10🍰

20 3 0
                                    

- 30/8/2022

- Mirai High School

______________________♪♪♪

Hari ini adalah hari festival sekolah yang di adain di malam hari, dimana siswa siswi boleh memakai pakaian bebas dan berpartisipasi di dalam festival, seperti menyumbangkan sebuah pentas seni.

Tentu saja kelas khusus anak anak berbakat sangat diwajibkan untuk mengikuti acara ini, terlebih lagi acara ini di adakan malam hari tepatnya jam sembilan malam sampai jam dua belas malam. Sungguh menyenangkan bukan?

Saita sudah siap dengan pakaiannya, malam ini sangat dingin. Ia memakai kaos putih dengan celana hitam, beserta sepatu kets nya dan cardigan kotak kotak berwarna coklat.

Saat ia ingin menyuruh supirnya untuk mengantarnya, tiba tiba Rei menelfon terlebih dahulu.

Rei Akashima

Kau dimana?

"Di rumah, mau berangkat"


Aku jemput ya

"Gaperlu, kan ada supirku"


Tidak, aku jemput saja

"Baiklah aku tunggu di depan"

Saita berjalan menuju gerbang utama rumahnya, ia tak melihat Rei disana. Tetapi tak lama kemudian Rei muncul dengan tampilannya yang menakjubkan.

Jaket kulit berwarna coklat, kaos polos berwarna hitam dengan celana jeans dan sepatu kets berwarna cream.

"Tumben rapi" ucap Saita

"Kau juga tumben lebih imut dari biasanya"

"Pftt, makasih"

"Btw, mama dimana? Sudah pamitan?"

"Ah, mama sama papa lagi sibuk diluar, tetapi aku sudah pamitan kepada mereka"

"Baiklah, yuk naik"

Kondisi jalanan yang mereka lewati sudah sepi, padahal masih jam sembilan malam tetapi entah mengapa malam ini sangat sunyi.

"Pelan pelan Rei..."

"Iya sa..."

"Ughh, reii pelan..."

"Kenapa sa? Kan sepi, diam aja yah"

Saita memeluk erat tubuh Rei, ia takut jatuh karena ulah Rei. Dengan jalanan yang sepi, Rei mempercepat kecepatan motornya hingga mereka bisa sampai lebih cepat ke tujuan.

sesampainya di sekolah, sudah ramai yang datang, stand stand kelas untuk berjualan sudah terpasang semua. panggung yang akan dipakai untuk tampil juga sudah siap, sangat besar dan megah.

Banyak manusia manusia elite di dalam sekolah ini. Dan banyak yang sudah mempunyai pasangan masing masing. Saita yang tidak mempunyai pasangan hanya bisa tersenyum dan menghela nafas.

Rei menaruh tangan saita di lengannya dan memandu saita untuk berjalan bersamanya.

"Rei .."

"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Bukan begitu..."

Saita sedikit malu menjadi pusat perhatian, kini banyak mata memandang mereka. Ada yang memandang dengan tatapan heran,senang dan cemburu.

Saita membuka handphone nya, ia mengecek apakah ada pesan dari teman kelasnya.

Piyik tiada bakat

SWEET PATISSIER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang