- Part 22 ⚠️ -

419 31 16
                                    

Jeno POV

Aku bisa merasakan sentuhan lembut di pipiku, jarinya menelusuri wajahku. Kemudian, aku merasakan tangannya menyisir rambutku. Aku merasa nyaman dan rilexs dengan sentuhan lembut tangannya.

Aku merasakan sedikit sinar matahari pagi mengenai wajahku mungkin karena ada seseorang yang menghalanginya.

Kemudia aku merasakan Ryujin mencium keningku dengan lembut.

"Jeno."

Dia membangunkanku, tapi aku belum membuka mataku, Lalu ciuman lain mendarat di ujung hidungku.

"Jenoyaa." Ryujin mencoba membangunkan aku lagi.

Tapi karena aku masih ingin Ryujin menunjukkan sisi lain miliknya kepadaku, aku memutuskan untuk terus menutup mataku, dia mungkin mengira aku masih tertidur.

"Sayang.." bisik Ryujin ke telingaku yang membuatku sedikit geli.

*chup*

Untung aku bisa menahan diriku untuk tidak bangun terlebih dahulu, karena kalau aku bangun lebih dulu mungkin aku tidak akan mendapatkan Morning Kiss untuk membangunkanku. Seharusnya itu hanya kecupan ringan tapi aku memeluk Ryujin untuk menahan ciumannya.

Diliahat dari reaksi tubuh Ryujin bergerak, aku bisa mengatakan bahwa dia terkejut tapi meskipun terkejut dia tidak melepaskan pelukanku dan terus berada di atasku dengan bibirnya masih mencium bibirku.

Aku membuka mataku perlahan-lahan sementara bibirku membentuk senyuman.

"Selamat pagi."

Sapaku saat aku mulai menyesuaikan mataku dengan sinar matahari pagi yang cerah. Sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar tidur membuat kecantikan Ryujin semakin cantik untuk dilihat. Dia seperti malaikat, bersinar dan tersenyum cerah ke arahku.

"Selamat pagi juga, sayang." Ryujin menyapa kembali saat dia membelai pipiku.

"Aku pikir hanya Putri Tidur yang membutuhkan ciuman untuk membangunkannya dari tidurnya, tapi hari ini aku mengetahui bahwa ternyata Pangeran Tidur juga membutuhkannya juga...haha" canda Ryujin yang membuatku tersenyum.

"Putri Tidur adalah Nenek Buyutku dan aku mewarisi sifat itu darinya." aku balas candaan Ryujin sambil tertawa kecil. "Ya, tapi bukan hanya aku yang bangun karenamu."

Ryujin mengangkat alisnya menatap aku bingung.

"Tapi Jeno Junior juga bangun karenamu." aku nyengir.

Ryujin memelototiku dan memukul dadaku. Aku memegang tangannya yang memukul dadaku, membawanya ke bibirku dan menciumnya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali dan aku tahu dia menganggap sikapku aneh. Aku tersenyum padanya sebelum menjelaskan.

“Aku berharap bisa bangun denganmu setiap pagi. Aku ingin bangun dengan seorang wanita cantik yang akan memanggil namaku dengan manis dan akan tersenyum kepadaku seperti aku adalah pria paling beruntung di dunia ini. ”

Ryujin memalingkan mukanya ketika dia berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah, tapi dia tetap tersenyum. Aku memegang tangannya lebih erat membuatnya melihat ke arahku. kali ini dia cemberut dan aku merasa dia sangat menggemaskan dan lucu.

"Terima kasih, Ryui."

"Kenapa kau berterima kasih padaku?"

"Aku terbangun oleh ciuman manismu dan itu membuatku bahagia. Aku pikir aku akan memiliki hari yang menyenangkan hari ini. ” jawabku sambil menyelipkan rambut Ryujin ke belakang telinganya.

"Aku tidak pernah tahu Lee Jeno ternyata bisa mengombal juga." Ryujin terkikik.

"Kau tidak tahu banyak tentangku, sayang. Tapi, jangan khawatir. Aku akan memberitahumu segalanya."

You Are My Destiny | JenRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang