"Hakkhh hakkhh... syukurlah hanya mimpi hakhh hakkhh ...aku hampir mati!"gumamku. Segera aku meminum air didekatku.
Aku kemudian bangkit dari tempat dudukku dan berpindah tempat kekasur, aku menjatuhkan tubuhku kekasur dan melanjutkan tidurku.
"Tolong, beri aku mimpi indah, tuhan"
-----------------------------------------------------------
Kini aku benar benar sudah tertidur lelap dan memasuki mimpiku.
Ceklek
Suara pintu kamarku terbuka, aku hanya bisa mendengarnya, mataku terlalu berat untuk kubuka.
Hawa tubuhnya sangat hangat, tapi melihatnya saja aku tidak bisa, tubuhku benar benar lemas.
"Haerin.."
"Haerin... bangun, ini aku Tyra!"
"APA!"kagetku. Aku langsung terbangun dari tidurku dan mendorong Tyra kelantai.
"UNTUK APA KAMU KEMARI!"teriakku.
"Haerin...dengarkan aku...aku tidak bermaksut unt-"
"Keluar!!!"selangku. Aku tidak mendengar apa yang dia akan katakan selanjutnya.
Ibu tiri itu sama seperti yang ada didalam film, jahat.
"Haerin.. dengarkan aku, aku tau kamu tidak akan menerimanya"
"Untuk apa kamu kemari..!"ucapku lemas.
"Aku...aku..ingin meminta maaf padamu"
"Bohong!"
"Aku bersungguh sungguh!"
"Tyra...kamu jahat! Kamu mengambil segalanya dariku!! Bahkan keluargaku hancur"
"Aku tidak tau apa apa, Haerin..."
Aku tidak yakin atas perminta-maafnya, bagiku dia adalah orang lain...aku tidak ingin mempercayainya lebih dalam, bahkan jika aku bisa, aku bisa membunuhnya.
Setelah kulihat jelas wajahnya, memang terlihat tulus dan jujur, tapi aku tidak tau.
Tyra
"Tolong percaya padaku, Haerin...aku juga sama denganmu, tidak ingin memiliki ayah baru"
"Aku juga hanya ingin menjadi anak satu satunya, yang dimiliki ibuku"
"Aku hanya ingin...aku dan kamu menjadi saudara yang dekat, aku adalah anak tunggal, Haerin aku tak terima ibuku membagi kasih sayangnya padamu ataupun kakakmu"
"Tapi aku juga ingin kita menjadi keluarga yang bahagia"lengkap Tyra.
"...tolong keluar Tyra, aku lelah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haerin
FanfictionSebagai seorang anak, aku bahkan tidak tau siapa mereka, rasanya sangat tidak nyaman. Tapi jika aku tidak bersama mereka aku akan lebih menderita. Aku yakin ini hanya permulaan, dan aku yakin, pasti tuhan merencanakan sesuatu untukku. Sebagai seoran...