DLM- 7

150 13 0
                                    

Nunggu kelanjutannya ya ?
Udah aku up nih
Jangan jadi pembaca gelap ya hehe
Tinggalkan jejak berupa vote dan comment ya teman

Lantunan ayat suci Al-Qur'an mengalun merdu di pondok pesantren hidayatullah, Warna biru pada langit nampak sangat menenagkan, hembusan angin menerpa wajah cantik seorang gadis penyuka warna biru itu, buku bercover antariksa menjadi teman dikala r...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantunan ayat suci Al-Qur'an mengalun merdu di pondok pesantren hidayatullah, Warna biru pada langit nampak sangat menenagkan, hembusan angin menerpa wajah cantik seorang gadis penyuka warna biru itu, buku bercover antariksa menjadi teman dikala rasa sepi menyapa, ditempat inilah ia sekarang, tempat favoritenya selama di pesantren, Ya taman belakang pesantren menjadi tempat ternyaman untuknya mengukir aksara dan mimpi-mimpinya.

" Naura " panggil seorang gadis cantik dengan gamis berwarna ungu

" Iya " jawab Naura sembari menghadap ke sumber suara

" Ternyata disini kamu, padahal aku nyariin kamu tau sampai keliling ke asrama- asrama " ucap gadis bergamis ungu itu dan berlalu untuk duduk dikursi yang ada disamping Naura

" Ada apa memangnya Anindya" Tanya Naura bingung

" Resiko punya teman pelupa tuh ya gini nih, emang kamu gak ada yang mau di cari gitu, atau di tanyakan ke keluarga kamu " ucap Anindya

Naura nampak berpikir ketika Anindya bertanya seperti itu,
" Gak ada kok anin, emang apa " Tanya Naura lagi

" Gelang kamu " jawab anindya cepat karena merasa sangat gemas dengan Naura yang nampak bingung itu

" Astagfirullahaladzim, anin kok baru bilang sih, ih kamu mah kalo udah sore gini kan gak baik bertamu ke ndalem" ucapnya sembari menghentakkan kakinya ketanah dan berlalu meninggalkan Anindya begitu saja, sedangkan Anindya yang ditinggalkan hanya menatap cengo punggung Naura yang mulai menjauh.

" Eh- kok ditinggal sih, astagfirullah anak itu ya, hobi banget ninggalin orang " ucap Anindya dan berlalu untuk menyusul Naura

🌺🌺🌺🌺🌺

Disebuah ruangan bernuansa hijau muda seorang gadis tengah bersiap untuk pergi ke masjid pesantren, tenang untuk masalah ini pesantren Hidayatullah memiliki 2 masjid kok, dan untuk masjid utama ada dikomplek putra, ya begitulah mereka tidak bisa bertemu, kecuali, ada acara besar seperti haul maupun ujian sekolah yang mau tidak mau menyatukan mereka. tapi, tetap pada koridor keislaman ya.

" Naura, ih jangan marah dong kan td kamu yang dicariin susah jadi bukan Salah aku dong" ucap Anindya

" Hm" jawab Naura singkat dan berlalu begitu saja

" Naura, udah dong marahnya besok pagi kan bisa " ucap Anindya sembari memberi saran, seketika langkah kaki Naura terhenti dan berbalik menatap Anindya.

" Bener, besok mau nganterin sowan ke ndalem " ucap Naura

" Iya-iya besok aku anterin, tapi janji jangan ngilang-ngilang kaya tadi lagi kan aku bingung nyarinya " ucap Anindya panjang lebar

" Kan kamu tau aku kalo gak di asrama, ditaman belakang pesantren, kenapa tiba-tiba lupa gitu " ucap Naura penuh selidik

" Kan kamu bisa aja ganti tempat gitu, misal diserambi masjid gitu" ucap Anindya

" Udah ah yuk ke masjid nanti ke buru bel nya bunyi lagi, dan kita ditakzir nanti, emang kamu mau" ucap Naura memutuskan perdebatan tidak berguna tadi

" Oke, kuy mbak Naura yang cantik " ucap Anindya sembari merangkul bahu Naura, dan kalian tau bagaimana ekspresi Naura, ya dia hanya bisa tersenyum tipis dan menggelengkan kepala saja. Begitulah mereka tidak bisa saling mendiami lebih dari 3 jam.

Ditempat lain, lebih tepatnya diruang tamu sebuah rumah, seorang laki-laki tengah tersenyum lebar kala mengingat peristiwa tadi pagi, bagaimana tidak ternyata nama yang dicarinya merupakan Salah satu santri abinya, sampai sebuah tepukan pada bahunya mengembalikannya ke kehidupan nyata.

" Ekhm, kayanya abi ketinggalan Cerita terbaru nih dari Gus kulkas " ucap Abi Ahmad sembari duduk disamping putranya

" E-eee gak ada Cerita apa-apa kok Abi, serius " ucap Al sembari menunjuk kan jari yang membentuk huruf " v " itu

" Kamu lupa Abi siapa Gus" ucap Abi Ahmad lagi, seketika Al terdiam seribu bahasa ketika dia ingat siapa sosok abinya itu.

" Sudah ayo, ke masjid " ucap Abi Ahmad sembari menepuk pundak sang putra yang nampak diam, setelah sang Abi berucap seperti itu.

" Na'am Abi" ucap Al sembari menyusul sang Abi yang terlebih dahulu berjalan menuju masjid

" Anak itu, pulang dari kairo langsung naksir sama santri kesayanganku, tidak semudah itu ferguso " gumam Abi Ahmad sembari terkekeh ringan

" Abi, tungguin Al dong " teriak seorang laki-laki dari belakang abi Ahmad

" Cih, gitu doang gak bisa, gimana mau dapetin cewek idaman santri putra" ucap Abi Ahmad memanas-manasi perasaan Al

" Al bisa ya abi, bahkan kalo abi nyuruh Al buat lari keliling alun-alun Al sanggup " ucap Al dengan percaya dirinya tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi nantinya.

" Oke, suatu saat abi tagih ucapanmu itu, sekarang jadi imam sana" ucap Abi ketika mereka sudah sampai didepan sebuah masjid bernuansa hijau tua.

" Oke " ucap Al dengan lantang dan ya abi Ahmad hanya bisa terkekeh ringan akan tingkah anaknya itu

Setelah melaksanakan sholat maghrib semua santri mengambil jatah makan di dapur masing-masing, karena jika makan sehabis sholat isya itu tidak menjamin karena seluruh kegiatan akan dilakukan hingga pukul 22.00 malam, dan setelah itu mereka diminta untuk langsung istirahat guna menyambut hari esok.

" Naura " panggil Anindya

" Iya " ucap Naura sembari menatap Anindya

" Ada yang kamu pikirin ya " Tanya anindya lagi karena dia melihat Naura nampak melamun tadi.

" Gak papa kok anin" ucap naura mencoba nampak biasa saja, padahal jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dibanding biasanya.

" Beneran kamu gak papa" ucap Anindya lagi, dan dijawab anggukan serta senyum tipis dari Naura

Entahlah perasaannya tidak enak sedari tadi, tapi dia berdoa semoga semuanya baik-baik saja.

Entahlah perasaannya tidak enak sedari tadi, tapi dia berdoa semoga semuanya baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gimana-gimana ada yang kangen gak nih sama cerita ini

Maaf ya baru up soalnya lagi ada difase menyibukkan diri

Untuk part ini semoga suka ya

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT...

Bintangmu semangatku...

Dibawah Langit MenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang