***
Hari berlalu dengan cepat, kini Karina sudah dihadapkan oleh pagi di hari baru. Karina yang sudah siap dengan pakaian kantornya memilih mengekor di belakang Jeno saat Jeno memilih santapan makanan untuk sarapan.
Begitu banyak pilihan makanan yang tersedia di restoran hotel hingga membuat Karina bingung sendiri untuk memilihnya, tetapi Jeno telah memilihkan menu makanan untuk mereka berdua.
Saat Jeno dan Karina berjalan, bersiap mencari tempat duduk untuk sarapan mereka, di tengah perjalanan mereka justru bertemu dengan Direktur Wang dan Jisung.
Jisung mengulum senyum di bibirnya saat melihat Karina, membuat Karina membalasnya dengan senyuman tipis. Sementara Direktur Wang yang berdiri di depan Jisung pun terkekeh seraya melirik Karina sesekali.
"Direktur Lee, tidak kusangka kita akan bertemu di sini," Basa-basi Direktur Wang yang membuat Jeno hanya melirikkan matanya sebentar ke arah Direktur Wang, kemudian menjatuhkan pandangannya pada Jisung---terlihat sekali Jisung tengah menatap Karina secara terang-terangan.
Tak mendapat sambutan dari Jeno, Direktur Wang tak menyerah sampai di sana, kembali dia berujar, "Saya sudah menyiapkan restoran terbaik untuk makan siang kita nanti. Saya tidak sabar dengan pertemuan kita nanti."
Ah, ya, pertemuan.
Jeno hampir melupakan hal itu, kemudian ia mengeser perhatiannya pada Direktur Wang. Jeno tersenyum ke arah Direktur Wang, "Ya, seperti kata orang, Direktur Wang pasti selalu memastikan persiapan terbaik untuk orang-orang."
Mendengar penuturan Jeno, Direktur Wang tertawa renyah---merasa tersanjung dengan hal itu. "Persiapan terbaik memang pantas untuk orang yang terbaik, Direktur Lee."
Jeno hanya tersenyum saat mendengar perkataan Direktur Wang, kemudian sedikit menunduk, "Kami permisi dulu, Direktur Wang."
"Ya, ya, silakan."
Mendengar hal itu, Jeno dan Karina berlalu meninggalkan Direktur Wang. Beruntung Direktur Wang memilih untuk tidak bergabung dengan mereka dan membiarkan Jeno dan Karina pergi.
Jeno dan Karina kemudian memilih duduk di salah satu meja yang tersedia. Saat Karina memotong kecil pancake yang berada di atas piringnya, matanya melirik ke arah Jeno, laki-laki itu tampak fokus pada makanannya. Mata Karina tak lepas memandangi Jeno, bahkan sampai ia menyiapkan potongan kecil itu ke dalam mulutnya.
Pun Jeno, objek yang sedari tadi dipandangi Karina, akhirnya membuka suara, "Kenapa kamu memandangiku seperti itu, Karina? Ada yang salah dengan wajahku?" Tanya Jeno tanpa menoleh ke arah Karina, membuat Karina hampir tersedak karenanya.
Jeno menghela napas kala mendengar Karina terbatuk kecil, barulah ia menoleh ke arah Karina kemudian mengulurkan gelas minuman ke arah Karina, membuat Karina dengan sigap menegaknya.
Usai minum, Karina mengerjapkan matanya seraya memberikan tatapan menghakimi ke arah Jeno. "Bapak tidak bilang bahwa siang ini akan ada makan siang bersama Direktur Wang?"
"Apakah hari ini aku ada jadwal?"
"Tidak ada, Pak! Tapi---"
"Apakah ada masalah?"
"Ada! Saya tidak tahu tentang masalah ini!"
"Tapi bukankah hari ini kamu sudah mengetahuinya?"
Karina ingin memprotes kalimat terakhir Jeno. Bukankah ini terlalu mendadak? Huh! Tapi Karina tidak bisa berbuat banyak, mengingat Jeno adalah bosnya yang memberikan gaji setiap bulan padanya. Pada akhirnya, ia menelan semua protes dalam mulutnya bersamaan dengan potongan pancake selanjutnya.
Karina sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari Jeno. Jeno tampak santai seolah tak terjadi apa-apa di antara mereka tadi malam, terlepas dari kegiatan mereka yang panas seperti biasanya, tetapi kata-kata terakhir Jeno menghantui kepala Karina.
"Karena kalau ini bukan dengan dirimu, tentu aku tidak akan melakukannya, Karina."
Karina dapat merasakan pipinya memanas saat reka adegan tadi malam terulang kembali dalam kepalanya. Belum lagi Jeno bahkan berusaha menjadwalkan pertemuan Karina dengan anaknya. Hal ini tentu membuat Karina bertanya-tanya.
Rencana apa yang dibuat oleh Jeno? Apa Jeno tengah berusaha memporakporandakan perasaan Karina?
Hubungan sebatas benefit ini tidak akan keluar dari batasannya, kan?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETARY YOO [BLUESY VERS.] - TAMAT
FanficLee Jeno, salah satu duda terpanas yang ada di muka bumi ini. Semua orang jatuh cinta padanya, tergila-gila bahkan berhalusinasi untuk menjadi istrinya. Salah satunya mungkin Karina, tidak, Karina bukan salah satu dari sekian banyak orang yang ingin...