12🍰

37 3 2
                                    

- Morning Day

- Saita House

_____________________♪♪♪

Saita terbangun dari tidurnya, melihat seseorang di depannya, wajah yang sangat tampan dengan shape yang indah.... Dia terlelap seperti seorang pangeran.

Saita memegang pipi Geo, Geo yang sadar kan hal itu reflek menarik Saita ke pelukannya.

"Kenapa sudah bangun?..." Ucap Geo.

Saita hanya diam, sedangkan Geo memeluk Saita dengan erat.

Geo membuka matanya, mendapati Saita melihatnya dengan tatapan lembut, Geo yang mempunyai rasa tertarik sama Saita mencoba mencium bibir saita perlahan.

"Mhh.."

Saita terkejut dengan apa yang Geo lakukan. Bibir mereka saling bertemu satu sama lain.

Saita tenggelam dalam ciuman Geo, hanya satu kata yang ingin ia ucapkan, (Lembut)

Saita menyudahi ciumannya. Pipi saita memerah dan ia tersenyum kecil ke arah Geo.

"M-makasih...." Ucap Saita dengan nada yang lembut.

"Sama sama..." Balas geo.

______________________♪♪♪

Saita dan Geo bangkit dari tidurnya dan segera bersiap untuk ke sekolah. Saita mandi terlebih dahulu sedangkan Geo merapikan kasur Saita.

Disaat Saita sudah selesai mandi, saita hanya memakai handuk yang di lilitkan di pinggangnya.

"Such a nice body.." Geo menatap Saita dengan tatapan penuh nafsu dan seakan seperti harimau yang ingin menyergap mangsanya.

"Masih pagi, jangan kotor otakmu" walaupun kata kata Saita sedikit kasar, tetapi di dalam hati ia merasa senang karena Geo memujinya.

Geo hanya tertawa lalu ia memasuki kamar mandi. Saat Geo sudah di dalam kamar mandi, wajah Saita memerah. Ia salah tingkah karena ucapan Geo.

____________________♪♪♪

- School

Saita mulai bosan dengan kehidupannya, tak ada yang spesial kecuali keluarganya. Walaupun ia di jaga oleh Geo, tetapi Saita masih belum bisa melupakan kejadian itu.

Kejadian yang membuatnya naik darah, membuat perasaannya Bingung harus bagaimana.

Saita melamun dengan tatapan kosongnya. Tiba tiba sesuatu yang dingin menempel di pipi kanan nya.

"Geo... Dingin bodoh"

"Sorry, habisnya kau melamun seperti itu. Aku hanya takut kau kenapa kenapa"

"Hey Geo, Ini sudah hari ke berapa? Semua sudah tak sama lagi seperti biasanya"

"Apa kau masih memikirkan nya?"

Saita mengangguk dengan lemah, ia sudah tak punya tenaga untuk melakukan hal lain, ia hanya ingin orang yang mempunyai jawaban dari semua kejadian "itu" berdiri di depannya.

"Apa kau berfikir dia serius melakukan itu? Saita?" Geo menarik sebuah kursi dan duduk di sebelah saita

"Bohong jika aku berkata tidak"

Saita sempat menunduk menahan air mata yang ingin keluar dari kedua kelopak matanya. Lalu ia melanjutkan kalimatnya

"Semua yang kita lihat itu nyata, kalau itu tidak nyata.. lantas kenapa dia tidak ada disini dan menjelaskan semuanya kepada kita?"

Geo hanya terdiam mendengar kalimat Saita, ia mengangguk mengerti lalu mencoba menghibur Saita hingga waktu pulang sekolah.

_________________

SWEET PATISSIER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang