ིྀʚɞ ▹ ᥲkһіrᥒᥡᥲ ȷᥲძіᥲᥒ (ᥱᥒძ)

771 112 17
                                    

note:
1550+ word

「...」

"woi! jangan ngehindar mulu tai!" seru isagi menahan tangan [name] yang tadinya hendak kabur darinya.

"berisik!" seru [name] berusaha menarik tangannya namun isagi malah menambah satu tangannya lagi untuk menahannya.

"sst! diem dulu ah!" seru isagi karena saat ini mereka menjadi pusat perhatian di lorong sekolah.

orang-orang menatap mereka dengan tatapan bingung dan penasaran, melihat hal itu isagi langsung menarik tangan [name] agar ikut dengannya.

"mau kemana?!" tanya [name] karena tangannya terus ditarik sepanjang lorong sekolah.

"udah ikut aja." ucap isagi masih terus menarik tangannya.

kini mereka berdua berada di atap sekolah dan isagi sudah melepaskan tangan [name].

isagi merogoh saku celananya, ia mengambil lembaran kertas kecil yang lalu ia sodorkan pada [name].

"huh?" [name] menatap kertas itu penasaran, ternyata kertas itu adalah dua lembar tiket bioskop.

"ini... sebenarnya aku takut film horror, tapi karena kamu sangat suka jadinya aku beraniin aja." ucap isagi dengan wajah sedikit memerah malu.

[name] mengedipkan kedua kelopak matanya beberapa kali sebelum membalas, setelah itu ia tiba-tiba saja tertawa tanpa sebab.

"kau ini, aku gak maksa kamu buat nonton film horror loh" ucap [name] meragukannya masih sambil tertawa.

"ya gapapa, nemenin." balas isagi dengan tatapan yakin.

"ntar kalau ngompol jangan salahin aku ya!" lanjut [name] setelah itu ia tertawa sambil menepuk punggung isagi.

"hah mana ada?!" seru isagi dengan wajahnya yang sudah sangat memerah.

[name] hanya lanjut tertawa, ia tahu betul betapa bencinya isagi dengan film horor. padahal [name] sangat suka dengan film genre horor.

pernah sekali [name] memaksa isagi untuk menonton film horor di bioskop, namun berakhir [name] mengajak isagi keluar di pertengahan film karena tidak tega melihat isagi yang terlihat sangat ketakutan dan ingin pulang.

"kau yakin? ini film katanya bagus banget, kalau kita keluar di tengah film rugi loh." tanya [name] memastikan lagi sekaligus mengungkit kejadian di masa lampau.

"iya-iya gaakan deh!" seru isagi yang terlihat begitu yakin.

"jadi... kau mau kan?" tanya isagi menatap [name] masih dengan wajah memerahnya.

ia memiringkan kepalanya, berpikir sejenak, "ada siapa saja disana?" tanya [name] memastikan karena biasanya mereka mengajak bachira dan yang lain.

"hanya..." isagi terlihat ragu untuk melanjutkan ucapannya, jantungnya terasa berdegup kencang hanya untuk mengatakan kalimat sederhana seperti 'hanya kita berdua'.

"hmm?" [name] terlihat menunggu jawaban darinya.

"ah tidak, lanjutkan saja nanti." ucap isagi membalikkan badannya hendak pergi dari hadapan [name].

"eh kenapa?" tanya [name] menatap khawatir isagi, biasanya isagi bisa mengutarakan isi hatinya dengan lancar.

"tidak, tidak apa-apa nanti saja, lagipula kau belum ke kantin kan?" tanya isagi berusaha mengalihkan arah pembicaraan.

๑˒「ᴏsᴀɴᴀɴᴀᴊɪᴍɪ」⧽ i. yoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang