Bragg
Kak minji langsung mendobrak pintu ku, sampai sedikit bolong.
"K-kenapa kak ??!"
"Diam !!!"
Aku kaget kak minji masuk dengan marah padaku, aku bahkan tak bisa berkata kata, hampir ingin menangis.
-----------------------------------------------------------
"Kenapa kau takut padaku ?"
"E..tidak..aku kaget hehe..."
"Kamarnya jadi rapih gini, kamu yang beresin ??"
"I-iya kak..."
"Hmm...Kamu yakin ??"
"Ya...aku yakin. Kenapa ?"
"Tidak"
"Kak... pintuku jadi sedikit bolong kak, kakak tendang tadi"
"Oh"
"Oh doang ??"
"Jadi, aku harus apa ??"
"Emm, enggak kok hehe"
"Aku mencium bau kucing disekitar sini, kamu ga bawa kucing, kan ?"
"Hah ??, Kucing ??, Enggak kok..."
Aku kaget saat kak minji mengatakan ada bau kucing, padahal kucing nya ada dibelakang rumah, tapi...
" kata ayah makan"
"Iya"
"Aku ga mau sebenarnya kesini, cuman...ya begitulah"
"Iya...makasih"
"Awas aja kalo kamu bawa kucing kerumah ini !, Aku gamau sakit gara gara kucing bodoh itu !"
"Iya kak...mending kakak keluar deh, aku mau lanjut beresin"
"Siapa juga si yang mau lama lama disini, pengap tau ga"
"Iya kak"
"Hemm, yaudah" dia membalikan tubuhnya kebelakang dan menutup pintu kamarku, tak kusangka tak ada drama.
Kak minji memang alergi bulu kucing, tapi bukan berarti dia membenci kucing kok, dia hanya tidak suka ada kucing, karna akan mengancam kesehatannya.
Aku langsung ke dapur untuk mengambil makananku, ternyata ada kak lion, pacar kak minji, dia baik tapi aku takut ketika berpapasan dengannya.
Lion
Aku takut dengannya karena, dia selalu melihat dan menatapku dengan tatapan mata yang menakutkan.
Seperti ingin memangsaku, dan seperti ini menangkapku, bahkan dia pernah terang terangan mengatakan bahwa dia menyukaiku dan hampir memelukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haerin
FanfictionSebagai seorang anak, aku bahkan tidak tau siapa mereka, rasanya sangat tidak nyaman. Tapi jika aku tidak bersama mereka aku akan lebih menderita. Aku yakin ini hanya permulaan, dan aku yakin, pasti tuhan merencanakan sesuatu untukku. Sebagai seoran...