DLM- 10

144 13 0
                                    

Hai-hai apa kabar kalian ? Pasti baik dong ya
Oh ya, happy 1k buat aku dan kalian makasih buat yang udah baca cerita ini dari awal and jangan lupa kurangi silent reader's ya...
Oke lanjut nih

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana ndalem dimalam hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana ndalem dimalam hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.

" Belum tidur Gus " Tanya umi Fara kepada sang putra yang kini masih berkutat dengan laptopnya diruang tamu.

" Belum umi " jawab Al seadanya

" Perlu umi buatkan minuman " tanya umi Fara lagi

" Tidak apa umi, nanti Al buat sendiri saja " ucap Al sembari menarik lembut tangan sang umi untuk duduk disampingnya.

" Ada apa Gus " ucap umi Fara lembut sembari membelai rambut hitam legam milik putranya yang kini tengah berbaring menggunakan pahanya sebagai bantal.

" Umi, salah gak kalo Al suka sama seseorang" tanya Al kepada sang umi

" Tidak salah Gus, selagi tidak melampaui batas dalam mendapatkannya, cukup minta kepada sang pencipta yang terbaik dan semoga diridhoi jika suatu saat kamu berhasil mendapatkannya " jelas umi Fara

" Aamiin umi, jika Al minta restu Abi dan umi untuk khitbah seseorang, apakah umi dan Abi akan merestui " Tanya Al diakhir kalimatnya

" Selagi perempuan itu baik, insyaallah umi akan merestui, tapi kembali lagi, coba kamu tanya kan pendapat Abi terlebih dahulu " ucap umi Fara

" Pantesan telinga Abi panas, ternyata ada yang lagi ngomongin Abi tho, udah gitu diambil lagi istri Abi " ucap Abi Ahmad sembari menggeser posisi Al dan langsung memeluk sang istri

" Mas ih, sama anak sendiri masa gitu sih " gumam umi Fara pelan

" Abi mah, Al lagi diposisi nyaman malah disuruh bangun" ucap Al sembari duduk dan bersedekap dada

" Biarin, salah siapa ngambil bidadarinya Abi, sana cari sendiri " ucap Abi Ahmad

" Ayo tidur sayang, biarin aja tuh jomblo merana " ucap Abi Ahmad sembari mengajak sang istri menuju kamar

" Astaghfirullah, Abi Al belum selesai cerita sama umi " ucap Al tak mau kalah dan menarik tangan sang umi untuk ikut bersamanya menuju teras

" Eh gak bisa ini punya Abi " ucap Abi Ahmad sembari memeluk sang istri erat seakan tak mau kalah dengan sang putra

" Mas ih sesak nafas ini aku " ucap umi Fara, Gus Al yang melihat hal itu pun hanya tersenyum tipis, bahagia rasanya melihat kedua orang tuanya harmonis

" Ekhm, gini deh buat umi dan abinya Al yang paling baik, boleh gak Al ngobrol sama kalian berdua di teras, biar adem gitu " ucap Al dan mendapat anggukan kepala dari kedua orang tuanya, dan ya kalian taulah mau tidak mau Abi Ahmad pun melepaskan pelukannya dari sang istri.

Dibawah Langit MenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang