ིྀʚɞ ▹ һ𝗍s...

599 115 27
                                    

「10:45」

"nendangnya jangan ragu ya ichi!" seru seorang bocah cilik yang berdiri didepan sebuah gawang.

sementara di sisi bocah yang lain, ia hendak menendang bola itu dengan semua sisa tenaga yang ia punya.

bocah itu nampak kesal karena sedari tadi ia tidak bisa memasukkan satu pun bola ke gawang.

"kau siap kan?!" seru bocah itu, isagi yoichi pada [name] yang tengah menjadi kiper.

"yaa!!" balas [name] berteriak.

"hup-" isagi menahan nafasnya sebelum menendang bolanya kearah gawang.

duak!

[name] berdiri dengan posisi siap, namun tiba-tiba seekor hewan tidak terduga muncul menganggu fokusnya.

"meong!" suara hewan tersebut berhasil membuat kefokusan [name] buyar, ia menoleh kearah kucing di sampingnya.

"ih meong! pus pus!"

duak!

suara bola yang berdentum itu terdengar nyaring, bola itu tepat mengenai wajah [name].

ditambah lagi kini [name] yang terjatuh diatas tanah sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

wajah [name] nampak terkejut, isagi yang terlihat sangat panik pun segera berlari untuk menolongnya.

"m-maafkan aku! kau tidak apa-apa?!" seru isagi sambil mengecek keadaan temannya itu.

sementara [name] hanya menunduk masih dengan tangannya yang menutupi mulut, isagi yang melihatnya pun makin panik.

"uhh bagaimana ini?!" seru isagi yang sepertinya hendak mengeluarkan air matanya.

beberapa saat kemudian [name] menegakkan kepalanya kembali sambil menunjukkan suatu benda yang ada di tangannya.

[name] lalu tersenyum menampilkan deretan giginya yang ternyata sudah bolong satu dibagian depan.

"makasih ya, aku jadi gaperlu ke dokter gigi." ucap [name] sambil tertawa.

sementara isagi, ia masih terdiam menatap sebuah gigi susu yang ada di tangan [name].

bruk

"LOH ICHI?!"

"ICHIIII!!!"

isagi pingsan setelah melihat gigi susu [name] yang copot karena tendangan bolanya.

「11:05」

"... chi."

"... bangun."

"uhh." isagi mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, hal pertama yang ia lihat adalah siluet wajah [name] yang ada diatasnya.

"kenapa malah kau yang panik?" tanya [name] pada isagi yang baru bangun dari pingsannya.

karena isagi yang tiba-tiba pingsan tadi, alhasil [name] terpaksa menyeret tubuhnya sampai dibawah pohon untuk meneduh.

setelah isagi mendapatkan kesadarannya sepenuhnya, ia langsung mengecek keadaan [name] yang ia pikir terluka parah karena tendangannya tadi.

"kau tak apa kan?!" seru isagi yang sepertinya lupa penyebab ia pingsan tadi.

[name] yang melihat reaksi isagi pun hanya tertawa, setelah itu ia tersenyum sehingga menampilkan deretan giginya yang bolong satu.

๑˒「ᴏsᴀɴᴀɴᴀᴊɪᴍɪ」⧽ i. yoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang