28

514 75 14
                                    

Setelah latihan menembak, semua militer di beritahu untuk mengambil surat dari pihak keluarga, tentu saja hal itu membuat junghwan sangat bersemangat, dia langsung lari menuju pos untuk mengambil surat milik nya.

"Pak, atas nama junghwan"

Ucap junghwan dengan nafas terengah karena lelah, dia tidak sabar ingin mengambil surat yang selama ini dia tunggu.

"Ini milik mu"

Petugas memberikan surat Pada junghwan dan junghwan menerima nya dengan senang, tapi senyum nya luntur saat mengetahui pengirim bukanlah ibu nya.

Dengan mata berkaca kaca junghwan bertanya pada petugas.

"Pak, apa ada surat yang lain untuk ku? Ng...maksud ku apa ada pengirim atas nama jung hyewon?" tanya junghwan.

"Tidak ada, hanya ada satu surat untuk mu" jawab petugas dan junghwan mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, terimakasih pak" ucap junghwan dan pergi setelahnya.

Junghwan memasukan surat nya ke dalam saku celana nya, dia tidak langsung membuka nya dan seperti tidak ingin membuka surat tersebut, tanpa menghentikan langkah nya junghwan mengusap air mata nya yang jatuh begitu saja.

"Bu, kau baik baik saja kan?"

Batin junghwan dan menarik nafas panjang setelahnya. Junghwan menghentikan langkah nya saat melihat seokjin yang duduk dengan kepala menunduk, lagi lagi junghwan melihat tangan seokjin yang meremat perut nya.

"Kenapa lagi sih dia itu?"

Junghwan yang penasaran menghampiri nya dan bertanya dengan ketus.

"Sakit lagi perut mu?" tanya junghwan, membuat seokjin melihat ke arah nya.

Wajah seokjin terlihat sedikit pucat dan berkeringat, membuat junghwan sedikit khawatir.

"Apa rasanya sangat sakit?" tanya junghwan dengan khawatir, tapi seokjin berusaha bersikap biasa saja.

Seokjin beranjak dari duduk nya dan melangkah pergi, membuat junghwan benar benar kesal dengan sikap seokjin.

"JANGAN PERGI SAAT AKU SEDANG BICARA"

Junghwan menarik tangan seokjin dengan kasar sampai seokjin menghadap ke arah nya.

Teriakan junghwan terdengar oleh militer lain, karena penasaran sebagian militer ada yang pergi ke arah mereka untuk mengetahui apa yang terjadi, termasuk kim dan tim yang buru buru pergi  untuk mencaritahu apa yang terjadi.

Junghwan meremat kerah baju seokjin dengan kuat, ekspresi junghwan menunjukan rasa marah, kesal dan khawatir sekaligus.

"Aku bertanya karena kau terlihat tidak baik baik saja, apa salahnya kau jawab pertanyaan ku? Kalau memang sakit cepat obati, jangan diam saja seperti orang bodoh!"

Junghwan mengatakan semua itu dengan emosi sampai deruan nafas nya pun terdengar jelas.

"Aku baik baik saja" sahut seokjin tanpa ekspresi.

"Kau ~ " junghwan

"A-akh" erang seokjin dan perlahan menunduk saat merasakan sakit.

"Jin sunbae"

Panggilan dari kim yang baru datang dengan teman teman nya yang lain membuat junghwan dan seokjin melihat ke arah nya.

"Apa yang kau lakukan junghwan sunbae?"

Kim langsung melepas tangan junghwan dari kerah baju seokjin, sementara minho menahan seokjin yang limbung ke belakang.

"Jin sunbae, gwaenchana?" tanya minho dan seokjin hanya mengangguk lemah.

Military ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang