6

788 96 16
                                    

Jungkook menemui seokjin di kamar. Tidak ada yoongi karena yoongi sedang bersama namjoon untuk urusan lagu. Melihat seokjin yang sedang tidur, jungkook naik ke tempat tidur dan memeluk seokjin seperti memeluk guling, membuat seokjin terbangun karena kaget.

"Kookie" gumam seokjin setelah tau siapa orang yang sudah memeluknya.

"Jangan memeluk hyung seperti ini kookie! hyung bukan guling"

Seokjin berusaha menyingkirkan tangan jungkook, tapi jungkook malah semakin erat memeluk nya. Walaupun jungkook tidak mengatakan apapun, tapi seokjin tau kalau jungkook sedang tidak baik baik saja.

"Ada apa? Kenapa tiba tiba seperti ini?" tanya seokjin tanpa merubah posisi nya.

Jungkook tidak menjawab, tapi suara tangis terdengar oleh seokjin.

"Kau sedih ya? Kau sedih karena hyung akan pergi?" tanya seokjin dan jungkook hanya mengangguk.

"Kookie, hyung pergi bukan untuk selamanya, hyung hanya pergi untuk wajib militer. Jadi kau tidak perlu sedih seperti ini!

"Kau masih punya enam hyung yang akan menjaga mu, ingatlah kookie! Hyung mu bukan hanya aku di bangtan"

Seokjin berusaha memberikan pengertian pada jungkook agar dia tidak sedih, tapi jungkook tetap diam.

"Ayolah kookie, jangan seperti ini!"

Seokjin menyingkirkan tangan jungkook untuk merubah posisi nya menjadi duduk. Sementara jungkook mengusap wajah nya dengan kasar untuk menghapus air mata nya.setelahnya jungkook juga duduk di samping seokjin yang sudah duduk.

"Kau sudah besar, kenapa masih menangis?" omel seokjin seraya melihat jungkook.

"Tidak papa" sahut jungkook, kemudian beranjak dari tempat tidur.

"Kookie" panggil seokjin pada jungkook yang melangkah pergi.

Jungkook tidak menjawab, dia pergi tanpa menghiraukan panggilan seokjin.

"Apa aku salah bicara?" seokjin diam untuk berfikir. " sepertinya aku sudah keterlaluan" lanjut seokjin beranjak dari tempat tidur untuk menemui jungkook.

 " sepertinya aku sudah keterlaluan" lanjut seokjin beranjak dari tempat tidur untuk menemui jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin bertanya pada yoongi saat bertemu di depan kamar.

"Yoon, kau lihat jungkook?" tanya seokjin.

"Masuk ke kamar nya, apa dia punya masalah? Dia seperti sedang sedih" sahut yoongi.

Seokjin menghela nafas saat mendengar jawaban yoongi.

"Aku juga tidak tahu pasti, tapi sepertinya ada hubungan nya dengan wamil ku" sahut seokjin dan yoongi mengangguk mengerti.

"Sepertinya dia sedih memang karena itu, hyung. Cobalah bicara dengan nya!" kata yoongi dan seokjin mengangguk sebagai jawaban.

"Ya sudah, Hyung temui jungkook dulu kalau begitu" sahut seokjin dan pergi setelahnya.

Seokjin mendatangi kamar jungkook yang sekamar dengan jimin dan mengetuk pintu sebelum masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin mendatangi kamar jungkook yang sekamar dengan jimin dan mengetuk pintu sebelum masuk. Dia tersenyum pada jimin yang baru saja membuka pintu.

"Jin hyung, ada apa?" tanya jimin dan mempersilahkan seokjin masuk.

"Hyung mau bertemu jungkook" sahut seokjin yang masih berdiri di depan pintu.

"Kookie tadi keluar hyung, sepertinya ada di depan" kata jimin dan seokjin mengangguk.

"Baiklah, hyung cari dia dulu" sahut seokjin dan jimin mengangguk.

Seokjin mencari jungkook keluar dorm dan menemukan jungkook yang sedang duduk sendirian di depan. Terlihat jungkook murung, membuat seokjin merasa bersalah karena sudah bicara seperti itu pada nya.

"Kookie" panggil seokjin dan duduk di samping jungkook.

Jungkook hanya menoleh dan kembali melihat kedepan.

"Maaf" kata seokjin seraya melihat jungkook.

"Untuk?" tanya jungkook.

"Karena hyung sudah bicara seperti itu pada mu, hyung fikir pergi wajib militer hanya sebentar, jadi tidak perlu ada air mata untuk melepas kepergian hyung" sahut seokjin.

Jungkook tersenyum getir, kemudian melihat seokjin dengan sendu.

"Hyung, dari aku usia 15 tahun aku sudah bersama bangtan. Saat aku ingin menyerah, kau membuat ku bertahan, kau membuat ku bergantung pada mu dengan selalu ada di samping ku.

"Kami semua memang dekat hyung, tapi kedekatan ku dengan mu itu berbeda" kata jungkook, membuat seokjin bingung mendengarnya.

"Berbeda? Maksudnya?" tanya seokjin.

"Kau sudah seperti hyung ku sendiri, kau membuat ku nyaman seperti keluarga kandung. Mungkin bagi mu perpisahan ini bukan sesuatu yang berat, tapi bagi ku sangat berat.

"Bagaimana kalau aku merindukan mu, bagaimana kalau aku ingin bermain dengan mu, hyung lain belum tentu mau meladeni ku seperti mu, Hyung.

"Waktu konser hanya tinggal dua minggu lagi, itu artinya waktu mu untuk pergi sudah dekat" jungkook menunduk sebelum melanjutkan ucapan nya.

"Aku sudah berusaha untuk tidak sedih dan bersikap baik baik saja, tapi ternyata sangat sulit hyung. Aku tidak mau jauh dari mu, aku tidak mau hyung" lanjut jungkook dan menghela nafas untuk menahan air mata nya yang akan jatuh.

Seokjin melihat jungkook yang berusaha untuk tidak menangis dengan sendu.

"Maaf ya, hyung tidak tahu kalau kau sangat sedih dengan perpisahan ini, tapi hyung tetap harus pergi kookie. Kalau kau merindukan hyung, kau bisa mengunjungi hyung.

"Hyung akan berusaha agar Hyung bisa menghubungi kalian, jadi jangan sedih ya"

Seokjin mengusak kepala jungkook, membuat jungkook malah menangis.

"Berjanjilah untuk menjaga diri mu dengan baik hyung, jangan sampai sakit dan usahakan selalu mengabari" kata jungkook dan menghapus air mata nya dengan mengusap wajah nya.

"Hyung janji akan baik baik saja, tapi melihat mu seperti ini membuat hyung khawatir. Hyung takut kau menutup diri dari hyung mu yang lain, hyung khawatir kau tidak mau melakukan aktifitas apapun.

"Hyung khawatir kau sering minum hanya untuk menghibur diri, hyung takut kau sakit kalau kau sering minum alkohol, kookie"

Seokjin berusaha tenang walaupun air mata nya memaksa untuk keluar.

"Kau tidak perlu khawatir hyung, aku baik baik saja. Aku sudah dewasa dan aku bebas melakukan yang ku mau" sahut jungkook dan memberikan fake smile pada seokjin.

"Ah...sepertinya aku sudah ngantuk" jungkook pura pura menguap. " aku tidur duluan hyung" lanjut jungkook beranjak dari duduk nya.

"Tidurlah, hyung masih ingin di sini" sahut seokjin.

Jungkook mengangguk dan pergi setelahnya, Sementara seokjin mendunduk dengan perasaan sedih.

"Andai kau tau kookie, hyung juga sedih dan hyung juga tidak mau berpisah dengan kalian. Hyung hanya pura pura baik baik saja agar kalian tidak sedih" kata seokjin bersamaan dengan air mata yang jatuh begitu saja.

 Hyung hanya pura pura baik baik saja agar kalian tidak sedih" kata seokjin bersamaan dengan air mata yang jatuh begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Military ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang