Pangeran kedua dan ketiga

6 0 0
                                    

Sudah berlalu satu bulan sejak aku ke sini. Dan sekarang, aku menjadi asisten bibi sekaligus guru para pangeran ketika bibi tak bisa mengajar.

Aku membangun hubungan yang cukup dekat dengan para pangeran. Aku bahkan bisa memanggil mereka dengan nama.

"Carmel! Ayolaaah, ini hanya pertanyaan simpel. Apa yang kemungkinan terjadi jika kita menghilangkan sistem kasta?" Aku memberi penekanan pada pertanyaanku.

"Tak tahuuu," balas Carmel.

"Ekonomi kerajaan akan setara dengan setaranya ketenaga kerjaan di kerajaan. Rakyat bisa membuat uang mereka sendiri dan menggunakannya. Namun ada beberapa pekerjaan seperti penjahit dan penjual kaki lima yang harus dipertahankan. Kita juga tidak perlu mengandalkan kelas atas untuk semua pekerjaan," jawab Amilliano.

"Bagus! Carmel pvaro Fargo, ikutilah kakakmu. Padahal itu soal yang mudah. Anak umur 10 tahun aja bisa jawab"

"Itu kan dirimuuuuu, aku kan bukan jenius dari lahir yang hanya muncul satu dalam 1.000 tahun!"

"Aku belajar bukan mendadak menjadi jenius dalam sekejap! Sia-sia IQ tinggi kalau tidak belajar! Carmel bodoh!" Aku merajuk dan pergi ke luar.

"Seharusnya kau belajar lebih kalau menginginkan dia. Bukankah kau tahu kalau tipe idealnya adalah orang yang pintar." Ucap Amilliano pada Carmel.

"Tapi dia imut ketika marah..."

"Kita lihat saja nanti siapa yang akan disukainya." Amilliano pun pergi meninggalkan Carmel.

"Kakak jahat. Olivia kan milikku" gumam Carmel.

.
.
.

"Aku akan bertunangan." Ucap Kyle.

"Kenapa tiba-tiba sekali? Apa ayah menyuruhmu? Apa kau dijodohkan?" Tanya Amilliano.

"Yah memang mendadak sih, tapi ada yang lebih penting," ucapku

"Apa kau kecewa, Olivia?" Tanya mereka serentak.

"Yang penting adalah, Kenapa baru sekarang. PUTRA MAHKOTA KEKAISARAN SAJA SUDAH BERTUNANGAN SEJAK 14 TAHUN! KAU BARU SEKARANG?! TUA BANGET! MANA ADA ORANG YANG MAU DENGAN PANGERAN TUA SEPERTIMU!" teriakku.

"Kukira kau kecewa"
"Pfft.."
"Syukurlah"

"KALIAN JUGA! CARILAH TUNANGAN SECEPAT MUNGKIN! MAU SAMPAI KAPAN KALIAN AKAN MENJADI JOMBLO PENGANGGURAN SAMPAH MASYARAKAT?!" Ucapku pada Amilliano dan Carmel.

"Ughk. Kenapa kau begitu kejam pada kamii," ucap Amilliano.

"Padahal kami maunya sama kamu"

"Haaahh kalian dibilangin. Aku Sudah punya calonku." Ucapku.

"Tapi kami punya posisi yang lebih tinggi kan? Berarti kami bisa membatalkan pertunangan kalian." Ucap Carmel.

"Carmel, dia itu punya posisi yang lebih tinggi darimu."

"Memang siapa dia punya posisi lebih tinggi dari pangeran?"

"Memang dia pangeran seperti kalian, tapi dia adalah pangeran kedua kekaisaran Haqry "

"A-"

.
.
.
.
.
.
.

Hello Nutella-nutella kuu~ gimana nih? Masih setia baca kan? Masih dong ya kan~ Maaf chapter kali ini pendek banget. Jangan lupa Vote and Happy reading~

Two YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang