haera sekarang sedang duduk ditaman belakang rumah sambil melihat tanaman stoberi dan bunga mawar. Mata Haera berbinar saat melihat mawar yang Ia tanam tumbuh subur.

Ia duduk dikursi taman sambil menikmati hembusan angin dan pemandangan langit yang berwarna merah kombinasi Oren.
Jordan sedang diruang kerjanya jadi ia tidak ada kerjaan sekarang, ia ingin ke menyusul Jordan tapi ia takut mengganggu.

"Haera, haera sayang kamu dimana?" teriak Jordan.

Haera tidak menjawab hingga ada yang mengecup pipinya sekilas dari samping, haera melihat kearah orang yang disampingnya itu Jordan.

"Kenapa gak jawab?"

"Aku lagi gak mood, perut aku rasanya keram." jawab haera, haera membawa tangan Jordan untuk mengelus perutnya.

"Sayang jangan nakal diperut bunda, kamu ngajak bunda main? Mainnya nanti aja pas kamu lahir biar bisa sama papa."

"Sayang, aku kepengen banget nguncir rambut kamu sama aku juga mau kamu make up." ujar haera tiba-tiba, Jordan mengernyit bingung. Kenapa keinginan haera selama hamil semakin aneh, pikir Jordan.

"Jangan aneh-aneh dong, kuncir rambut aja ya." jawab Jordan sambil tangannya menyelipkan poni haera yang menutupi mata kebelakang telinga.

"Ayolah sayang kali ini aja, jellybean yang mau." rengek haera Jordan mengangguk pasrah jika haera sudah merengek dan menyangkut baby ia kalah telak.

Mereka masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamar menuju meja rias haera dan mendandani Jordan, rambut lelaki itu dikuncir 2 poninya dibagi dua, haera mendadani Jordan kemudian terakhir haera merengek menyuruh Jordan memakai dress. Jordan memilih pasrah dan berakhirlah dirinya seperti waria yang dijalanan lampu merah.

"Jellybean jangan minta yang aneh-aneh, papa sudah tidak sanggup menuruti keinginan bundamu yang aneh."

Haera tertawa mendengar curhatan Jordan didepan perutnya. Mereka sedang rebahan dikasur dengan Jordan yang menjadikan paha haera sebagai bantal, haera sedang membersihkan make up Jordan. Setelah berpoto-poto Jordan merengek ingin segera minta dibersihkan, ia langsung mengganti baju dan langsung meminta haera menghapus makeup-nya.

"Udah selesai, ambilin catokan aku di dalam laci meja rias."

"Mau ngapain? Buat apaan catok?"

"Buat benerin rambut kamu yang agak ikal."

Jordan mengangguk lalu menurut apa yang disuruh haera, ia langsung memberikannya kepada haera.

"Narven tangan kamu nakal banget, jangan masuk-masuk keluarin. Jangan nyuruh aku marah ya." Omel haera saat tangan Jordan masuk kedalam piyamanya.

"Ayolah narven semalam kamu udah, masa sekarang lagi kamu mau aku gak bisa jalan?" tungkas haera kesal, ia meletakkan catokan dan memegangi tangan Jordan yang sedang berusaha ingin melepas bra-nya.

"Sayang aku gak bisa nahan lagi."

"Gak bisa narven, payudara aku lagi sakit sama bengkak."

"Kenapa kamu gak bilang sama aku?!" panik Jordan.

"Itu hal wajar kata dokter Dona, itu hal wajar karna payudara ibu hamil akan mulai memproduksi ASI maka itu akan bengkak dan sakit." jelas haera, Jordan mengangguk.

"Kenapa kamu gak kasih tau aku?"

"Makanya kalo aku check up, kamu itu ikut." ketus haera, Jordan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kamu tau kan setiap aku mau ikut kamu check up kandungan aku selalu ada urusan mendadak."

"Aku selalu sendiri pas check up sampe aku dikira hamil karena kecelakaan sama ibu-ibu julid."

"Oh ya? Mereka bilang apa?"

"Mereka bilang aku hamil diluar nikah dan masih muda iyasih aku emang masih muda tapi aku keliatan ya kaya anak SMA?" Jelas haera, Jordan nampak tak percaya dengan ucapan haera.

"Mereka bilang gitu? Kamu jawab apa?"

"Aku bilang aku nikah dulu baru hamil, dan gak kecelakaan terus umur aku udah dua puluh satu bukan delapan belas."

"Maafin aku ya karna aku gak pernah dampingin kamu check up." sesal Jordan, haera mengangguk tangan lentiknya mengelus rahang tegas Jordan.

Jordan memajukan mukanya, mukanya dan haera Sangat dekat. Awalnya hanya kecupan, tapi haera lebih dulu melumat bibir itu. Haera membuka akses untuk jordan, setelah mendapat akses untuk masuk pria itu membelit Lida mereka seperti ular yang sedang memelit tubuhnya. Ciuman itu semakin ganas dan sudah turun ke leher jenjang haera, tangan Jordan sedang berusaha membuka kaitan bra haera setelah berhasil ia merebahkan haera di ranjang dan melepas bajunya dan juga baju haera. Setelah baju yang haera terlepas menampilkan 2 gundukan yang paling disukai oleh Jordan, Jordan melihat haera menggeleng jadi dia tidak melakukan itu ia menarik selimut dan menutupi tubuh setengah telanjang mereka. Jordan memeluk haera erat.

"Aku gak bakal ngelakuin itu dulu sebelum kamu izinin." ucap Jordan.

"Makasih, tapi tolong ambilin kompres soalnya ini makin sakit. Sekalian pompa asi." ujar haera, Jordan mengangguk lalu turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.

Tak lama pria itu kembali dengan baskom untuk mengkompres ditangan kanannya dan pompa asi ditangan kirinya. Ia menyerahkannya kepada haera, dan diterima dengan baik oleh haera.

Haera memeras kain kompres itu lalu ia tap-tap diarea payudaranya. Setelah selesai mengompres ia membuka kotak pompa asi, ia meminta bantuan Jordan.

Ia membenarkan tempat pompa asi itu, haera meringis ketika merasakan rasa nyeri dari payudaranya Jordan mengelus punggung haera untuk merendahkan rasa sakit Haera.

"Shhh, nyeri ven." ucap haera.

"Ini pertama kali haera makanya sakit, nanti lama kelamaan gak."

Sekitar 30 menit akhirnya haera selesai dengan acara memompa asinya, asi yang dikeluarkan cukup banyak. Ia memberikan botol itu kepada Jordan untuk dimasukkan ke dalam kulkas.

Setelah selesai haera memakai bajunya tanpa menggunakan bra. Jordan kembali tadi ia disuruh untuk mengembalikan bekas air kompresan.

"Gimana masih sakit?"

"Udah gak senyeri tadi."

"Yaudah kita tidur aja pasti kamu cape."

Haera mengangguk pelan, lalu merebahkan diri disamping Jordan. Jordan memeluk dirinya, haera merasa hangat didalam pelukan pria itu.

Tak lama terdengar suara dengkuran halus haera tertidur dengan pulas di dalam pelukan hangat Jordan, Jordan juga ikut masuk kedalam mimpi.

~🐰✨~

Tbc

Dua bab lagi habis itu tamat, yeayyy.

Jangan lupa vomen dan follow me 😌✨

See you next chapter guyss 🥳🥳

Kalau ada typo Tandain yaaa

My Friend Or Boyfriend?|| NohyuckGs[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang