My Boyfriend is Idol

420 54 8
                                    

Chanyeol memarkir mobil hitam mewahnya begitu ia memasuki salah satu bengkel di daerah Gangnam. Pria itu hanya memakai jins serta kaos hitam polos tanpa mengenakan make up dan juga masker. Saat ke luar dari mobilnya, mata Chanyeol refleks mencari sosok seorang gadis yang menjadi alasan mengapa pria super sibuk itu ada di tempat ini. Saat akhirnya ia menemukan seorang gadis cantik dengan rambut panjang hitam yang dikuncir, Chanyeol segera mendekat. Ia menghela nafas lega saat mengetahui gadis itu baik-baik saja.

"Oh, kau datang juga. Aku baru saja hendak menelpon taxi." Ujar gadis itu. Ia bahkan tidak tersenyum menyambut kedatangan Chanyeol.

"Bukankah sudah kubilang untuk menunggu. Apa yang terjadi? Gwaenchana?" Chanyeol mendekat lagi hingga ia berada tepat di hadapan gadis itu. Ekspresinya sedikit panik, kemudian Chanyeol menyentuh dahi gadis itu.

"Yaaaa! Appo!" Gadis itu meringis kemudian mendorong tubuh Chanyeol. Ia mengusap pelan plester yang melekat di keningnya.

"Ayo pulang. Kau berhutang penjelasan padaku." Chanyeol menyeret tangan gadis itu.

"Ya! Tunggu dulu. Aku memintamu datang bukan hanya untuk menjemputku tapi.." Gadis itu berkata ragu-ragu. Wajah Chanyeol terlihat tidak sabar. Mata pria itu mengikuti arah pandang gadisnya, dan mereka berhenti pada sebuah unit mobil Hyundai berwarna hitam yang tengah diperbaiki.

"Bagian depannya rusak. Aku juga harus melakukan pengecatan ulang. Biayanya lumayan banyak dan aku. sedang tidak punya uang." Gadis itu berkata pelan. Ia menggigit bibir bawahnya, melirik Chanyeol dengan khawatir.

"Jadi?" Chanyeol menatap gadis itu tajam.

"Pinjamkan aku uang. Aku tahu mungkin ini merepotkanmu tapi aku belum pernah meminta padamu dan sekarang aku sangat memerlukannya jadi kumohon."

Chanyeol segera berjalan meninggalkan gadis itu, menuju ke tempat administrasi di bengkel itu. Chanyeol terlihat berbicara sebentar pada seorang pria kemudian ia mengeluarkan kartu kreditnya. Gadis itu hanya tersenyum lega. Tanpa bermaksud memanfaatkan Chanyeol, ia bersyukur memiliki kekasih yang tidak akan pernah kekurangan uang. Gadis itu yakin, Chanyeol sedang memiliki banyak uang apalagi ia baru saja menerima peran utama lagi untuk drama musikal terbarunya.
Uang perbaikan sejumlah itu pastilah tidak masalah bagi Chanyeol.

“Yoona, mobilmu bisa diambil dua hari lagi setelah jam makan siang. Sementara kau bisa pakai mobilku dulu untuk pergi ke kantor, atau perlu kusediakan supir?" Ujar Chanyeol ringan.

"Ani. Tidak perlu. Aku bisa naik bis atau taxi. Aku tidak mau merepotkanmu lagi." Gadis bernama Im Yoona itu menolak namun Chanyeol sudah menyeretnya untuk pulang.

"Oppa.."

"Aku mengkhawatirkanmu. Tidak bisakah kau menurut kata-kataku?"

.
.
.

Yoona meletakkan ramen buatannya di hadapan Chanyeol. Dan pria itu terlihat menatapnya penuh selidik, tapi Yoona sedang malas untuk berargumen dengan pria itu.

"Maaf, hanya ada ini. Biasanya juga kau selalu menghabiskan ramen di apartemenku. Sudah kubilang aku sedang tidak punya uang, jadi aku belum sempat berbelanja bahan makanan."

Mendengar penjelasan Yoona, Chanyeol hanya diam. Ia kemudian makan dan terlihat menikmati ramen buatan gadis itu seperti biasa. Yoona memperhatikan Chanyeol. Terakhir kali Chanyeol datang ke apartemennya dan makan ramen seperti ini adalah sekitar tiga minggu lalu. Selanjutnya mereka hanya berkomunikasi via telepon dan diwarnai pertengkaran. Chanyeol kembali sibuk dengan aktivitas keartisannya, dan Yoona juga memilih menenggelamkan diri dengan pekerjaannya sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan periklanan ternama ketimbang memikirkan rasa rindunya pada Chanyeol.

•Oneshoot Series• [M] Season 2✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang