07. PENUNGGANG KUDA
[Tugu Perbatasan Provinsi Arand, 08.45 AM]
Pasukan terpaksa berhenti di tengah jalan ketika jalur masuk ke lokasi tidak bisa dilewati alias rusak. Rosellyn yang sebal dan kikuk akibat tingkah Jevander yang semena-mena mencium tengkuknya tanpa izin, menyikut perut pria itu kencang. Erangan nyeri Jevander yang tiba-tiba membuat ketiga orang lainnya mengerut bingung, namun Rosellyn tetap cuek keluar dari kereta kuda.
Matahari menyorot cerah dan hangat, berbanding terbalik dengan pemandangan di depannya yang kacau, tugu perbatasan hanya menyisakan puing-puing dasar, sedangkan pohon besar ikut roboh menutup akses jalan. Beberapa kereta kuda, sepeda dan gerobak, ringsek karena ikut terjepit diantara pohon dan runtuhan bangunan.
Sudah tiga bulan berselang dari bencana angin topan dan banjir, ternyata batas provinsi Arand sudah benar-benar kacau seperti kota mati seperti ini, apalagi pusat kotanya, Rosellyn benar-benar tidak bisa membayangkannya.
Beberapa penduduk yang selamat melarikan diri ke provinsi lain yang berada di dekatnya. Sehingga tak heran sejauh mata memandang, tugu perbatasan yang biasanya dipenuhi lalu lalang penduduk asli kini tak terlihat satu pun orang sama sekali. Rosellyn melirik Elysia yang kini membuka peta, mencari jalan atlernatif lain agar tetap bisa sampai lokasi.
" Sepertinya jalur paling memungkinkan adalah lewat Hutan Scattered Timberland, karena jika memilih jalan lain akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memutar." Kata Elysia sembari mengarahkan jemarinya ke titik-titik peta yang dimaksud.
Beberapa kelompok kadet lain sudah ada yang memutuskan melanjutkan perjalanan, ada yang tetap lewat jalur memutar atau lewat jalan pintas seperti yang dikatakan Elysia barusan.
Misi penyelamatan ini memang bukan ajang kompetisi mencari menang dan kalah, namun mengingat sifat arogan dan gengsi antar kelompok kadet, pasti tanpa sadar setiap kelompok sudah mengatur stategi masing-masing untuk bisa menyelesaikan misi yang pasti nantinya akan berguna untuk branding mereka sendiri.
Rosellyn setuju-setuju saja dengan ide Elysia , dirinya sudah hampir naik ke atas kuda -menjadi pengendara menggantikan Rafka, saat Jevander menyeletuk memberikan ide lain.
" Lebih baik lewat jalur memutar saja, kita tidak tahu lokasi hutan yang akan dilewati. Tugu ini contohnya, dari jenderal petinggi negara saja tidak tahu tentang akses masuk yang tertutup, apalagi hutan yang jarang dilewati."
Miguel mengangguk setuju, pria itu kemudian membuat beberapa pola melingkar dijejak samar besar yang berada di dekatnya.
" Ini baru dugaan, tapi sepertinya, kekacauan di sini bukan hanya karena dari bencana alam, namun ulah mahluk evolusi yang terinfeksi virus. Jejak ini jelas menunjukkan ukuran tapak kaki yang lebih besar dari biasanya. Pilihan jalan memutar lewat jalur desa lain akan lebih baik dibanding melewati hutan yang tidak hanya penuh dengan binatang buas tetapi tanaman yang terinfeksi pun pasti ada." Tambah Miguel.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL ROMANCE | Jaehyun & Rose [SELESAI]
FanfictionDua sejoli yang seharusnya tidak bersatu, memaksakan kehendak untuk menentang peraturan. Mengatasnamakan cinta untuk berjuang mendobrak dendam antar keluarga. Namun ternyata, takdir tak begitu baik hati. Saat Rosellyna mengawali datang ke Blackstone...