Aku tau, ini biasa dalam keluarga, tapi akankah aku juga bahagia seperti keluarga lainnya?.
Aku melihat keluarga teman-temanku sangat bahagia, tapi keluargaku rapuh, seakan-akan tidak mempercayai pendapatku.
"Baiklah...aku akan bersekolah disana, ini demi pendidikan ku, jadi aku akan mulai sekolah...Senin depan....
Silang beberapa hari, hari Senin pun tiba, entah kenapa hari Senin sangatlah cepat, jujur saja...sebelum hari Senin tiba, aku sudah belajar cukup.Aku terbangun di jam 5.30, aku langsung mandi dan siap siap, mamah sudah menunggu diruang tamu, dengan Hanni.
Ceklek
Aku langsung keluar kamar, masih memakai seragam sekolahku dulu, aku sedikit malu.
"Nah, dari kemarin gitu haerin kamu nurut sama mamah, pasti mamah ga nampar kamu".
"Hmm..."
"Kak...makasih ya...hahahah"
"...."aku hanya membuang wajahku ke sembarang arah.
"Ayo! Nanti kalian telat"ujarnya.
"Oke mah! Haha kasian"
"Ish..."aku langsung jalan cepat ke depan mendahului mereka yang masih dibelakang, aku, Hanni dan mamah berangkat jam 6.10 menit, sengaja sangat awal agar Hanni mendapatkan tempat duduk paling depan katanya.
Tapi aku mungkin akan ditinggal oleh mamah, karna katanya aku bisa sendirian, tapi aku tidak tau.
Aku sudah masuk ke mobil duluan di bangku belakang dan mamah yang menyetir, aneh sekali bukan? Aku sangat tidak dekat ayah. Terkadang aku lupa apa peranku dirumah itu.
beberapa waktu aku sudah diperjalanan, melewati sekolah lamaku, mungkin yang diantar kesekolah aku dulu, sekolah yang bagiku menyeramkan karna ada beberapa berita disekolah itu mengalami bullying terbanyak di kota ini.
10 menit kemudian aku tiba digerbang sekolah ini, aku hanya diturunkan sendirian.
"Haerin, nanti kamu harus bertemu dengan bu guru yang bernama wollie, ya? Itu teman mamah"
"....."lagi lagi aku hanya melamun mengabaikan perkataannya tapi aku tetap dengar.
"Haerin denger mamah, ga ?!"
"...."
"HAE-"
Klick
Aku langsung keluar dari mobil dan berjalan kesekolah itu dengan terburu buru, sambil menangis.
Aku hanya menundukan kepalaku sambil menangis seguk ringan, sambilku mengusap air mata dengan kasar, tetap saja mataku meneteskan air mata.
Buggh
"A-agwh"
Aku tak sengaja menabrak seseorang di depanku, saat kulihat siapa dia aku terkejut dengan wajahnya, dia sangat cantik dan lembut.
"Maaf ? Kamu buru buru, ya ?"
Suaranya sangat lembut ditelingaku Sampai aku terasa lebih tenang dari sebelumnya.
"A-aku baik.."
"Owh...aku baru melihatmu...apa kamu murid pindahan ?"
"......"
"Kamu habis nangis ??"
"....maaf...bisa tolong antar akuke bu guru wollie ?"
"Owhh bu wollie...dia kepala sekolah..ayo!"dia langsung menggenggam tanganku dengan lembut, tangannya sunggut lembut dan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haerin
FanfictionSebagai seorang anak, aku bahkan tidak tau siapa mereka, rasanya sangat tidak nyaman. Tapi jika aku tidak bersama mereka aku akan lebih menderita. Aku yakin ini hanya permulaan, dan aku yakin, pasti tuhan merencanakan sesuatu untukku. Sebagai seoran...