34

555 68 17
                                    

Junghwan masuk ke dalam kamar dengan lesu, dia hanya duduk dan menghela nafas dalam.

"Bu, kenapa masalah selalu datang pada ku? Kenapa aku tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti orang orang di luar sana?

"Kau bilang aku akan senang dan menemukan teman yang baik di sini, tapi yang terjadi aku sama sekali tidak senang dan hanya mendapat luka"

Junghwan mengusap wajah nya dengan kasar untuk menghapus air mata yang hampir jatuh.

"Sepertinya aku tidak akan pernah punya teman, siapa yang mau berteman dengan orang seperti ku?"

Junghwan tertawa getir setelah mengatakannya, tapi tawa itu langsung hilang saat dia mendengar sesuatu.

"Apa aku salah dengar? Aku seperti mendengar dering ponsel. tidak, bukan dering tapi getaran"

Junghwan beranjak dari duduk nya dan mencari sumber suara. Junghwan mencari di kolong tempat tidur dan kolong lemari, tapi tidak menemukan nya.

"Sudahlah, sepertinya aku salah dengar" ucap junghwan saat tidak lagi mendengar suara nya.

Drt...drt..drt

"Suara itu ada lagi, aku yakin ini getaran dari ponsel"

Junghwan diam dan fokus untuk mendengarkan, kemudian melangkahkan kaki nya ke sumber suara.

"Bukankah ini lemari kim?"

Junghwan melihat lemari kim seraya berfikir.

"Apa aku harus membuka nya? Aku yakin itu suara getaran ponsel, tapi bagaimana kalau bukan? Aku pasti akan semakin di benci dan di tuduh macam macam" Junghwan mendesis seraya berfikir.

"Sudahlah, aku tidak mau cari masalah" junghwan berbalik dan memilih mengabaikan suara yang sudah mati.

Drt...drt..drt.

"Aku tidak bisa menahan rasa penasaran ku, kalau memang benar benar ponsel aku bisa balik menyalahkan nya"

Junghwan membuka lemari kim yang kebetulan tidak di kunci, benar saja dia menemukan ponsel yang menyala karena panggilan masuk dari seseorang. Tanpa fikir panjang junghwan mengambil ponsel nya.

"Noona cha" ucap junghwan setelah membaca nama si penelfon.

Tanpa banyak berfikir junghwan mengangkat panggilan nya tanpa mengatakan apapun.

"Kim....kenapa lama sekali angkat telfon ku? Tapi tidak papa karena aku sedang senang sekarang. Terimakasih banyak kim, karena mu aku bisa bertemu seokjin, aku bahkan bisa menyentuh dan memeriksa nya yang sedang sakit.

"Aku juga membantu nya memberi obat untuk mengobati sakit nya. Sekali lagi terimakasih kim. Oh ya apa foto dan video yang ku minta sudah kau dapatkan? Kalau sudah cepat kirim pada ku!"

Junghwan mematikan ponsel nya dan meremat ponsel tersebut dengan emosi, setelahnya junghwan membuka daftar kontak dan hanya menemukan satu kontak saja. Tak lama junghwan membuka galeri dan semakin emosi saat melihat semua foto seokjin ada di dalam nya.

Junghwan menghela nafas setelah menceritakan semuanya pada seokjin. Setelahnya junghwan melihat seokjin.

"Bagaimana perasaan mu sekarang? Kau merasa di khianati? Orang yang kau anggap teman ternyata tega menusuk mu dari belakang" Tanya junghwan.

Seokjin tidak menjawab, dia hanya meremat ponsel di tangan nya. Nafas nya mendadak terasa sesak dan kepala nya juga terasa pusing. Junghwan bahkan mengernyit saat melihat seokjin yang tiba tiba berkeringat.

Military ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang