- Part 27 -

245 35 23
                                    

Jeno POV

"Agggrrhhhh....!!"

Aku mengerang saat mencoba untuk bangun tapi rasa sakit di kepalaku terlalu kuat yang tidak bisa aku abaikan, aku terpaksa berbaring kembali ke tempat tidur.

"Aku tidak akan pernah minum sebanyak itu lagi!!"

Aku bergumam sambil menutupi mataku dengan lenganku, untuk menghalangi mataku dari sinar matahari yang masuk melalui celah-celah ventilasi jendela.

"Itulah yang dikatakan semua orang setelah mabuk, tapi mereka tetap akan minum sangat banyak setelah mengatakan itu!"

Sebuah suara yang sudah lama tidak aku dengar selama beberapa hari dan sekarang aku baru mendengarnya lagi.

Aku membuka satu mataku, melihat ke arah dari mana suara itu datang dan aku melihat Ryujin berdiri di dekat kusen pintu, memegang nampan di tangannya.

Rambutnya diikat ekor kuda. Ryujin mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jeans hitam. Dengan sedikit make up, tapi dia masih terlihat begitu cantik.

Aku merindukannya...

Ryujin tersenyum kecil padaku saat dia berjalan lebih dekat ke tempat aku berbaring. Dia meletakkan nampan di lantai karena aku belum memiliki meja kecil untuk di taro di samping tempat tidur.

Ryujin juga membantuku bangun dan bersandar di sandaran tempat tidur. Dia kemudian kembali mengambil nampan yang dia bawa, mengambil segelas air dan obat pereda nyeri untuk aku minun.

"Terima kasih."

"Sama-sama."

Keheningan mulai melanda di antara kita berdua. Aku diam-diam mengamati setiap gerakan yang Ryujin lakukan dari meletakkan gelas, membuka tirai jendela dan kembali duduk di sisi tempat tidurku.

Dia menyelipkan rambutnya yang tak terikat kebelakang telinganya. Dia akan mengatakan sesuatu, tapi aku menghentikannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyaku, berusaha tidak bersikap dingin dan cuek padanya.

Tapi, ekspresi wajahku tetap tidak bisa aku sembunyikan karena aku sekarang memang bersikap dingin dan cuek padanya.

Ryujin terlihat terkejut tapi dia berusaha mengabaikan semua sikapku ini.

"Barang-barang yang kita beli waktu itu akan sampai hari ini, kan? Desain interiormu ini memang seharusnya berada di sini untuk membantumu mengatur setiap furnitur itu ke tempatnya, bukan? ” Ryujin menjawab sambil tersenyum.

"Apa kau ingin makan sesuatu? Aku bisa memasakannya untukmu, tapi jangan meminta makanan yang sulit untuk aku buat, ok?"

"Jam berapa sekarang?"

Aku bertanya sambil mencari keberadaan ponselku dan mengabaikan pertanyaan yang Ryujin tanyakan padaku. Dia melihat jam tangannya sekilas.

“Sudah jam 1 siang. Kau pasti lapar kan? Apa yang ingin kau makan? "

"Aku bisa membuatnya sendiri, kau tidak perlu repot memasak untukku. Dan aku belum lap--- “

Perkataanku terputus saat aku mendengar suara dari perutku.

Ryujin tertawa lalu mencium pipiku, yang membuat jantungku berdetak lebih cepat.

Aiisshh....ada apa dengan jantungku? Kenapa aku bertingkah seperti remaja yang di mabuk cinta gini!

"Bahkan kau tidak bisa berbohong padaku, Lee Jeno. Aku tahu kau pasti lapar. Jadi, lebih baik kau mandi, sementara itu aku akan menyiapkan sesuatu untuk kau makan." Dia memberitahuku sebelum dia berjalan keluar dari kamarku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My Destiny | JenRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang