- Part 6 -

210 24 21
                                    

Ryujin POV

Aku sekarang benar-benar dalam masalah serius!

Bukan salah Jeno kalau kita berhubungan intim.

Ini adalah Salahku!!

Agggrrrhhh!!

Aku sadar bahwa dia bukan Haechan tapi aku masih menganggap Jeno sebagai Haechan saat malam itu. Apa yang salah denganku ?!

Haechan tidak akan pernah memaafkanku. Orang tuanya juga tidak akan pernah memaafkanku.

'Ahhh..Ryujin kenapa kau sebodoh itu!'

Aku mungkin bisa hamil karena apa yang kita lakukan. Bagaimana aku akan menjelaskan ini pada orang tuaku ?! Pada teman-temanku ?!

"Ryujin!"

Aku mendengar teriakan Heejin yang membuatku berbalik ke tempat dia berdiri. Di belakangnya, ada Shuhua. Keduanya berlari ke arahku dan memelukku dengan erat.

Aku sekarang berada di Galeri Seni milik Haechan dan aku. Aku berada di sudut ruangan sambil memeluk kedua lututku dan menangis.

"Kau kemana saja ?! Apa kau tahu kami sangat mengkhawatirkanmu? Kau bahkan tidak menjawab panggilan atau pesanku! "

Shuhua memarahiku yang membuatku menangis lebih keras. Heejin di sisi lain mencoba untuk menenangkanku, tetapi aku hanya menangis lebih keras.

Bagaimana aku bisa menjelaskan kepada mereka tentang kebodohanku ?!

Heejin dan Shuhua, keduanya menyanyangi Haechan. Haechan bagi mereka seperti kakak laki-laki, Haechan selalu melindungi mereka berdua sampai pada titik yang kadang-kadang aku bahkan merasa cemburu kepada mereka berdua.

Mereka berdua akan membenciku begitu mereka tahu aku tidur dengan pria lain selain Haechan.

"Aku minta maaf ..." aku menangis.

"Ryujin ..." pekik Heejin. "kau masih mengenakan baju yang sama yang kau kenakan kemarin ... Sebaiknya kau mandi dulu, lalu ganti baju. Dan Shuhua akan menyiapkan sesuatu untuk kita makan. Ok? " Heejin menyarankan sambil memegang tanganku.

"Heejin, Shuhua... aku sangat menyesal... aku tidak bermaksud menyakiti Haechan... aku benar-benar tidak bermaksud.... Aku sangat mencintainya ... Aku sangat menyesal ... Tolong jangan membenciku. "kataku di antara isak tangisku.

Aku tidak tahu apakah mereka bisa mengerti apa yang aku katakan tetapi aku benar-benar ingin mengatakan itu kepada mereka berdua.

"Ryui kita tidak akan membencimu ..." Heejin menghiburku.

"Dan apapun yang kau lakukan, Haechan akan mengerti. Dia sangat mencintaimu juga. Jadi, tolong berhenti menangis. Dia akan benar-benar memarahi kita berdua jika kau terus seperti ini. "tambahnya.

"Heejin benar Ryu. Haechan, aku dan Heejin adalah tiga orang yang tidak akan pernah membencimu. Tetapi aku akan merajuk jika kau menolak untuk makan apa yang akan aku masak untukmu nanti. Jadi, tolong berdiri sekarang. Kita akan bicara lagi nanti. Untuk saat ini, kau benar-benar perlu mandi terlebih dahulu." Shuhua mengomeliku saat dia menarikku berdiri.

Mereka berdua menggandengku keluar dari tempat ini. Lalu tiba-tiba Shuhua bertanya pada Heejin dengan marah.

"Apa yang dilakukan si menyebalkan yg satu ini di sini, Hee? Aku kira kau bersama dengan Jaemin? "

Aku tidak peduli siapa yang Shuhua marahi, aku hanya menunduk.

"Aku tidak ingin berbicara tentang dia. Terima kasih sudah menemaniku Renjun oppa, dan maaf karena Shuhua sudah berteriak padamu."kata Heejin.

You Are My Destiny | JenRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang