'Hei Kau yang di sana. Apa tujuanmu?'
Ucapku Telepati dengan sihir.'Amaya? I-ini suara Amaya(?)!'
'Ya, Di kehidupan sebelumnya aku adalah Amaya. Tapi sekarang aku bukan Amaya seperti yang kau kenal, Felix.'
'A-'
Aku memutuskan telepati, berlari ke arah luar sembari menangis memanggil pelayan.
"Hiks, Hiks, Hiks, ANNAAAAA!!! HIKS, HIKS, MAMAA(?)!"
Sisi Felix:
'Hah! Kenapa dia mendadak menangis? Sebentar, Kalau dia ikut aku kesini.... HAH! Nggak mungkin kan(?)! Kakak.....
Kembali ke Amaya:
" Olive, Kamu kenapa nak?" Tanya Maya dengan panik.
"Pa-pa-pangelan" Balasku menunjuk Felix.
"Yang mulia kenapa?"
"Gelap... Cepelti lauthan di malam halii"
"Yang mulia?" Gumam Maya.
"Maafkan atas kelancangan anak saya yang mulia, Sri Paus bilang ia bisa mendapatkan kekuatan spesial dari Dewa* , mungkin ini adalah salah satunya...."
"Ah, itu. Aku tak masalah" Baals Fel
"Terimakasih atas kemurahan hati anda yang mulia"
"Aku lelah. Bisakah kau antarkan aku ke kamarku?"
"Ah, untuk itu...."
"Aku mengerti"
Felix segera menarik tanganku dan berkata, "tunjukkan jalannya, Yle"
Seluruh ruangan terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Fel.
"Yle,-"
"Baiklah, akan caya lacukan, Dalam catu Kondici."
"Katakan saja." Balas Fel.
"Ini cedikit plibadi..."
Semua yang ada di dalam ruangan segera keluar, bahkan ibuku juga.
"Halap lupakan maca lalu telcebut. Anggap caja ini adalah kehidupan balu yang 'Anda' Telima belkat Authol yang tidak menginginkan anda Mati, Yang Mualia Putla Mahkota leymond lely Alman Facmblige Manakanno Al Haqly." Lanjutku.
Walaupun 'Rey' berusaha untuk menyembunyikan ekspresinya, Namun itu tak dapat ditampung begitu lama.
Terlihat jelas bahwa ia terkejut, kecewa, sedih, kebingungan, dan marah di saat yang bersamaan. Sebuah ekspresi yang belum pernah ku lihat sebelumnya.... Selain dari ayah.....
"Ha. Haha. AHAHAH. KAU PASTI BERCANDA KAN?! KAU PASTI MEMBENCIKU KAN! IYA KAN! Jujur saja aku tak tahu harus bagaimana! Padahal kita kembali dipertemukan oleh takdir! KENAPA KAU!"
"YANG MULIA"
"..."
"Caya benal-benal tak mengelti apa yang anda katakan. Yang mulia maci belumul empach tahun. Maka belkelakuanlah cepelti anak belumul empach tahun""HAH! TAPI KAU SENDIRI BERKELAKUAN LEBIH DEWASA!"
"Kalena caya adala ceniuc di dunia ini. Pantac caya haluc belkelakuan cepelti akal dan kepintalan yang caya miliki,""Kali begitu, Halap ikuti caya yang mulia."
Author.... Apakah aku melakukan sesuai yang kau harapkan?
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa Vote and comment .
Ini Adalah karya orisinil saya dan maaf bila ada kesalahan.
P.s:
*Dewa disini adalah Author yaaaaSelamat hari raya idul Fitri bagi yang merayakan dan mohon maaf lahir dan batin!!!>< Terimakasih sudah mau setia bacaa ><

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years
Rastgele'Halo?' 'Hmm?' 'Kok dingin' ... Tangisan bayi... Ya. Ini bukan alam baka. ...