Ryujin POV
Aku tidak tahu mengapa aku merasa seperti ini. Aku bahkan tidak mendapat jawaban dari pertanyaanku. Haruskah aku bertanya? Atau haruskah aku tidak melakukannya?
Bagaimana jika Jeno hanya menggodaku? Jika aku bertanya padanya maka jelas Jeno akan menggodaku karena terpengaruh oleh kata-katanya.
Arrgghhh!
"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
Pertanyaan dari Jeno menyadarkan aku dari lamunanku. Sekarang kita semua sedang mengadakan acara BBQ di tepi pantai. Jeno sedang mengunyah daging yang baru saja dipanggang oleh Hyunjin.
"Apa kau mau?" Kata Jeno menawarkan daging di piringnya.
Aku menggelengkan kepala dan tersenyum padanya. Jeno duduk di sampingku dan kita berdua terdiam.
Ini adalah hari kedua liburan kita di Hawaii. Pantainya indah, udaranya menyegarkan dan membuat rilex.
Tapi sayang sekali karena Heejin dan Jaemin sedang bertengkar. Melihat mereka berdua bertengkar membuatku tidak bisa menikmati liburan ini dengan tenang, karena merasa tidak enak pada mereka berdua, bagaimanapun juga mereka berdua yg merencanakan liburan ini dan sekarang mereka bertengkar.
Jeno terus mengunyah makanannya. Aku tidak menyangka ternyata Jeno suka makan juga.
"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Jeno bertanya lagi.
“Hah?” Tanyaku menatapnya.
"Lihat kau terus memainkan jari-jarimu dan matamu mungkin melihat ke laut tapi kau tidak melihat keindahannya karena pikiranmu sedang memikirkan sesuatu yang terus mengganggumu." Jeno menjelaskan sambil menatapku. Aku langsung menghentikan gerakan jariku.
"Kau selalu melakukan itu jika kau merasa terganggu." kata Jeno dengan sedikit senyum di bibirnya.
Benarkah aku melakukannya? dan Jeno memperhatikannya?
"Jadi katakan padaku, apa yang mengganggumu? Aku tidak ingin melihat pacarku punya masalah tanpa aku ketahui.” Jeno membujuk aku untuk berbicara. Aku tersipu mendengarnya mengucapkan 'pacarku'.
Tapi karena kata 'pacarku' itulah yang membuat aku terganggu.
Haruskah aku mengatakan bahwa pernyataan Jeno yang sebelumnya juga menggangguku?
Haruskah aku memberitahu Jeno bahwa aku juga terganggu dengan pertengkaran Jaemin dan Heejin?
“Uhmmm…. Errr ... ”
Aku mulai menggumamkan sesuatu yang tidak jelas. Aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya. Jadi, Jeno akhirnya mencoba menebak apa yang akan aku ucapkan.
"Jika ini tentang Heejin dan Jaemin, aku pikir Jaemin hanya cemburu." Jeno tertawa kecil sebelum melanjutkan, "Kurasa dia benar-benar mencintai Heejin, karena aku tidak pernah melihatnya bertingkah seperti itu bahkan ketika dia masih bersama Minju. Jaemin memiliki kesabaran yang bagus dalam menahan emosinya di antara kita bertiga. Dan tadi aku bisa melihat dia mencintai Heejin sama seperti Heejin mencintai Jaemin.”
Ada sesuatu yang lain di mata Jeno dan dalam nada suaranya ada sesuatu yang berbeda, ketika dia berbicara tentang Heejin dan Jaemin.
Terlihat seperti bukan kesenangan dan kebahagiaan murni. Aku bahkan merasa terkejut karena Jeno bisa mengatakan itu tapi nada bicara dan ekspresi wajahnya tidak sesenang dengan apa yang dia katakan.
Bahkan Jeno dia seperti terluka, seperti sedang menahan rasa sakit. Dan aku tidak tahu mengapa Jeno seperti itu, bahkan matanya tidak bisa berbohong kalau dia merasa terluka karena sesuatu hal yang tidak aku ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny | JenRyu
أدب الهواة"Tidak ada lagi kita, Ryui." . "Buang cincin itu!" . "Ryui, pernikahannya batal! Tidak ada lagi kita!! " . "Aku mencintaimu, Shin Ryujin." . "Bohong jika aku mengatakan aku tidak mencintai Ryujin karena perasaanku padanya lebih dari cinta. Karena ji...