๑˒「ᴏsᴀɴᴀɴᴀᴊɪᴍɪ」⧽ i. yoichi

ིྀʚɞ ▹ 𝗍ᥱmᥲᥒ...

「17:15」

"jadi bagaimana jawabanmu?" tanya isagi pada [name] yang sedang duduk disampingnya.

kini seragam mereka berdua sudah basah kuyup dan berteduh di sebuah halte bus yang letaknya tak jauh dari tempat awal mereka kehujanan.

karena hujannya langsung deras mereka tak sempat menghindar sehingga seragam mereka menjadi basah saat ini.

[name] hanya diam menatap rintik hujan yang turun membasahi jalanan, ia lalu menoleh ke isagi.

"maaf isagi... aku tak bisa." ucap [name] yang membuat isagi membelalakkan matanya terkejut.

"k-kenapa? apa yang salah denganku?" tanya isagi masih menatap terkejut [name].

"sebenarnya aku ini...

"aku ini ketua power rangers."

「07:30」

PIPP PIPP PIPP

"HAH?!" isagi terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membasahi pelipisnya.

ia berpindah posisi dari yang awalnya berbaring kini duduk diatas ranjang, ia meraup nafas banyak-banyak.

"hah..." isagi mengusap poni nya kebelakang sehingga memperlihatkan jidatnya yang berkeringat akibat mimpinya barusan.

isagi terdian cukup lama diatas kasur single nya, mencerna makna dari mimpinya barusan.

"apa itu pertanda agar aku tidak menyatakan perasaanku ya?" gumam isagi.

"hah apaan sih, efek lupa baca doa sebelum tidur ya gini." ucap isagi bersweatdrop berusaha berpikir positif.

tidak mungkin kan [name] beneran ketua power rangers?

「07:50」

"yoochan, sarapannya ada di meja yaa!" seru ibu isagi dari dapur, namanya adalah isagi iyo.

"okeee!" seru isagi sembari memakai seragamnya di kamar.

setelah selesai memakai seragamnya, ia keluar dari kamar lalu menuju ke ruang makan untuk sarapan.

iyo yang sudah selesai mencuci piring menghampiri anaknya, ia lalu duduk didepan isagi yang hanya berhalangkan meja makan.

"apakah yoochan jadi ikut ke asosiasi sepak bola itu?" tanya sang ibu dengan senyum manis yang selalu terukir di wajahnya.

"entahlah, aku juga masih ragu." balas isagi sambil mengolesi sehelai rotinya dengan selai stroberi.

"kenapa ragu begitu? bukankah temanmu ada yang diundang juga? apakah mereka tidak ikut?" tanya iyo lagi.

"ikut sih... mungkin aku akan ikut juga." ucap isagi menyuap sepotong roti yang sudah ia olesi selai tadi.

"tapi di suratnya dibilang sistemnya seperti asrama, jadi aku tidak akan pulang dalam waktu yang lama." ucap isagi.