[ Basecamp Eldar, 02.05 AM]
Matahari belum terlihat sama sekali, sudut perbatasan masih gelap, hanya kunang-kunang yang sesekali masih terlihat seperti kemerlip lampu mengambang disela-sela pepohonan.Cuaca juga masih berkabut, pun juga suhu dinginnya masih terasa menembus ke permukaan kulitnya. Harusnya ini waktu yang masih nyaman untuk bergelung dalam selimut.
Namun pikiran wanita bersurai pirang itu sudah penuh sejak tadi malam, sehingga kala akhirnya Rosellyn mampu memejamkan mata barang sejenak, pagi-pagi buta ia sudah tak tahan untuk segera keluar –sekadar mencari udara segar.
Membenahi lengan mantel tebalnya yang sedikit melorot, dirinya kemudian bangkit dari kamar, sekilas melirik sosok Elysia yang masih tenggelam dalam mimpi. Dengan langkah pelan dirinya berjalan menelusuri lorong pembatas antara bilik pria dan wanita, tak sengaja saat ia melewati pintu bilik bagian kiri, tiga orang masih dalam posisi tidur bertemankan selimut tebal.
Sekilas dirinya bisa melihat salah satu dari mereka mengerjap kemudian berpindah posisi yang awalnya telentang menjadi miring. Dengan gerakan hati-hati, Rosellyn kembali melanjutkan langkah menuju area samping basecamp yang sudah dibuat sedemikian rupa seperti tempat bersantai –terdapat satu kursi panjang dan dua meja kecil.
Alih-alih duduk manis di kursi, Rosellyn mengeratkan mantelnya yang lumayan tebal untuk menghalau dingin, lalu matanya menerawang ke setiap sudut hutan. Ada langit yang bertabur bintang, ada pula ujung-ujung pohon yang bergoyang karena hembusan angin, semua itu sedikit mengurangi kepenatan yang kini sedang bergejolak di dalam hati dan pikirannya.
Suasana yang sunyi membuat pikirannya melalang buana dan melamun.
Grep!
Sampai sepasang lengan kekar menangkupnya dari arah belakang punggungnya, membawa tubuh mungilnya yang kedinginan dalam kehangatan yang menenangkan.
Awalnya Rosellyn terkejut bukan main, namun saat hidungnya langsung mengendus aroma wood ciri khas seseorang, Rosellyn langsung mengenali dan lama kelamaan menjadi rileks.
" Kau sudah bangun sepagi ini?" suara Jevander terdengar serak dan berat, bisikannya terdengar amat dekat ditelinga Rosellyn.
Menimbulkan getaran menyenangkan di perut Rosellyn, seolah ada ribuan kupu-kupu sedang terbang disana.
Rosellyn yang tentu was-was dengan tingkah Jevander di area basecamp berusaha meloloskan diri dari kungkungan tubuh pria itu. Yang tentu saja langsung ditolak mentah-mentah. Sebaliknya, lengan kekar pria itu malah makin mengerat.
" Sayang, kau belum menjawab pertanyaanku." Terdengar nada protes serupa anak kecil.
Rosellyn berusaha menaikan pandangan kearah belakangnya dan langsung bersitatap dengan jelaga malam milik pria itu.
" Jev, jangan macam-macam, nanti kita bisa ketahuan." Bisik Rosellyn tidak nyaman.
Seolah tidak ada pengaruhnya, Jevander masih enggan melepaskan dekapan, malah kini tubuh Rosellyn terasa bergoyang dengan pelan ke kanan-kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL ROMANCE | Jaehyun & Rose [SELESAI]
FanficDua sejoli yang seharusnya tidak bersatu, memaksakan kehendak untuk menentang peraturan. Mengatasnamakan cinta untuk berjuang mendobrak dendam antar keluarga. Namun ternyata, takdir tak begitu baik hati. Saat Rosellyna mengawali datang ke Blackstone...