- 22/7/2022
- Mirai High School
______________________♪♪♪
Langit yang gelap bersama hujan yang turun memberikan kesan suram terhadap lingkungan mereka sekarang ini.
Kita semua berkumpul di Aula, berbaris dan berdoa dengan banyak suara isakan tangis di sekitar.
Saita dan teman sekelasnya hanya bisa merenungi apa yang telah terjadi
Di depan, ada buah bunga dengan salah satu foto seseorang. Yang mereka kenal... Orang yang dulunya ceria, angkuh tetapi dia termasuk orang yang baik.
"Chigusa, Rei dimana?" Tanya Saita
"Ah Rei tidak masuk hari ini, dia bilang dia ada urusan mendadak pagi ini"
Saita sudah tau kalau Rei pasti ada di pemakaman orang itu. Dan sekolah kita lebih tepatnya angkatan kelas pertama, ingin kesana juga.
"Anak anak, semuanya berbaris dengan teratur dan jalan menuju bus sekolah"
Kita semua berjalan dengan pelan, walaupun masih banyak isakan isakan tangis yang belum mereda, hujan yang terus terusan turun dan langit yang masih menggelap.
Kita naik kedalam bus, menunggu semuanya siap dan berangkat ke pemakaman. Hal ini terjadi secara mendadak bahkan tak ada yang tau alasannya kenapa.
________________________♪♪♪
- Pemakaman
Kita semua membawa payung masing masing satu, turun secara bergantian. Dan benar saja, disana terdapat Rei yang sudah dibasahi oleh Air hujan dan menunduk lemas.
Saitas mendekati Rei, ternyata ada seorang gadis di sebelahnya dengan payung yang ia gunakan untuk melindungi Rei dari air hujan.
Saita terdiam, samar samar ia mendengar percakapan kedua manusia tersebut.
"Sabar ya kak Rei, pasti susah"
Rei hanya diam, dia tak mengeluarkan suaranya sama sekali, ia hanya menatap makam orang itu dengan tatapan kosong.
"Kak Rei, teman teman kakak datang tuh, ga disapa dulu?"
Lagi lagi Rei masih diam.
Saita berjalan mendekati Rei, menggenggam tengan Rei. Dan disitulah Rei tersadar dan melihat ke arah Saita.
Rei reflek memeluk Saita, memeluknya dengan erat. Saita hanya bisa diam dan membalas pelukan Rei. Bahu Rei bergetar, isakan tangis terdengar di telinga Saita, Rei menangis.
"Aku gatau harus apa sa..."
"Tenangin diri kamu dulu Rei"
Rei mengangguk, Saita melepas pelukan Rei dan menggandeng tangan Rei untuk duduk di sebuah bangku yang sudah di sediakan. Disana kering karena terlindungi oleh atap kecil diatasnya.
"Tenangin dirimu dulu ya Rei" ucap Saita
"Iya sa, terima kasih"
Rei kembali memeluk Saita, memeluknya dengan erat.
"Cukup dia aja ya Sa, jangan kamu juga"
"Aku gabisa janji Rei"
"Kenapa? Ada aku, aku akan melindungi mu sa. Aku janji"
"Kalau begitu, nanti mau mampir ke rumah? Sehabis ini aku akan izin buat pulang"
"Baiklah..."
Mereka semua mengadakan doa bersama di pemakaman, lalu mereka meninggalkan pemakaman satu per satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET PATISSIER
Teen FictionAdult 🔞 [BxB] Sekolah khusus anak anak berbakat. Sekolah yang hanya menampung anak anak berbakat ini akan menjadi kisah yang menarik, tetapi tak hanya anak berbakat yang boleh mendaftar ke sekolah itu, anak anak biasa juga boleh tetapi... Cerita...