04. REUNI
One hours before
[Meeting room, Castlehill Estate, 08.00 AM]
Ruang pertemuan negara itu masih sunyi walaupun penghuninya sudah hampir penuh di setiap kursi. Alexander tak kuasa menahan pandangan menyelidik pada penasehat Hukum Faksi Azalea yang memerintah pertemuan mendadak ini secara tiba-tiba. Padahal seharusnya satu jam lagi akan diadakan pertemuan besar semua petinggi parlemen dan kepala negara dengan kadet-kadet terpilih untuk melaksanakan misi pemberantasan virus crones.
Di sampingnya, Anneke Azalea Serafina selaku Kepala Dewan Faksi Azalea terdengar hanya mengikuti perintah, padahal seharusnya beliau yang memiliki kuasa dan kewenangan lebih besar dibanding Christian. Maka dari itu tak heran kelakukan sewenang-wenang Chris makin menjadi-jadi.
Derap langkah terdengar sampai kemudian suara pintu terbuka, menampilkan Jenderal Besar Graham yang sudah siap dengan seragam penyambutan untuk upacara besar nanti. Setelah menanggalkan mantel emas kenegaraan, Jenderal Graham duduk dan langsung mencecar tanya dengan nada geram.
“ Siapa yang berani membuat pertemuan mendadak ini? Jelaskan alasan yang masuk akal padaku, karena jika tidak aku tidak akan segan menembak kepala kalian tanpa ba bi bu.” Suara Jenderal Graham yang berat terdengar serius.
Berbanding terbalik dengan atmosfer ruangan yang mendadak tegang, seulas senyum terpatri lebar di wajah Chris, tubuh pria itu menegak dan berdiri siap menjelaskan. Tidak terpengaruh dengan sorot tajam sang Jenderal yang terlihat murka.
“ Mohon maaf jika kelakuan saya lancang, Yang Mulia Jenderal. Sebelum upacara pembukaan dibuka, ada baiknya saya mengusulkan sesuatu sebelum terlambat dan akhirnya Anda akan mendapatkan kecaman masalah dari pihak parlemen ataupun pejabat yang mengirimkan anaknya untuk misi crones ini.”
Alis Jenderal Graham naik, “ Apa maksudmu? Jelaskan secara rinci tanpa berbelit.”
Deheman terdengar sebelum Chris mengungkapkan idenya, “ Misi penyelamatan ini adalah misi yang sulit dan cukup berbahaya untuk seorang lulusan kadet terlatih sekalipun. Tidak bisa dipungkiri mungkin saja saat ditengah misi, salah satu dari mereka terluka dan butuh tabib yang bisa merawatnya. Jadi, saya mengusulkan satu anggota diluar kadet untuk bisa masuk dalam setiap kelompok sebagai tabib.” Jelas Chris dengan senyum mengembang.
Para parlemen disana ikut mengangguk setuju, jauh berbeda dengan pria berambut gondrong yang kini menatap Chris dengan pandangan menyelidik tak habis-habis. Pasti ada maksud tersembunyi yang melatarbelakangi kenapa si sialan itu tiba-tiba mengusulkan ide ini.
Yakin Alexander dalam benaknya.
“ Jadi maksudmu, ada penambahan 10 tabib yang didatangkan untuk mendampingi 10 kelompok kadet nanti?” Tanya Jenderal Graham mengonfirmasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL ROMANCE | Jaehyun & Rose [SELESAI]
FanfictionDua sejoli yang seharusnya tidak bersatu, memaksakan kehendak untuk menentang peraturan. Mengatasnamakan cinta untuk berjuang mendobrak dendam antar keluarga. Namun ternyata, takdir tak begitu baik hati. Saat Rosellyna mengawali datang ke Blackstone...