Aksaa, dia ini lagi-lagi membuatku bingung berjuta-juta kali. Teman-temanku yang melihatku membaca pesan dari Aksa penasaran apa isi dari pesan tersebut. Berbubung mereka sudah mengetahuinya dari Alfiec, aku memperlihatkan pesan dari Aksa tersebut. Clue yang menyatakan "30 langkah dari tempat duduk, di balik kata normal" sungguh aku bingung maksud dia apa, teman-temanku juga sedikit kebingungan apa maksud clue yang disampaikan Aksa. Entah saat itu aku dan teman-temanku yang tidak bisa berpikir atau memang pure bodoh haha aku tidak tahu, setelah dipikirkan ulang padahal clue itu gampang sekali.
"Bentar-bentar 30 langkah dati tempat duduk? Berarti lo harus ngitung nih Le?" Tanya Trixie.
"Ya mana gue tau anjir, terus di balik kata normal? Apa ya?" Jawabku.
"Lamron? Hmm ga mungkin apa maksudnya lamron?" Jawab Alfie.
"LAMa-lama andRa terpeSona?" Jelas Raya.
"Apaan anjir makin ga jelas lo pada. Bentar gue mikir dulu" jelasku.
30 langkah dari tempat duduk, aku memperkirakan sejauh mana 30 langkah itu tanpa harus menghitung secara langsung 30 langkah kakiku, aku kemudian melihat ke arah sebrang luar cafe tempat aku dan teman-temanku duduk, ternyata disana ada Warunk Upnormal, salah satu cafe di kotaku saat itu.
"Upnormal anjir, tuh" ungkapku sambil menunjuk tempat di sebrang jalan.
"Iyaa anjir, cerdas lo" jawab Alfie.
"Bisa-bisanya si Aksa" ungkap Raya.
"Udah, Le mendingan sekarang lo kesana deh temuin dia" saran Raya.
"Serius nih? Gue harus temuin dia?" Tanyaku.
"Iya lah, jelas" jawab Trixie.
"Tapi lo pada janji jangan bilang-bilang nyokap gue kalo gue nemuin Aksa ya"
"Mama lo ga akan tau, Le. Kalo lo gamau dosa ya jujur aja bilang nemuin Aksa"
"Iya iya nanti gue jujur. Yauda deh gue kesana dulu ya"
***
Aku kemudian menghampiri Aksa di tempat seberang tadi, saat masuk aku tidak melihat ada dirinya, mataku mencari di setiap sudut tetap tidak ada. Tidak ada kemudian ponselku berbunyi yang menandakan ada pesan masuk.Aksa Teandra:
"Lo ga ngitung langkah lo ya?"Huft ternyata itu Aksa dan aku sedikit kesal dengan pesannya itu.
You:
"Sumpah ya kalo lo ngerjain gue doang, gue balik lagi!!""Baru 21 langkah juga udah nyerah, gue duduk di pojok sana" bisik seseorang di telingaku.
"Sumpah ya lo bener-bener" ungkapku sedikit berteriak kepada Aksa.
"Jangan balik lagi dong, gue kan udah ada disini masa lo mau balik lagi, Al"
"Sumpah ya Sa, maksud lo kirim pesan kaya tadi apa coba? Gue sampe ngira minuman yang dikasih mbak nya diracun tahu"
"Tapi lo seneng kan, Al?"
Aku hanya tersenyum, Aksa kemudian mengakakku duduk di tempat duduknya tadi.
"Udah duduk dulu, kita ngobrol bentar. Gapapa kan?" Tanya Aksa.
"Iya, okey gapapa. Apa yang mau lo bahas sama kali ini?" Tanyaku.
"Hmm, ada deh mending lo duduk terus pesen makan dulu" jelas Aksa.
Aku dan Aksa kemudian duduk, dia memaksaku untuk memesan makanan dan minuman lagi padahal saat itu aku sudah kenyang hingga akhirnya aku memesan minuman saja. Saat itu, Aksa terlihat bingung akan memulai obrolan dari mana karena sangat jelas terlihat dari mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spekulasi
Teen FictionAlena seorang gadis SMA yang kehidupannya normal, kemudian berubah penuh spekulasi setelah bertemu dengan seorang lelaki bernama Aksa. Berbagai rangkaian kejadian pun terus terjadi sehingga membuat mereka semakin dekat. 'Tidak ada yang pernah membe...