10. Relations 💅🏻

11.2K 581 43
                                    

Buat adegan skidipapapnya gue taruh di trakteer aja apa? Pada gamau vote si?

Jeno masih terfokus pada ujung nipple Jaemin yang merah matang, bekas pelintir, cubit tarik dan gigit. Semua karena ulah Jeno.

Si manis begitu lemas, karena tidak hanya di mobil saja. Pergumulan panas mereka berakhir di ranjang hingga pukul sepuluh pagi ini. Kejadiannya, setelah mereka pulang berbelanja malam itu.

Tubuh Jaemin begitu mungil, tubuh bugilnya berada di dekapan Jeno yang hanya memakai bokser berlogo monster energy. Mau jadi anak rumahan saat ini, karena Jaemin nggak mau di tinggal pergi.

Jaemin nggak perduli betapa sibuk nya Lucas tanpa Jeno nanti. Toh, bossnya kan Jaemin jadi bebas lah ya mau ngapain.

"Nggak lapar mom?" Jaemin menggeleng, sok polos banget si Jeno ini padahal perut Jaemin kembung karena bakal hormonnya.

"Tapi aku lapar" —ucapan Jeno benar, jaemin bisa mendengar suara para demonstran nabuh galon di dalam perut Jeno.

"Yaudah sana makan, masak sendiri? Atau mau aku yang masakin?" finalnya. Senyum kemenangan seorang Jeno kembali terbit di wajahnya yang rupawan itu.

Jeno tidak membiarkan Jaemin lolos dengan mudah, tangannya langsung menarik paha Jaemin. Menggendongnya seperti koala, ingat kalo saat itu Jaemin masih naked!

Bokong Jaemin mendarat pada dinginnya wastafel dapur, ada Jeno yang berjalan mengambilkan celana kulot di kamar mandi.

Aset Jaemin udah tertutup kulot hitam, tanpa dalaman tentunya.

Mengingat kembali adegan semalam, tatapan Jeno begitu minat memiliki nya. Ah, apakah memiliki suami seganteng ini bagi Jaemin adalah mimpi?

"Mom,"

"Eeh, um iya ganteng" sedikit terlonjak, badan Jaemin berubah panas. Masalahnya, —Jeno deket banget saat ini. Tubuh half naked nya menghadap electric stove, sedangkan tangan berototnya menarik pinggul Jaemin. Dengan ringannya Jaemin tidak sengaja membentur lekuk pinggul Jeno.

"Can i get some cheese?" suara dalam yang keluar dari mulut Jeno membuat Jaemin gugup.

Dirinya yang tidak menyukai keju pun menggeleng dan tersenyum kecut. Ingat ya kalo jaemin demennya peju bukan keju!

"Aku tidak men-menyukai keju. Ja-jadi buat apa aku memilikinya" sedikit lega, Jaemin ingin meronta dan menelan Jeno agar tidak bisa di miliki oleh yang lain.

Menyaksikan wajah tampan bak pangeran dari dekat adalah hal yang belum pernah Jaemin temui sebelumnya. Kemana saja dia, mengapa Jaemin tidak menyadari bahwa di dunia ini ada seorang lelaki yang ia sukai setelah kedua papahnya.

"Mengapa mommy tidak suka keju?"

"Rasanya asin, seperti upil plankton" jeno terbahak, melepas tangannya dari pinggul Jaemin.

Tawa keras Jeno hanya untuk meyakinkan si manis kalo ucapannya itu benar.

Jaemin berjalan tertatih menuju sofa di dapur itu, tubuhnya terlentang menyaksikan si bongsor yang sedang sibuk berjibaku dengan wajan dan spatula.

Jeno menemukan beberapa bahan makanan yang bisa ia gunakan untuk membuat nasi goreng sederhana.

Jaemin mengulum bibirnya, perlahan rasa kantuknya singgah. Kedua matanya perlahan menutup, tidur pulas di atas sofa.

Lirikan tajam sesekali terbit dari kedua mata elang seorang Jeno. Tangannya meraba saku celananya, membaca pesan-pesan masuk dari semalam yang Jeno tinggalkan karena harus tergoda oleh tubuh molek Jaemin.

BARTENDER || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang