- Part 10 -

219 27 36
                                    

Other POV

Jeno mengubah posisi mereka, sekarang dia berada di atas Ryujin. Mereka berciuman dengan intens dan panas.

Ryujin melingkarkan tangannya di leher Jeno, membelai lehernya dan menarik Jeno lebih dekat lagi dengannya. Jeno sendiri menopang tubuhnya dengan sikunya sehingga dia tidak akan menindihi Ryujin.

Sambil berciuman, atau lebih tepatnya bercumbu, Jeno berhasil menarik keduanya ke tengah tempat tidur. Sekarang Jeno menguasai Ryujin sepenuhnya. Dia menggigit bibir bawah Ryujin sementara tangannya berhasil menangkup payudara Ryujin, membuat Ryujin mengerang dan membuka mulutnya.

Lidah Jeno berhasil menyelinap masuk kedalam mulut Ryujin, dia menjelajahi gua manis itu dan sekali lagi membuat Ryujin semakin mengerang.

Ciuman mereka berdua semakin panas dan lebih bersemangat, membuat mereka berdua terengah-engah ketika mereka berdua melepaskan ciuman satu sama lain.

Wajah mereka berdua sangat dekat bahkan napas mereka saling berhembusan, memabukkan mereka berdua dalam gairah yang mereka berdua rasakan.

Jeno akan berbicara dan meminta maaf tetapi Ryujin menariknya lebih dekat lagi dan mulai mencium Jeno lagi dengan panas dan bergairah yang membuat Jeno tidak bisa menolaknya.

Dalam beberapa hari terakhir Jeno merindukan sesansi saat dia bercinta, dia ingin merasakannya lagi tapi karena satu dia tidak punya pacar meskipun banyak gadis yang ingin menjadi pacarnya atau hanya sekedar cinta satu malam dengannya dan dua dia terlalu sibuk di Rumah Sakit dan besok kebetulan adalah hari liburnya.

Ryujin di sisi lain, meskipun merasa bersalah dan berpikir bahwa dia selingkuh dari Haechan, tapi dia mengakui dia merindukan sentuhan Jeno di tubuhnya, sejak mereka berhubungan intim setelah pesta pernikahan Heejin dan Jaemin waktu itu. Ryujin memang merasa jijik dan kotor karena merindukan sentuhan dari seorang pria yang bahkan tidak dia cintai.

Merasa tubuhnya semakin panas, Ryujin melepas baju dari tubuhnya membuat tangan Jeno langsung bersentuhan langsung dengan kulit halusnya, yang membuat tubuh Ryujin semakin merinding karena sentuhan tangan Jeno.

Setelah melepas atasannya, Ryujin membantu Jeno membuka kancing kemeja yang Jeno pakai dan sekarang mereka berdua dalam keadaan setengah telanjang karena baju mereka yang sudah terlepas.

Ryujin melingkarkan kakinya di pinggang Jeno menariknya lebih dekat kepadanya, sehingga membuat Jeno semakin bergairah.

Ciuman Jeno mengikuti setiap lekuk leher Ryujin yang indah. Tangannya bergerak ke belakang punggung Ryujin untuk membuka kaitan bra dan melepasnya dari tubuh Ryujin.

Jeno kemudian menggigit kecil belahan dada Ryujin, membuat Ryujin menarik rambut Jeno dan mengerang nikmat.

"Berhenti…. Ahhhh ... TIDAK ... Aaahhh .... Jangan lakukan itu .... "

Ryujin mendesah di sela-sela kesenangan yang dia rasakan saat Jeno akan meninggalkan kissmark di dadanya lagi dan meremas payudaranya di saat bersamaan.

Jeno tersadar dengan apa yang Ryujin katakan, dia menghentikan apa yang dia lakukan.

"Sorry ... aku ..."

Permintaan maaf Jeno yang gagap terputus ketika Ryujin berkata.

"Kenapa kau berhenti?"

"Hah? Aku mendengar kau bilang berhenti. ”

"Maksudku berhenti meninggalkan kissmark di dadaku ... karena Shuhua dan yang lain mungkin bisa melihatnya." Ryujin menjelaskan.

"Ah, baiklah"

******

Ryujin POV

Aku sangat kacau pagi ini.

Serius, kenapa aku harus membuat kesalahan yang sama lagi? dan kita bahkan tidak mabuk tadi malam. Ya ampun! Apa yang aku lakukan?! Fuck!

You Are My Destiny | JenRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang