ིྀʚɞ ▹ һᥙkᥙmᥲᥒ...

1.2K 254 28
                                    

10:00

"ISAGIII!!!" seru seorang bocah berkacamata berlari menghampiri isagi yang baru saja keluar dari toilet.

"ada apa?" tanya isagi menatap bocah yang nafasnya terengah-engah, bocah itu membenarkan kacamatanya yang merosot.

"itu... [name] tadi berantem sama si giant, terus [name] ngedorong giant keluar dari jendela sampe giant jatuh ke kolam, sekarang dia dipanggil ke bk sama abangnya" jelasnya.

"HAH?! BUSET AMPE DORONG KELUAR JENDELA?!" seru isagi yang diangguki olehnya.

"ayo isagi, [name] lagi kena masalah sekarang" ajak bocah berkacamata itu menarik lengan isagi.

"u-um" isagi dan bocah itu berlari di lorong sekolah menuju ruang bk.

didepan pintu bk sudah ada [name] dan abangnya hanya diam berdiri mendengarkan omelan dari guru bk.

sementara giant ia berada di uks untuk mengganti seragamnya dan memeriksakan apakah ada luka atau tidak.

"kau ini sama saja dengan kakakmu! selalu mencari masalah!" seru seorang wanita tua yang merupakan guru bk menunjuk [name].

[name] hanya menatap datar guru tersebut, ia menarik ujung seragam milik abangnya yang hanya terpaut tiga tahun lebih tua darinya.

(anggep aja abang kalian shidou atau siapa)

mereka berada di satu sekolah yang sama, abangnya dikelas 6 sementara [name] sekarang masih kelas 3. dan biasanya ketika [name] berbuat sesuatu maka yang akan dipanggil terlebih dahulu adalah abangnya.

jangan salahkan [name] yang sudah ditandai oleh guru bk, salahkan abangnya yang juga harus ikut bertanggungjawab karena ia yang paling sering bersama dengan [name] sehingga kelakuannya menular pada adiknya.

"kapan gurunya selesai ngoceh?" tanya [name] pada abangnya yang sedang menguap. "gatau." balas abangnya dengan wajah datar.

"[name]!!" seru isagi berlari menghampiri gadis cilik itu.

"isagi! sudah berapa kali ibu bilang untuk menjaga kelakuan temanmu ini!" ucap wanita tua yang sedari tadi memarahi [name] yang malah jadi marah ke isagi.

"m-maaf bu!" seru isagi yang terkejut, dirinya tiba-tiba malah disalahkan.

"tapi bu, ichi-kun gaada salah kenapa disalahin?" tanya [name] yang tak terima sahabatnya malah disalahkan.

"kenapa?! karena isagi adalah anak baik dan disiplin, sebagai temannya sudah seharusnya ia menjaga kelakuan temannya juga!" seru guru itu yang alasannya terdengar tak masuk akal.

"tapi...." [name] merapatkan bibirnya, ia meremas ujung roknya berusaha menahan emosi.

tiba-tiba saja [name] membungkukkan badannya 45° untuk menunjukkan permintaan maaf.

"maafkan saya bu, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi, tapi jangan salahkan ichi-kun atas kelakuan saya!" seru [name] dengan kepala yang menunduk.

guru itu tentu saja terkejut karena baru pertama kali ini [name] menunjukkan permintaan maaf yang tulus.

"hah... baiklah, tapi berjanji untuk tidak melakukannya lagi, itu sangat berbahaya kau tahu!" ucap guru itu sambil membenarkan kacamatanya.

"tapi ibu akan tetap memanggil orang tuamu, kau boleh kembali ke kelas." ucap guru itu sebelum melangkahkan kakinya untuk pergi.

"[name]..." isagi menatap [name] terkejut. "wah, belajar dari siapa tuh?" tanya abang [name].

๑˒「ᴏsᴀɴᴀɴᴀᴊɪᴍɪ」⧽ i. yoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang