Aku langsung membuka buku ini, dan diawal halaman ada tulisan singkat
21.2023
semangat untukmu !!!!"
"Eh, hari ini ??!"
"Hahahaha terimakasih...."
Saat bersaman bis kearah tempatku sudah mengklason aku langsung menaikinya sambil gembira.
-----------------------------------------------------------
Sesampainya aku di rumah, aku langsung kekamar, walaupun aku melihat keluargaku berkumpul, aku juga melihat Hanni yang sedang menunjukkan beberapa hal.
Ceklek
"Huffft...sungguh lelah, Yolla ~"
Aku menyandar di pintuku, perlahan aku terseret turun karna licinnya lantai.
Yolla datang padaku sambil mengusapkan badannya padaku, aku bahagia ada dia disini, setidaknya aku tidak kesepian.
Aku baru ingat, tadi Daniele memberikanku buku. Aku langsung membuka tasku dan mulai menulis keluh kesah ku.
17.50
Hari ini...hari yang tidak terlalu buruk dan tidak terlalu baik juga, mungkin aku mendapatkan teman baru disekolah, tapi aku merindukan tempat sekolah lamaku juga, mungkin sesuatu yang terlihat buruk, tidak terlalu buruk juga.
"Huff....ternyata menulis keluh kesah ku itu lebih baik, Yolla..."
"HAERIN !"
"iya mah !"
"Makan dulu ini, nanti sakit lagi !"
"Iya mah nanti, belum laper"
"....."
"Sebenarnya aku tidak lapar..."batinku
Aku melangkah ketempat tidurku dan membaringkan tubuhku...rasanya berbeda, aku tak tau rasa dihati ini sekarang, ada sedih, marah, bahagia, dan sakit.
Rasanya campur aduk.
"Haerin !.."
Ayah memanggilku, suaranya yang keras saja membuatku ketakutan.
"I-iya !!"
Aku langsung berlari menemui ayah diruang tamu tadi.
"Apa, yah ?"
"Makan sana ! Nanti abis bilangnya ga dikasih makan, lagi"
"Haerin belum lapar"
"Udah makan aja !"
"Iya..."
Aku berjalan kedapur dan melihat semua piring kotor, berminyak.
Aku hanya melihat potongan ayam kecil dan sayur saja, aku mulai duduk di kursiku tapi Hanni langsung mengambil ayam itu.
"Untukku !"
"Hah ? Hanya ada satu disini berati untukku !"
"Kata siapa ? Ini untukku karena aku belum makan !"
"Aku bagaimana ?!!"
"Kau makanlah sayur bayam itu !"
"Ga !! Itu milikku !!!"
"MAMAH !!!!"
"kenapa lagi Hanni ?!"
"Ayam ini untukku, kan ?"
"Ambillah..."
"Tuhkan..punyaku !"
"Hah ?..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Haerin
FanfictionSebagai seorang anak, aku bahkan tidak tau siapa mereka, rasanya sangat tidak nyaman. Tapi jika aku tidak bersama mereka aku akan lebih menderita. Aku yakin ini hanya permulaan, dan aku yakin, pasti tuhan merencanakan sesuatu untukku. Sebagai seoran...