24. Mari Berkencan (4)

1.6K 103 2
                                    

"Oh, kebetulan sekali Anda menanyakan gaun ini, Nona."

Pegawai di outlet baju itu tersenyum lebar saat mendengar pertanyaan Karinavmengenai spanduk gaun yang dipajang oleh toko itu.

"Gaun ini adalah gaun edisi spesial dari toko kami. Kami memasukkannya ke dalam fairytale edition, dan banyak orang tua yang membelinya. Kalo boleh tau, ukuran baju anaknya berapa, Nona?"

Karina hanya tersenyum ringan saat pegawai outlet itu mengira Karina ingin membelikan gaun mereka untuk anaknya. Ia kemudian menoleh ke arah Jeno.

Jeno yang mengerti arti tatapan Karina pun menjawab pertanyaannya, "Ukuran 10."

"Baik, Tuan. Mari dilihat-lihat dulu. Kami memiliki beberapa koleksi di sini."

Pegawai toko itu menuntun Jeno dan Karina ke display baju yang ada di sana.

Ada tiga pakaian yang menarik perhatian Karina.

Pakaian pertama adalah gaun berwarna salem tanpa lengan yang memiliki border bunga penuh di bagian atasnya, sedangkan bagian bawahnya polos dengan ciri khas kain sifon. Gaun ini memiliki ciri khasnya dengan 'sayap buatan' kecil yang berada di bagian bahunya.

Pakaian kedua adalah gaun berwarna putih dengan gaya off-shoulder, yang menampakkan bahu dengan kain gaun di bagian dadanya. Seluruh gaunnya dihiasi dengan motif bintang dari atas hingga bawah. Terlihat simpel, tapi sungguh indah dipandang mata.

Dan pakaian terakhir adalah gaun berwarna biru langit, tak jauh berbeda dengan desain gaun pertama. Gaun ketiga ini memiliki hiasan bordir bunga berwarna merah muda pada bagian atas dan beberapa di bagian bawahnya. Gaun ini memberikan kesan istimewa seperti putri kerajaan.

Karina menaruh ibu jarinya di bawah dagu, matanya memicing dan menilai dari ketiga gaun itu. Dari ketiganya, manakah yang harus Karina pilih?

Di saat Karina masih bingung memilah di antara ketiga gaun yang menarik matanya itu, Jeno mendekati Karina dan berbisik, "Sudah menentukan pilihanmu, Karina?"

Baiklah.

Karina akhirnya memantapkan keputusannya.

Tangan Karina kemudian menjatuhkan pilihannya pada gaun kedua. Gaun itu sangat cantik dengan keserhanaannya, cocok untuk digunakan bepergian maupun ke dokter gigi besok. Tidak terlalu berlebihan.

"Aku memilih gaun ini."

Pegawai pun mengangguk kemudian membawa gaun itu bersamanya.

"Baik saya akan menyiapkannya. Mohon ditunggu sebentar, saya akan menyiapkan bon untuk menembus pakaian ini."

Karina hanya mengangguk dan pegawai itu pergi meninggalkan Jeno bersama Karina.

"Kenapa kamu memutuskan pilihan itu, Karina?"

Karina menoleh, "Karena sejujurnya gaun itu sepertinya akan cocok dengan Arra. Gaun itu sederhana, tetapi cantik. Aku harap Arra akan menyukai gaunnya."

Jeno tersenyum, "Tentu saja. Aku yakin kado yang disiapkan adalah kado yang terbaik untuk Arra. Arra pasti akan menyukai gaun itu."

"Jeno, apa kamu tidak merasa bahwa hadiah yang disiapkan olehku itu terasa berlebihan?"

Jeno bersedekap dada, "Mana mungkin, Karina. Hadiah tetaplah hadiah, kita tidak tahu berapa lama orang terlarut dalam pikirannya untuk memikirkan hadiah terbaik."

Karina terdiam.

"Kamu tidak usah terlalu memikirkannya, Karina. Tidak ada yang berlebihan. Saat ini Arra sudah memasuki usia dimana dia menyukai hal-hal cantik dan menjadi yang paling cantik. Gaun itu akan cocok dengannya."

SECRETARY YOO [BLUESY VERS.] - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang