Acara

6 1 0
                                    

Hari ini.

"SEMUANYA SAMBUT LADY OLIVIA KYLE DE HART!"

Aku memasuki ruangan disambut dengan tepuk tangan dan tatapan terkejut semua orang. Termasuk para pangeran dari kerajaan Fargo.

"Apakah dia ingin mempermalukan dirinya sendiri?"

"Terbuka"

"Sangat tidak terhormat"

"Baguslah dia mempermalukan dirinya sendiri"

Itu semua adalah bisik orang-orang. Aku tak terlalu peduli, namun aku selalu menatap mereka dengan tajam yang lambat lain akan menakutkan mereka.

Musik pun berbunyi dan semua orang mulai berdansa dengan pasangannya masing-masing.

Aku berbalik dan mendapati tiga orang pria mengulurkan tangannya padaku. Mereka adalah Amilliano, Carmel, dan Reynold.

Aku heran melihat Amilliano. Tetapi aku melirik ke belakang dan mendapati bahwa putri dari kerajaan maja yang menyemangati Amilliano.

Hmpf. Sudah jelas. Aku tak bisa memilih Amilliano. Di sudah punya pasangan yang sempurna.

Amilliano tersisih dan menyisakan Carmel serta Reynold.

Sulit untuk menghadapi ini. Karena mereka tak memiliki pasangan yang menanti. Tapi......... Carmel itu seumuran denganku aslinya. Dan aku tak suka dnegan yang lebih muda. Walaupun mentalku sendiri lebih tua, JAUH lebih tua.

Berarti pilihan tersisa pada...... Yap benar sekali. Reynold.

Aku meraih tangan Reynold dan mulai berdansa. Aku melakukannya se natural mungkin karena aku masih tak yakin dengan kemampuan berdansaku sendiri.

"Tenang saja" bisiknya lembut di telinga ku. Nafasnya yang hangat dan suaranya yang berat... Hah, sangat dewasa.

Aku sempat hampir terjatuh ketika berputar. Namun aku berhasil mengubahnya menjadi tren dengan membuat jatuhku seolah sengaja dan mengakhirinya dengan pose bak model. (Yang kakinya di tekuk sebelah itu maksudnya)

Gerakan itu menjadi tren dan sepertinya tren ini akan berjalan lama. Aku melanjutkan dansaku sampai akhir.

Dan di akhir dansa....

"Kau memang harus berlatih lagi, Ivy"
Ucap Rey.

"Hey, kau yang membuatku tak nyaman. Aku juga sudah lama tak latihan berdansa. Jangan salahkan aku. Salahkan kemampuan dansaku" balasku.

"Haha, Baiklah kalau begitu tuan putri," dia mundur, "Tetapi untuk sekarang tutuplah matamu dulu"

Aku tak tahu harus beraksi apa. Dan aku hanya menuruti Rey.

"Bukalah matamu, My Lady"

Aku membuka mata. Betapa terkejutnya diriku mendapati Rey yang sedang berlutut dengan memegang cincin. Cincin..... Pertunangan!

"My Lady, maukah anda menjadi pasangan saya yang hampa ini?"

"Aku........"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
EITS! HAHAI! KENAAAAA. HMZ. Maap dipotong, lagi seneng :v Jangan lupa Vote and Happy Reading~ Bye-bye Nutella-nutella kuu~

Two YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang