Cuaca diluar sedang mendung, Saita terdiam di bangku kelasnya. Ia akan menjalani ujian yang biasa mereka lakukan seperti ujian bakat.
"Saa, kau gapapa?"
Geo menepuk pundak Saita, dan mengecup keningnya.
"Yah.. aku baik baik saja"
"Sebentar lagi akan ada ujian, kau ikut kan?"
"Tentu"
Geo mengelus puncak kepala saita, membelainya perlahan membuat Saita merasa lebih nyaman dan rilex.
"Jangan gugup, kita pasti bisa. Ini bukan pertama kalinya ikut ujian bakat kan?"
"Iya tapi.."
Teman teman kelas nya yang lain sudah mulai bersiap dengan barang barang mereka. Entah kenapa setelah kejadian Rey menghilang, suasana di kelas mereka jadi muram dan aneh. Terkadang bahagia itupun hanya sebentar, impian Saita yang ingin mempunyai kelas yang humoris seketika ikut menghilang juga.
"Ingin jalan jalan keluar sebentar?"
Saita hanya mengangguk, Geo memegang pergelangan tangan Saita dan menuntunnya ke rooftop.
Di lorong lorong seperti biasa mereka menjadi pusat perhatian. Tetapi Saita dan Geo hanya diam, membiarkan mereka bergosip atau hanya sekedar melihat.
Tetapi ada dari mereka yang juga gugup dan takut. Walaupun mereka pernah menjalani sebuah ujian di kelas sebelumnya. Kalau tidak ada kenaikan skill, mereka tidak akan lulus. Bahkan jika mereka di rekrut sebelum kelulusan, akan ditolak oleh pihak sekolah.
Ujian bakat juga biasa dibuat untuk menunjukan skill ke beberapa perusahaan yang mungkin akan mengambil mereka jika mereka lulus.
______________________
- Rooftop
Saita dan Geo duduk bersandar di dinding rooftop, hanya di temani oleh angin luar yang berhembus melewati kulit mereka.
"Sa, masih kepikiran dia?"
"Bohong kalau aku bilang tidak Geo.. tapi aku pengen nyoba untuk lepas sepenuhnya dari dia"
"Kenapa kita ga kabur aja?"
"Kabur? Maksudmu?"
Geo mengangkat tubuh saita dan mendudukan tubuhnya tepat di paha Geo.
"Sayang, kalau kita lulus.. aku ingin kabur ke negara lain"
"Lah? Kenapa? Kan kita masih di kelas dua, kita gabisa asal asalan keluar dong"
"Kita bisa bohong, bilang saja ada perusahaan yang ingin merekrut kita"
"Atas dasar apa? Gimana cara kita memanipulasi suratnya?"
"Tenang, aku punya kerabat yang punya restoran kecil, dia pasti mau"
"Kalau hanya restoran, kamu nya gimana?"
"Hey.. aku kan atlet, fisikku kuat. Kalau pihak sekolah menolak, aku akan meyakinkan mereka oke? Sekarang aku ingin fokus ke kamu dulu"
Air mata saita menetes perlahan, ia tersenyum tetapi juga menangis. Ia terharu dengan effort yang di berikan oleh Geo.
"Terima kasih, aku.. tidak tau harus membalas semua ini dengan apa"
"Hem? Bagiamana kalau... Final Date in Japan?"
Bola mata Saita membesar, ia tak sabar dengan apa yang Geo rencanakan.
"Bolehhhh, kapan? Jam berapa?"
"Sabar sayang. Bagaimana kalau setelah surat recruitment nya jadi? Kalau kita sudah dinyatakan lulus sepenuhnya"
Saita mengangguk semangat, lalu ia perlahan menempelkan bibirnya ke bibir Geo. Geo hanya tersenyum dan perlahan membalas ciuman saita, mereka saling menyalurkan kehangatan cinta mereka satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET PATISSIER
Teen FictionAdult 🔞 [BxB] Sekolah khusus anak anak berbakat. Sekolah yang hanya menampung anak anak berbakat ini akan menjadi kisah yang menarik, tetapi tak hanya anak berbakat yang boleh mendaftar ke sekolah itu, anak anak biasa juga boleh tetapi... Cerita...