Hari ini Hana membuat makan siang lebih banyak. Bukan untuk dirinya, tapi untuk keluarga Watanabe dan keluarganya sendiri. Tepat jam 12 siang, gadis itu beranjak ke kantor Haruto setelah dari rumahnya dan rumah keluarga Watanabe.
Sepertinya ini kali pertama Hana datang ke kantor Haruto. Suasana yg tenang dan damai, Hana menyukai tempat ini. Terlebih lagi beberapa staff di kantor ini juga menyapa ramah walau sebagian dari mereka tidak mengenal Hana.
"Ibu Watabane?"
Hana menoleh. Pria berkacamata dengan jas hitam itu mendekatinya. Hana seperti pernah melihatnya, tapi dimana?
"Ah, saya sekertarisnya bapak" dia membungkuk memberi salam.
"Ada apa, Bu? Tidak biasanya"
"Dimana ruangan bapak?"
"Sebelah sini, Bu"
Tepat di ujung lorong, pria itu mengantarkan Hana masuk ke dalam ruangan yg lebih tenang dari pada yg lain.
"Permisi, Pak"
"Taruh berkasnya di meja saya, Keita" ucapnya masih menghadap jendela. Pria itu sepertinya tengah berpikir sesuatu.
"Bukan, Pak"
Haruto berbalik "ada apa?"
"Ada Ibu"
Haruto bangkit dari duduknya, menghampiri Hana dengan sedikit kejut. Dia tidak mengira Hana akan datang, bahkan dengan makanan di tangannya.
"Saya permisi, Pak"
"Iya, terima kasih"
"Berkas yg sebelumnya sudah saya submit via email, Pak"
"Iya iya, terima kasih lagi"
Sekertaris bernama Keita itu keluar. Meninggalkan Haruto yg masih menatap bingung pada Hana yg kali ini memilih duduk di sofa.
"Bagus ya kantor lo"
"Ngapain kesini?"
"Ngga boleh?"
"Boleh" gugupnya, Haruto ikut bergabung dengan Hana.
"Gue masak banyak, lo udah makan siang?"
Haruto mendongak, menatap jam yg memang sudah menunjukkan waktu makan siang. Sebenarnya dia malas makan siang ini, karena masih ada banyak pekerjaan yg harus dia selesainya. Dia tidak ingin lembur dan ingin lebih awal pulang kerumah. Tapi kedatangan Hana sepertinya telah menggagalkan rencananya.
"Gue lembur kalo lo minta gue makan sekarang"
"Bagus!"
"Kok bagus sih?"
"Yg penting lo makan"
"Gue pengen balik cepet"
"Ide buruk, mending makan dulu" Hana mengeluarkan makanan dari paperbagnya.
"Gue lagi belajar bikin mandu, kalo ngga enak bukan salah gue"
Haruto tergelak "terus nyalahin siapa?"
"Elo, karena ngga bantuin gue" Hana menyuapkan sebuah mandu ke mulut Haruto.
"Gimana?"
"Enak"
Hana tersenyum.
"Lo ngga makan juga?"
"Udah"
Haruto berdiri, pria itu memilih kembali ke tempat mulanya bekerja. Dia hanya tidak ingin membuang banyak waktu hanya untuk istirahat sebentar.