ིྀʚɞ ▹ ᑲᥲᑲᥙ...

1.1K 251 32
                                    

09:00

tidak terasa duo bocil kematian ini sudah menginjak masa pubertas dan sekarang mereka sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama alias smp.

ini adalah tahun pertama mereka di masa smp yang artinya mereka masih duduk di bangku kelas 7 saat ini.

selama masa pubertas, [name] tidak banyak berubah, ia masih sama seperti dulu yang merupakan sosok anak yang ceria.

brukk

"GAH?!" isagi terkejut ketika [name] tiba-tiba melompat ke punggungnya dan memeluk lehernya, kaki [name] juga melingkar di perut isagi sehingga ia tidak akan jatuh dari punggung isagi.

"ICHIII, SELAMAT YAA UDAH MENANGIN PERTANDINGAN KEMARIN! KAMU KEREN BANGET!" seru [name] masih sambil memeluk leher isagi.

"hehe... makasih, lagipula kamu kan udah ngucapin kemarin?" ucap isagi, semburat merah tipis muncul di wajahnya.

ia masih sama seperti dulu, ketika ada yang memujinya maka ia akan tersipu malu.

"hehe iya juga, pengen ngucapin lagi aja sih." ucap [name].

"saaa, ayo kuda! antarkan aku ke sekolah!" seru [name] dengan sebelah tangan terangkat menunjuk jalan menuju sekolah mereka.

"siapa yang kau panggil kuda?! turun woi!" ucap isagi dengan perempatan imajiner di dahinya.

"kamu lah, ayo cepat cepat! nanti telat!" seru [name] menggoyangkan bahu isagi.

"turun dulu lah! kamu berat!" seru isagi.

"nggak! aku turun kalo udah sampe ke gerbang sekolah!" seru [name].

"ck, baiklah baik!" isagi lalu menggendong [name] di punggungnya. wajah isagi memerah malu karena kini mereka menjadi pusat perhatian oleh orang-orang yang lewat dijalan itu.

terutama jam ini adalah jam untuk berangkat sekolah, pastinya banyak orang yang memakai seragam yang sama seperti mereka.

berbeda dengan [name], ia malah sibuk menatap langit pagi yang cerah. "hah... sudah sampai, sekarang turun." ucap isagi dengan nafas terengah-engah.

isagi lalu sedikit berjongkok agar [name] bisa turun, [name] kemudian turun dari punggung isagi.

"hehe makasih kuda ku atas tumpangannya!" seru [name] yang seketika memunculkan perempatan imajiner lagi di wajah isagi.

"sudah ku bilang aku bukan kuda!" seru isagi sambil tersenyum paksa.

"terserahhh!" [name] menjulurkan lidahnya untuk meledek isagi.

"sudah sudah, ayo kita masuk." ajak [name], ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan isagi yang masih berdiri didepan gerbang. "huh, dasar!" isagi lalu berjalan menyusul [name].

"ichi-kun.." panggil [name] yang tiba-tiba berhenti berjalan, isagi yang tadi berjalan disampingnya pun ikut berhenti berjalan lalu menoleh kearah [name].

"ada apa?" tanya isagi bingung karena [name] menundukkan kepalanya.

".... kamu kapan tinggi? perasaan gini gini terus?" tanya [name] yang membuat isagi terdiam sesaat.

[name] menyentuh pucuk kepala isagi lalu membandingkan tinggi isagi dengan tingginya, lebih tinggi [name] ternyata.

"tuhkan, bisa-bisanya kamu kalah ama cewek." ucap [name] yang sengaja untuk meroasting isagi.

"kau ini sombong banget! besok juga pasti aku yang akan lebih tinggi!" seru isagi kesal, [name] melipat tangannya didepan dada.

"ayo kita taruhan siapa yang akan lebih tinggi beberapa bulan lagi!" seru [name].

๑˒「ᴏsᴀɴᴀɴᴀᴊɪᴍɪ」⧽ i. yoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang