"Tea, Ini dokumen identitas, serta informasi-informasi mendetail tentang targetmu. Selesaikan malam ini juga dan bawa mayatnya padaku." Ucap Bos padaku.
"Baik Tuan, akan saya laksanakan." Balasku .
Aku berbalik dan segera pergi meninggalkannya di ruang kerjanya.Aku membuka dokumen dan memerhatikan gambar seorang pria berambut Sky blue panjang dengan bola matanya yang berwarna Ultramarine. Di sebelahnya tertulis keterangan bahwa namanya adalah Felix Blaire. Pengusaha muda terkaya yang menyaingi orang-orang tua.
Aku tercengang dengan alasan orang yang ingin membunuhnya.
'Selagi masih bisa dibunuh, aku harus membunuhnya'
Alasan macam apa lagi itu.Tapi tugas tetaplah tugas. Aku bergegas pergi ke mansion tempat tinggal Felix dan bersembunyi di dalamnya.
Seketika, ada yang mendadak membuka pintu. Itu adalah Felix. Dia memakai pakaian yang cukup tebal untuk dipakai di rumah.
"Lolla, Aku akan pergi keluar sebentar. Mobilnya sudah siap?" Ucapnya.
"Sudah Tuan, Silahkan ke sebelah sini"Mereka berdua pun keluar dari kamar meninggalkan ku sendiri menempel di langit-langit.
'DIA MAU KEMANA?! KENAPA INI TERJADI PADAKU?.?😭'Ini memang di luar dugaan karena jarang sekali ada orang kaya yang keluar pada waktu selarut ini.
Aku segera keluar melalui jendela yang masih terbuka. Menyerang salah satu penjaga yang sekiranya akan ikut menemani Felix, dan menyamar menjadinya.Saat akan memasuki mobil, Felix menunjukku untuk ikut masuk kedalam mobil dan duduk di sebelahnya. Aku, Sebagai mantan aktris paling berbakat, berakting seakan aku menyetujuinya.
Aku masuk ke dalam mobil bersama Felix.
Di saat itu juga..."Menyerahlah, Amaya. Takkan ada gunanya bahkan jika kau mencobanya ribuan kali." Ucapnya sembari mendekati wajahku.
"HAAAAAAHHHHHH, Sialan. Ketahuan lagi?! Bagaimana bisa?!" Balasku
"Mungkin kau masih harus meningkatkan kemampuanmu lagi."
"Ajari aku tuan."
"Mana kutahu. Cara semua orang belajar kan berbeda tergantung masing-masing individu.
"Memang kau mengerti perkataanmu barusan?"
"Sedikit?"
"Haaaah. Kalau nggak ngerti nggak usah ngomong banyak kau, Adik kecil"
"Dih, gue bukan adek lu"
"Bukan urusan gue juga"
.
.
.
."BTW ini mau kemana?"
"Lihat aja"Ini sedikit berbeda darinya biasanya. Tapi ya sudahlah.
Thanks for reading this kind of Non Sense
Emang agak aneh. Tapi nikmatin aja
Namanya juga imajinasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years
Random'Halo?' 'Hmm?' 'Kok dingin' ... Tangisan bayi... Ya. Ini bukan alam baka. ...