72

3.4K 124 1
                                    

Tandai typo!

***

Eskpresi Sita dan Bella membuat keempat gadis lainnya tertawa lepas. Bagaimana tidak? berdiri di pojokan menghadap ke tembok sambil mengangkat tangan mereka keatas, yang pernah nonton Masha and bear pasti tau bagaimana posisi ini.

"Jawab jujur tanpa kebohongan!"

"IYA!!"

Berlian cekikikan sendiri sambil menikmati cemilannya, tanpa tahu diri Shelli mencomot cemilannya membuat sang empu mendengus tak terima.

"Anak sultan Lian, cuman perkara gini doang kesel," ucap Shelli.

"Serah lo deh Shel," balas Berlian pasrah.

Beralih ke Ivy yang tersenyum miring menatap kedua sahabatnya yang saling berbisik sambil saling menyalahkan satu sama lain.

"Rahasia apa yang kalian sembunyiin?"

Tak ada jawaban, dari pada singa betina mengamuk Bella memilih menjawabnya yang tentu saja mendapat pelototan dari Sita.

"Sita dijodohin sama ortunya."

Terkejut? tidak juga, sepupunya Erlang saja dijodohkan bagaimana dia juga tidak? sesimpel itu pemikiran para orang tua yang berbuat baik demi anak mereka tanpa memikirkan kedepannya bagaimana.

"Terus yang dimaksud dengan 'hal itu' apa? dia siapa?"

Sita berbalik sebentar kemudian langsung menangis dan hal itu mengundang tawa semua orang di ruangan itu bahkan Ivy yang berusaha serius malah dibuat tertawa dengan ekspresi menggemaskan milik Sita.

"Dia? gue juga gak tau siapa dia! yang gue tau dia maksa daddy sama mommy buat buat perjodohan ini. Hal itu yang gue maksud itu kebebasan, coba liat lo yang nikah muda kebebasan lo dibatasi sama Erlanjing. Ya jelas gue gak maulah! enak aja, huwaaa.... pokoknya gue gak mau nikah muda huwaa....," dengan teriakannya yang melengking, Sita berkata panjang lebar.

"Hahaha, udah udah gue ngakak, Ta," Ivy memegang perutnya yang sakut karena terlalu banyak tertawa.

"Bell lo tau siapa yang dijodohin sama dia?" lanjutnya lagi.

"Yup! gue sama Sakti nyaranin buat ketemuan eh nih bocil lagak mau, egois banget gak sih," jawab Bella menatap sinis gadis yang sudah ia anggap adiknya itu.

"Kampret! ngapain gue ketemu sama cowok yang udah rebut kebebasan gue, ilfeel gue," timpal Sita bersedekap dada.

"Siapa?" Anne bersuara.

"Axel siapa lagi."

Sita melotot garang? apa tadi? cowok yang memaksa daddynya untuk menjodohkan dengan dirinya adalah Axelio Bara Pramudya sepupu dari Bella? yang benar saja?

"Lo bohong kan?" tuding Sita.

"Kagak, Ta. ngapain gue bohong, Axel yang bilang ke gue juga, makanya itu gue bilang lo temuin dan bicarain baik-baik dulu," Bella berusaha menahan kekesalannya.

"Dengerin Ta, jangan ambil kesimpulan lebih dulu," Shelli mengelus surai Sita.

"Kira-kira Axel batalin gak ya?" gumam Sita.

"Gak bakalan dia kan suka sama lo dan udah lama bangat," Berlia berujar.

"Nah loh, hayooo sana bicara baik-baik sama Axel," suruh Ivy.

Sita menggeleng tak mau. "Takut...," cicitnya.

"AXEL!" Ivy berteriak keras membuat Sita gelagapan dan memukul pundak gadis itu dengan kuat.

Terdengar derap langkah kaki mendekat dan orang itu adalah Axel. Axel yang sedang mengistirahatkan otaknya karena dibuat berpikir oleh ibu bosnya yang sungguh menyimpan banyak rahasia.

Kamu milikku! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang