know you

89 13 0
                                    

Seseorang itu tersenyum dan melanjutkan langkahnya. Ia tidak sedikitpun terusik oleh kehadiran haerin.

Menurutnya, itu adalah gadis aneh, dimana semua gadis akan menyukainya namun haerin menghindari nya.

"Imut"

-----------------------------------------------------------

Setelah aku berjalan di koridor sekolah, aku masuk kedalam kelas dan melihat Alex tertidur di atas meja dan menyembunyikan wajahnya ditangannya.

"Astaga! Alex aku lupa akan mendengarkan ceritamu!"gumamku. Aku segera mendekati Alex dan sedikit menggerakkan pundaknya.

"Alex....kau benar benar tidur, kah?"

"Alex..."

"Hei, Alex! Maaf...aku tadi langsung ke kantin"

"Hmm...haerin?...aku masih mengantuk"

"Maafkan aku, Alex..."

Alex mengabaikan ku, aku menghela nafas kasar, aku sudah tenang, tapi jantungku masih berdetak mi tak karuan.

Tanpa aku sadari, bibirku melengkung senyuman, ini benar benar memalukan dan aku tidak ingin mengulanginya walaupun itu secara tidak sengaja.

Beberapa saat kemudian, akhirnya kami pun melanjutkan pelajaran kami. Dan 3 jam kemudian sekolah akhirnya selesai dan kami pulang. Tentunya aku pulang bersama Alex, Danielle, dan juga hyein.

Kami berjalan santai melewati beberapa orang di koridor sekolah ini, melihat semua siswa sedang melakukan pembersihan pada kelasnya.

Dan hyein tak henti hentinya memandangi wajah Alex dengan lengkungan dibibirnya.

"Haerin...dimana kamu mendapatkan pria setampan dewa ini?"tanya hyein. Sungguh, aku tak tau harus menjawab apa, ini benar benar memalukan.

"Dia dulu sekelas denganku di sekolah lamaku...dari Australia"ujarku.

"Oh...astaga...Alex...a-aku... sepertinya menyukaimu"

Alex terkekeh geli dan melihat pada wajah haerin, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal "iya iya, aku tau...tapi kita akan menjadi teman"

Wajah hyein 180 derajat berubah menjadi datar, dan membuang wajahnya kesembarang arah "hm! Kita memang sudah menjadi teman, tidak kan aku ingin lebih!" Gerutunya.

"Hei! Aku dengar!"ujar Danielle.

aku berjalan sambil melihat ke arah jalanan, memikirkan kakak kelas tadi, dia benar benar menarik di mataku, tubuh tinggi nya, suara lembutnya dan ah! itu sudah seperti tipeku.

tapi aku juga tidak tau tipeku bagiamana, laki laki yang ada di sekitar ku saja sudah terlihat sempurna, apalagi Alex, dia sudah keturunan negeri lain, anak orang kaya, bahkan kulit putih nya yang khas dengan orang orang bangsa Australia.

tapi membayangkannya saja aku sudah terlihat seperti orang yang kebingungan. ini pertama kalinya aku merasakan hal aneh yang berdegup kencang didalam jantungku.

"teman teman...aku pulang! dah!"ucapku sebelum menaiki bis. mereka juga membalas lambaian tanganku.

sial! aku tidak sempat membaca nickname nya yang terletak pada dada kirinya itu, itu karna aku terburu-buru untuk pergi.

Kenapa aku harus pergi buru buru, sih.

Rasanya menyesal, tapi ah sudahlah.

10 menit kemudian aku pun sampai dikediaman ku, perlahan aku masuk. Namun rumah benar benar tercium bau yang amat tidak sedap.

Asap rokok berterbangan, mengganggu pandangan ku, benar benar perih dan bau minuman yang menyengat.

"I...Bu..?"gumamku. Aku tidak langsung memanggil namanya, namun aku yakin bahwa ibu tiri itulah yang sedang merokok dan meminum minuman beralkohol.

HaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang