Dansa

13 2 0
                                    

Aku terbangun menjelang senja. Sementara acara dimulai pada jam 7 malam.

Sial... Batinku.

"ALEA! SIAPKAN AIR MANDI DAN SEMUA KEPERLUAN! KITA HARUS CEPAAATT!!!" Teriakku pada Alea.

"Sudah siap dari tadi Lady. Anda saja yang tak kunjung bangun"

Aku bergegas ke kamar mandi dan berendam. Kenapa harus rendaman bunga mawaarr(?) Aku tak suka mawaaarrr.

Setelah berendam ata bisa dibilang mandi, aku memakai gaun yang diberikan pangeran kedua.

Aku berias dibantu dengan Alea yang sepertinya sangat semangat.

Kami Selesai berias tepat pada pukul 7 malam. Yang berarti, aku tak perlu menunggu lama.

Aku berjalan menuju ruang aula dansa raksasa di seberang ruang perpustakaan. Di sana, aku bertemu dengan para kesatria keluarga kekaisaran.

"Ah, Lady Hart. Selamat datang, semuanya telah menunggu anda"
"Selamat menikmati acaranya, yang mulia" Ucap mereka yang membuka pintu.

Gemerlap cahaya terang mulai menyelimuti tubuhku. Cahaya kekuningan itu sampai membuatku sendiri susah melihat. Aku juga mendengar suara teriakan.

"LADY OLIVIA KYLE DE HART MEMASUKI RUANG DANSA!" Teriak seorang penjaga.

Semuanya serentak mengarah padaku. Pada diriku seakan mereka melihat sesuatu yang luar biasa.

Aku mendengar suara bisikan dari sampingku. 'Bagaimana bisa gaunnya sangat mirip dengan pakaian pangeran kedua? Apakah jangan-jangan mereka diam-diam menjalin hubungan?'

Hei hei hei aku bisa mendengar suara mendengar suara kalian batinku.

Namun sejara mendadak, cahaya yang menyorotiku berpindah ke arah Felix yang sedang melamar seorang wanita.

Wanita itu berambut merah panjang yang membentuk sebuah sanggul ke belakang. Dengan tubuhnya yang ramping dan tinggi serta wajah kecil cantiknya, apalah daya mereka yang ingin menjadi pasangannya, harus melewatkan kesempatan karena yang mulia Putra mahkota.

Seakan semua terencana, Lady itu melirik ke arahku dan tersenyum licik. Aku tahu apa yang dia rencanakan. Maka, aku membalasnya dengan senyuman manis nan polos tetapi memiliki pesan tersembunyi

Tanpa berkata apapun, aku tahu bahwa dia merasa jengkel dan terganggu. Hah! Dia pikir itu akan mengguncang ku? Bias ku hanya Reynold tahuu!!! Reymond itu seperti adik bagiku!!

Mendadak, lagu pertama pun di haturkan bersamaan dengan munculnya Pangeran kedua di hadapan ku.

Mendadak, lagu pertama pun di haturkan bersamaan dengan munculnya Pangeran kedua di hadapan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja warna rambutnya putih dan matanya berwarna Cream.

"

My Lady, May you dance with me?" Tanya-nya menunggu tanganku.

"Tentu, Romeo ku" balasku sok imut yang memegangi tangannya.

Kami mulai berdansa sembari menahan tawa.

"Romeomu? Dari mana kau mendapatkan itu heaaa???"
   "Kan Kamu yang memberikan buku Romeo and Cinderella"
"Juliet bocah. Dari mana datangnya Snow white??"
   "Dari hatimu"

'Dih, Sok imut lagi,' ekspresi wajahnya memang tak bisa berbohong.

Malam itu, kami berdua berdansa sampai tiga lagi lamanya! Tak terbayang sakitnya? Udaaahh nggak usah dibayangin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hy gess!!! Gimana nih sejauh ini???? Masih setia baca kan? Jangan lupa Vote yaaaa~ Happy reading all~

Ig:
     @arnattella01

Two YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang