Junghwan melihat ibu nya yang terbaring sakit, kanker lambung stadium akhir adalah penyakit yang di derita jung hyewon,ibu nya junghwan. Selama sakit, jung hyewon selalu bersikap baik baik saja dengan menutupi rasa sakit nya, semua itu dia lakukan agar anak anak nya tidak khawatir.
Mereka yang dulu terbilang kaya semakin lama ekonomi terus menurun, sampai akhirnya hyewon tidak mau lagi melakukan pengobatan, semua itu agar dia masih memiliki harta yang bisa di wariskan untuk kedua anak nya.
Hyewon yang pucat dan lemah menggenggam tangan anak bungsu nya dengan lekat.
"Hwan, kau menangis?"
Hyewon mengusap air mata junghwan yang jatuh dengan sendirinya, sementara junghwan tidak menjawab. Dia hanya menggenggam tangan ibu nya dan menenggelamkan di wajah nya.
"Jangan sedih, jangan terus menangisi ibu yang masih hidup hwan" ucap hyewon dan junghwan lagi lagi tidak menjawab, dia hanya mengangguk dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata nya.
"Kau tidak mau bicara pada ibu? Sejak tadi kau hanya diam" tanya hyewon.
Junghwan menggeleng di sertai helaan nafas panjang tanpa menjawab pertanyaan ibu nya.
"Hwan..., ibu mohon jangan seperti ini" pinta hyewon dan menangis tanpa suara.
Junghwan melihat ibu nya, air mata nya mengalir begitu saja saat mata mereka saling bertemu.
"Bu, bisakah kau tidak pergi? Bisakah kau tetap hidup bersama ku untuk selamanya? Aku rela kehilangan banyak hal, tapi aku tidak rela kehilangan mu bu"
Junghwan menunduk dan menenggelamkan wajah nya di tangan ibu nya, tak lama suara tangis pun terdengar darinya.
"Kau sudah lihat bagaimana ibu berjuang selama ini kan hwan?kau juga melihat bagaimana ibu kesakitan saat terapi untuk sembuh, kau melihat semuanya kan?" tanya hyewon dan junghwan mengangguk tanpa merubah posisi nya.
"Kalau begitu biarlah ibu istirahat, biarlah ibu pergi kalau memang waktu ibu sudah habis, ibu hanya meminta agar kau merelakan ibu sepenuh hati mu.
"Kau boleh menangis saat ibu sudah tiada, menangislah sampai hati mu tenang hwan, tapi setelah itu jalani hidup mu dengan baik.
"Ibu tahu kau sangat lelah, kau juga kehilangan masa muda mu, jadi isitrahatlah! Biar hyung mu merawat ibu"
Ucapan hyewon membuat junghwan melihat ke arah nya.
"Aku tidak lelah bu, sampai kapan pun aku tidak akan lelah mengurus mu, jadi biarkan aku merawat mu" sahut junghwan dan mencium tangan ibu nya seraya menangis.
Hyewon menarik nafas panjang, kemudian mengusap kepala junghwan dengan lembut.
"Kau sudah 27 tahun kan?" tanya hyewon dan junghwan mengangguk setuju.
"Kau ingat janji mu pada mendiang ayah mu?" tanya hyewon dan junghwan lagi lagi mengangguk.
"Apa?" tanya hyewon.
"Aku akan pergi wajib militer saat usia ku 25 tahun dan maksimal aku akan pergi saat usia ku 27 tahun. Sebagai anak tentara, aku tidak akan mengingkari janji ku"
Jawab junghwan di sela tangis nya dan hyewon mengangguk mendengarnya.
"Pergilah, tepati janji mu pada ayah mu" titah hyewon.
"Tapi bu, bagaimana dengan mu? Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada mu saat aku tidak ada? Bagaimana ~ "- junghwan
"Ibu akan baik baik saja, tapi kalau ibu tidak baik baik saja jangan pernah kembali sebelum tugas mu selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Military ✅
Fanfictionkim seokjin adalah member tertua dari group band bangtan sonyeondan yang akan pergi meninggalkan ke enam bunga dan ribuan kupu - kupu nya untuk menjalankan tugas negara yang di sebut wajib militer.