.
.
."Jalan-jalan pertama kali denganmu"
.
.
."Win ayam yuk"
"Ha?!"
Seoul setiap tanggal 1 awal bulan pasti akan selalu ramai apalagi ketika tanggal itu bertepatan dengan Sabtu malam Minggu.
Biasanya jalanan menjadi padat dan hampir macet.Orang-orang biasanya akan memadati tempat tempat wisata seperti pasar malam, kedai makan, atau tempat-tempat yang pas sekedar untuk nongkrong atau berkencan.
Bersiap bersenang senang menghabiskan gajian yang baru saja turun di tanggal itu.
Sama seperti malam ini, Brian yang baru saja pulang itu tiba-tiba mengajaknya makan ayam tepat setelah Winnie baru saja menyalakan televisi.Gadis itu bahkan sampai terdiam sebab kebingungan ketika pria dengan senyum tampan itu tiba-tiba saja mengajaknya keluar demi membeli ayam di kedai kesukaan Brian.
.
.
.
.
.
.
.
.Seperti kata Brian sebelumnya, mereka berencana makan di kedai makan ayam kesukaan Brian, tapi sayangnya kedai nya sedang libur berjualan.
"Apa ke resto jepang aja? Makan sushi?"
Pertanyaan itu menguar di udara ketika mereka masih memandangi kedai ayam yang tutup.
Winnie berdiam diri sedang berpikir. Gadis SMA itu tampak berpikir dengan wajah serius yang lucu. Pipinya sedikit memerah sebab dingin."Yang lain deh kak, aku ga bisa makan makanan mentah"
"Ga semua menu sushi mentah ada yang lain juga. Ramen mau?"
Tanpa berpikir gadis SMA itu kembali menggeleng.
"Ya terus kita makan apa?"
"Kakak pernah makan di sevel belum?"
Pertanyaan itu mendapat gelengan kecil bercampur heran dari Brian.
"Oke ya udah makan di sevel aja yuk"
Winnie sudah terlanjur bersemangat sampai tanpa ragu menggandeng tangan Brian dan mengajaknya berlalu dari sana
Langkahnya yakin untuk menyebrang sebab sevel yang dia maksud berada di sebrang kedai yang tutup.Ternyata sedari tadi gadis SMA itu sudah melirik toko seven eleven itu.
Begitu masuk gadis SMA itu menarik pelan Brian ke arah deretan rak mie instan.
"Kakak mau yang mana? Suka ramen? Atau mau carbonara cheese?"
Dia bertanya dengan antusias.
Begitu bersemangat sampai kemudian terdiam dan melirik pria di sampingnya.
Ingat jika pria itu terlalu sering makan mie."Pasti bosan mie ya ka? Kita makan nasi aja deh"
Lalu Brian kembali di geret ke rak dekat kasir, membeli bento instan yang tinggal di panaskan dengan microwave yang ada di sediakan di sana.
Brian diam sejak tadi karna makan makanan instan di tempat nya langsung adalah hal baru. Jadi dia membiarkan Winnie melakukan ini dan itu.
Ketika microwave berbunyi, Ia di bantu karyawan yang berjaga untuk membawakan bento instan mereka di tempat duduk yang hanya tersisa empat kursi di depan.
Memang hanya menyediakan 4 bangku dengan satu meja bundar dan payung besar.Tak lama Winnie keluar dengan dua minuman dingin di tangan.
Dia segera menempati kursi kosong di depan Brian menyodorkan satu minuman dingin rasa melon pada Brian sambil menyedot minuman rasa mangga jeruk miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Kita [TELAH TERBIT]
RomancePertemuan, perpisahan jatuh cinta, dan patah hari adalah sebauh siklus yang semesta ridak bisa ikut campur terlalu dalam. bertemu dan berpisah adalah siklus manusianya. perihal menetap atau sebaliknya adalah sebuah pilihan. karna tidak semua yang si...