6 tahun kemudianSejak kepergian Winnie waktu itu, kehidupan Brian kembali seperti biasa. Kerja , pulang, jalan-jalan, liburan , lalu kerja lagi. Begitu monoton.
Bunda datang sesekali atau kadang dia yang pulang menjenguk keadaan orang rumah.
Pekerjaannya juga mengalami banyak kenaikan, beberapa kali dia di promosikan tapi selalu menghindar dengan alasan akan sangat repot jika Pindah dari rumah yang sekarang.
Rumah kontrakan yang dia tempati masih dia tinggali sampai sekarang. Agar seseorang yang ingin pulang akan selalu menemukan rumahnya.
"Wah tidak ku sangka yang dipilih justru kamu selamat ya"
Hana memilih duduk seenaknya di kursi Brian sambil meminum jus jeruknya. Dia memperhatikan Brian yang sibuk memasukkan barang barang kantornya ke dalam box biru.
Mengosongkan mejanya sampai bersih.Ane yang sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama dengannya. Gadis itu memilih meneruskan usaha papanya di Amerika. Sejak kepergian Winnie memang sudah begitu banyak yang berubah, banyak sekali.
"Iya, aku juga tidak tau. Padahal aku tidak berharap sama sekali kupikir malah yang akan dipilih justru kamu atau kak Gun"
Brian mendumal sebal, dia terpilih untuk di promosikan di perusahaan induk di Daegu yang jauh sekali. Sebenernya dia tidak tertarik untuk di promosikan karna itu artinya dia akan pindah rumah juga, rumit.
"Kalau aku tidak mungkin sih, meskipun di perusahaan induk memang menjanjikan tapi posisiku yang sekarang tidak memungkinkan. Kamu seperti tidak tau anak ceo kita saja, sekertaris yang tahan dengannya kan cuma aku"
Hana mengingat ingat berapa banyak sekertaris yang memilih mundur karena anak CEO mereka yang perfeksionis itu lebih dominan cerewet dan rewel soal pekerjaan.
"Tapi kan ada kak gun"
"Ya tapi kan dia divisi kepala program ,menurutmu apa posisinya akan di gantikan?. Tapi kenapa sih kamu seperti tidak suka di promosikan, lagi pula bos kita sudah memberimu kesempatan berpikir 2 tahun Bri, di sana menjanjikan gaji nya juga bagus sekali"
"Aku hanya tidak mau pindah" jawabnya acuh
Karna dia menunggu Winnie bagaimana jika win pulang tiba-tiba dan dia sama sekali tidak di rumah?
"Aku akan jauh, bunda mungkin akan lebih lelah karna perjalanan jauh jika ingin mengunjungi ku"
"Ya sudah sih, ajak bunda pindah juga"
Brian cuma diam,pikirnya ia tidak rela untuk pergi besok.
"Karna ini terakhir kamu disini,bagaimana jika kita ajak kak Gun untuk makan kaki babi bersama di kedai dekat kantor?"
"Boleh"
.
.
.
.Brian pulang hampir tengah malam, jam setengah dua belas malam.
Ia menghabiskan banyak waktu dengan teman temannya, dan sekarang dia berencana untuk mengemas barang barang.
Sedikit lelah karna artinya dia tidak akan tidur sekarang.Dia mulai membuka koper Hitam besar Miliknya. Menata baju baju dan segala hal yang dia butuhkan.
Tak banyak yang ia bawa hanya beberapa baju, juga keperluan lainnya. Untuk perabotan rumah ia pikir lebih baik untuk meminta agen untuk mengirimnya.
Brian bebersih juga setelah mengemas barang,malam ini ia memilih tidur di sofa ruang tamu ,rasanya ia tidak sanggup untuk berjalan ke kamar.Sebelum tidur dia membuka ponselnya
berselancar di Instagram juga akun lainnya untuk mengecek lagi pesan yang ia kirim pada win sejak dua tahun yang lalu belum di balas di baca pun tidak.Ia tidak tau kenapa tapi setahun kebelakang anak itu benar benar tidak menghubunginya sama sekali, nomornya juga tidak aktif.
Dia sempat bertanya pada bunda ,barangkali anak itu menghubungi bunda karna jujur ia khawatir sekali.
Dan kekawatiranya bertambah saat bunda bilang win sama sekali tidak menghubunginya.
"Sebenernya kamu di mana ?"
Brian menghela nafas lelah di antara kantuknya.
.
.Keesokan harinya Brian baru bangun pukul sebelas siang,dia terbangun dengan punggung yang pegal.
Beruntungnya karna jadwal keretanya pukul satu siang jadi dia punya waktu dua jam untuk bersiap.
Waktu yang lebih dari cukup.Terbangun dengan keadaan lapar ia berencana untuk makan siang di luar saja.
Dia kira tidak buruk untuk membeli sesuatu di stasiun kereta nanti.Untuk sekarang dia memilih mandi,lalu memanggil taksi untuk mengangkut koper dan bawaannya ke stasiun.
Sisa waktu satu jam kurang lima menit dia memilih resto Japan food dekat bandara,memesan ramen dan makan dengan cepat.
Setelahnya dia mampir sebentar untuk membeli bantal leher juga roti manis untuk dia makan di kereta nanti.Dua jam perjalanan menuju Daegu ,dia memilih untuk tidur barang sebentar saja setelah mengirim pesan pada bunda kalau dia sudah di kereta.
Brian tidur dengan tenang ,sama sekali tidak terganggu ketika ponsel nya berdering tiga kali tanpa terjawab.
.
.
..
.
.
..
"Nah Bri,semoga kamu betah disini"Brian tersenyum ramah pada Ten , sekertaris ketua Ceo yang hari ini menyambutnya.
Saat baru datang tadi, dia langsung ke tempat resepsionis memperkenalkan diri sebagai karyawan transferan dari anak perusahaan di Seoul. Menunggu beberapa saat sampai resepsionis menutup telfon dan Ten datang setelahnya. Sekertaris perempuan itu sangat tinggi di banding dirinya.Dia di sambut dengan begitu ramah, di ajak ke ruangan CEO sebentar dan di antar menuju ruangan Divisi pemrograman.
Dia senang karna dia di beri meja yang sudah di persiapkan sebelumnya,rapi lengkap dengan alat tulis yang ia dapat gratis.dia satu divisi dengan tiga orang lainnya di ruangan itu.
Bagusnya juga ruangan ini di cat dengan warna warna yang tidak monoton terkesan segar ,tidak seperti kantor kebanyakan yang dominan cat putih atau warna warna soft lainnya yang membuatnya mengantuk.
Setelahnya Ten pamit pergi setelah meminta anggota divisi lainnya untuk saling berkenalan.
Brian berniat menata alat alatnya di meja sampai sekaleng kopi dingin diletakkan di meja begitu saja.
Brian menoleh ,dan mendapati seorang perempuan yang baru saja memberinya kopi tersenyum kearahnya.
"Untukmu, itu kopi selamat datang, omong omong namaku davikah "
Davikah mengulurkan tangannya yang di sebut baik oleh Brian
"Bri"
Lalu dia orang pria lainnya ikut berkenalan
Mereka adalah takhun dan kimhan."Senang berkenalan dengan mu Bri,omong omong kamu tampan"
"Terima kasih"
Tak banyak yang dia berikan sebagai reaksi, hanya senyum tipis sebelum kembali menata barang barang kantor miliknya.
Hari ini dia tidak mengerjakan apa pun kecuali menjawab semua pertanyaan teman teman baru di hari pertamanya bekerja.
CEO di sini terlihat muda, persis seperti anak anak yang baru saja lulus kuliah, menurutnya begitu karna gaya CEO baru nya yang dia temui tadi benar benar santai sekali.
Mengajaknya bicara tidak bertele tele tapi di selipi banyak candaan.TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/337377067-288-k460472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Kita [TELAH TERBIT]
RomancePertemuan, perpisahan jatuh cinta, dan patah hari adalah sebauh siklus yang semesta ridak bisa ikut campur terlalu dalam. bertemu dan berpisah adalah siklus manusianya. perihal menetap atau sebaliknya adalah sebuah pilihan. karna tidak semua yang si...