9. Kamu Cemburu, Pak? (3)

1.2K 90 5
                                    

Mendengar pintu yang terbuka tentu membuat Karina ingin melepaskan pagutan bibirnya dengan Jeno, tetapi Jeno seakan tidak ingin menyudahinya, ia justru menahan tengkuk Karina agar gadis itu tak melepaskan pertautan bibir mereka.

Suara derap langkah kaki yang terdengar mendekat itu memacu degup jantung Karina. Karina menajamkan indra pendengarannya, tetapi tindakan Jeno yang lagi-lagi berusaha merangsang dirinya berhasil membuat fokus Karina terpecah belah, dirinya kini sedang berada di antara kenikmatan dan ketakutan yang merayap di sekujur tubuhnya.

Beberapa menit berlalu, mata Karina terbelalak saat mendengar suara orang di balik sekat, "Woah, Pak Jeno memang yang terbaik."

Park Jisung?!

Apa yang sedang dilakukannya di sini?

Karina yang masih terpaku dengan pikirannya pun sedikit terkejut saat Jeno yang sudah melepaskan ciumannya kini tengah mendorong Karina ke arah sekat pembatas, membuat Karina menjerit kecil karena hampir terjatuh.

Hal itu tentu menarik perhatian dari sebrang sana. Jisung pun menoleh dan sedikit terkejut saat mengetahui ada orang lain bersamanya.

"S-siapa?" Cicit Jisung.

Karina menggigit bibirnya, dalam hati merutuki kebodohan Jeno karena telah membuatnya berada dalam situasi menyulitkan ini. "Park Jisung? Ini aku. Karina."

"Oh, Senior! Senior juga dapat voucher dari Pak Jeno?"

Karina melirikkan matanya ke arah Jeno dan Jeno hanya memberikan cengirannya, "Maaf sepertinya aku lupa memberitahumu kalau kamu bukan satu-satunya orang yang kuberikan voucher. Ada temanmu juga," Ujar Jeno tanpa rasa bersalah.

"Ya, begitulah. Kamu dengan siapa di sini? Bersama Direktur Wang?"

"Tidak, Senior. Pak Jeno hanya memberikan voucher ini padaku, ini hanya rahasia kita berdua. Tolong, jangan disebar, Senior, aku mohon padamu."

"Aku tidak menyangka ini, kamu bertanya seperti itu, memangnya kamu tidak percaya padaku?" Bisik Jeno, menggoda Karina, membuat Karina memutar bola matanya. Bagaimana dia bisa percaya pada Jeno padahal kenyataannya sekarang Jisung ada di sini. Karina tidak tahu apa lagi kejutan yang akan diberikan Jeno selanjutnya.

....

Keduanya sama-sama tersengal karenanya.

"Senior, kamu benar baik-baik saja? Napasmu tersengal-sengal, Senior.?"

Karina dapat mendengar suara khawatir Jisung mendekat ke arahnya, "A-aku baik-baik saja, Jisung, sungguh!"

"Sebentar, Senior, aku akan ke sana untuk mengecek keadaanmu ..."

"Jangan, Jisung! Jangan mendekat!"

"Huh?"

Karina menelan ludahnya, melanjutkan ucapannya. "A-aku malu. Saat ini aku sedang tidak memakai pakaian sama sekali, Jisung."

"Hee?! Aku minta maaf, Senior."

"Tidak apa-apa."

"Senior ..." Jisung kembali memanggil Karina, berusaha berbicara dengannya tetapi suara dering ponsel menghenrikannya. "Oh, maaf, Senior, sepertinya aku harus pergi. Direktur Wang sudah menelponku."

"B-baiklah, hati-hati, Jisung."

Usai kepergian Jisung, Jeno menaruh dagunya di atas bahu Karina, "Kamu pikir dengan kepergiannya permainan kita akan berakhir di sini? Tentu saja tidak, Karina. Aku masih punya kejutan untukmu."

***

SECRETARY YOO [BLUESY VERS.] - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang