6🍰

35 2 0
                                    

- 10/7/2022

- Mirai High School

_________________________♪♪♪

Sudah hampir satu bulan sejak kejadian itu, Saita memfokuskan diri dengan sekolahnya, sedangkan rekan saita sibuk melakukan tugasnya sambil mengikuti jadwal nya yang padat.

Reaksi Rei semakin memburuk, semakin hari ia merasa semakin resah. Saita yang melihat hal itu hanya diam dan fokus dalam pembelajaran.

Walaupun pembelajaran tidak terlalu penting baginya, tetapi itu termasuk ilmu yang akan membantu masa depannya.

"REI AKASHIMA!!!"

Rei terkejut mendengar bentakan itu, ternyata guru pengajarnya yang memanggil keras namanya.

"Iya pak, ada apa?"

"Apa kamu memperhatikan?"

"Maaf pak..."

Guru tersebut hanya bisa pasrah sambil menggelengkan kepalanya, beliau melanjutkan materi yang sudah dijelaskan. Memberikan tugas kecil untuk kelas mereka dan pergi begitu saja.

"Rei, kamu tidak apa apa?" Chigusa menghampiri Rei dengan raut wajah yang khawatir.

"Ah, aku tidak apa apa. Abaikan saja"

"Wajahmu pucat Rei, mau aku antar ke UKS?"

"Tidak perlu, aku bisa sendiri"

Rei tidak bangun dari tempat tidurnya, melainkan ia menaruh kepalanya di atas meja dan tidur.

Saita yang sedikit kasihan padanya ingin memberikan camilan yang ia buat untuk dirinya sendiri.

"Reii.." Saita memanggil namanya, tetapi Rei tidak bergeming sama sekali.

"Rei Akashima"

"Ungh... Apaan?"

"Nih, buatmu" Saita menyodorkan kotak dengan ukuran sedang ke arah Rei. Rei yang baru saja membuka matanya menatap kotak itu dengan tatapan bingung.

"Hmm, apa ini?"

"Buka aja"

Rei membuka kotaknya, ternyata isinya seperti hadiah valentine. Coklat dengan berbagai bentuk.

"Ini bukan hari valentine kan?"

"Makan aja"

Rei memakan satu...

Rei memakan untuk kedua kalinya...

Rei memakan lagi untuk ketiga kalinya...

"Apa ini? Enak sekalii"

"Tentu saja"

"Apa ini buatan mu?"

"Yapp"

"Aku menyukainya, terima kasih"

Rei menghabiskan coklat buatan Saita dengan cepat, lalu ia beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Saita

"Kantin, haus"

"Ikut"

Rei menatap Saita dari atas sampai bawah, lalu dengan senyum liciknya. Rei menggendong tubuh saita dan menaruh tubuh Saita di pundak nya.

"Rei, apa maksudnya ini?"

"Udah diam saja"

Saita menurut, mereka melewati lorong dengan tatapan aneh dari berbagai siswa dan siswi disana. Tetapi saita tak ingin meladeni hal yang tidak penting seperti itu.

SWEET PATISSIER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang