30

615 74 10
                                        

06.00 kst

Junghwan yang baru bangun turun dari tempat tidur, dia hanya tersenyum getir saat tidak di bangunkan oleh yang lain. Di kamar hanya ada seokjin yang masih terbaring sakit, sementara dohan dan kim sudah pergi dari kamar.

Tok!tok!tok

Junghwan membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Permisi, saya perawat yang akan memeriksa kim seokjin"

Ucap seorang wanita berpakaian medis dan junghwan mengangguk.

"Silahkan masuk!" titah junghwan dan perawat tersebut masuk.

"Eungh" lenguhan seokjin membuat junghwan mendekati nya.

"Sudah bangun? Ada yang sakit?" tanya junghwan dan seokjin mengangguk lemah.

"Ada perawat yang akan memeriksa mu" ucap junghwan dan duduk di tempat tidur kim.

"Saya periksa dulu"

Perawat tersebut menekan perut seokjin dan membuat seokjin mendesis kesakitan. Setelahnya perawat tersebut menyuntikan obat injeksi ke pembuluh darah seokjin.

"Sudah selesai" ucap perawat setelah menyuntik seokjin, kemudian membereskan alat medis nya.

"Tadi itu obat apa yang di berikan pada seokjin-shi?" tanya junghwan.

"Penghilang nyeri" jawab perawat dan pergi setelahnya.

Junghwan hanya mengangguk, kemudian melihat seokjin yang sudah sadar sepenuh nya.

"Ng..kau butuh sesuatu?" tanya junghwan dengan canggung dan seokjin mengangguk.

"Apa? Katakanlah!" tanya junghwan.

"Air, aku haus" sahut seokjin.

Junghwan yang mengerti mengambilkan botol berisi air minum dan memberikan nya pada seokjin.

"Terimakasih" ucap seokjin dan junghwan mengangguk.

"Dimana yang lain?" tanya seokjin.

"Mandi mungkin" jawab junghwan dan berbalik untuk pergi. sementara seokjin tiba tiba saja merasa gemetar dan jantung nya berdetak cepat. Dia juga merasa nafas nya terasa berat, membuat botol minum yang dia pegang jatuh ke lantai.

"Akh"

Suara seokjin yang mengerang membuat junghwan menoleh, dia langsung terkejut melihat seokjin yang kesulitan bernafas seraya memegang dada nya.

"Jin-shi"

Junghwan langsung berlari mendekati nya. Dia bingung melihat seokjin seperti itu.

"To- tolong, hah~~ sesak, a ~ aku tidak bisa bernafas"

Seokjin membuka mulut nya seraya memegagi dada nya.

Junghwan yang bingung melihat seokjin untuk memastikan sesuatu.

"Alergi" ucap junghwan saat melihat ruam merah di leher seokjin.

"Jin-shi"

Junghwan memposisikan seokjin setengah duduk dengan merangkul nya.

"Jangan panik! Coba bernafas dengan benar" titah junghwan dan seokjin mengangguk.

Seokjin mencoba menarik nafas panjang, tapi dia tidak bisa mendapatkan oksigen seperti yang di harapkan.

"Tidak bisa, aku tidak bisa bernafas, da-da ku sakit.

"Akh ~" erang seokjin dan menggeliat karena gelisah.

"Brengsek,kenapa kau jadi seperti ini sih"

Umpat junghwan dan tanpa sadar dia menangkup seokjin ke pelukan nya seraya menangis. Seketika dia teringat ibu nya yang pernah mengalami hal seperti itu.

Military ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang