•10•

7K 191 3
                                    

Keesokan Paginya Aisyah merasakan sakit di badannya bahkan ia sulit untuk berjalan, Aisyah mau tak mau harus mengikuti permintaan suaminya itu

"Gus, gendongin Aisyah dong Aisyah susah jalan gara gara semalem"

"kan kata saya juga.."

"Gus yang mau!"

"Kamu juga sempet bilang Ayo"

"Enggak enggak lagi deh" ujar Aisyah

"kenapa enggak?saya mau!"

"gus gak ngajar?" Tanya Aisyah tersenyum

"ini mau ngajar"

Gus faqih langsung bersiap siap untuk mengajar di pondok Al-falah tapi Aisyah juga ikut bersama nya

"Aisyah sini ikut!" Ujar gus faqih menarik tangan Aisyah

"gus badan Aisyah sakit semua!, Aisyah mau jalan aja susah!"

"kamu semalem santai aja kenapa sekarang malah protes?gajelas" Ujar gus faqih langsung menarik Aisyah keluar

"Aisyah nanti malem gak mau tidur sama gus lagi!" ujar Aisyah dengan cemberut

Gus faqih tak menghiraukan Istrinya itu dia malah berjalan menuju pondok dengan bermuka jutek

"ih gus! , dasar gak peka giliran ada maunya aja harus di turutin!" protes Aisyah

Gus faqih berbalik badan lalu ia menghampiri aisyah ia mengecup bibir Aisyah

"Bibir doang?" ujar Aisyah

Tanpa pikir panjang gus faqih menarik nafas nya lalu mencium leher Aisyah dan pipinya

"udah?"

"udah!, kalau Aisyah yang cium gus gpp?" Tanya Aisyah mengigit bibir nya

"kamu mau cium saya?boleh"

Aisyah mencium pipi dan leher gus faqih tapi tidak dengan bibirnya karena ia takut ada santri yang melihat mereka

"Kok bibir saya gak dicium?"

"takut ada santri gus!"

"Oh yaudah, kamu jadi ikut gak?"

"Jadi!!"

Aisyah megenggam tangan gus faqih lalu mereka Pergi ketempat gus faqih mengajar

"ini istri saya mau ikut jadi saya bolehin aja gpp kan?" ujar gus faqih melirik Aisyah

''Yah gus kenapa ngajak istri gus!" ujar Santriwati yang memakai krudung coklat

"Istri saya badan nya sakit semua jadi saya ajak soalnya kasian di rumah sendirian aja"

"Aisyah!" teriak Anita melambaikan tangan

Aisyah berusaha bangun dari duduknya tapi ia kesulitan

"Mau saya bantuin?" ujar gus faqih menjulurkan tangannya

"mau lah! Ini kan juga ulah kamu!" kesal Aisyah

Gus faqih membantu Aisyah bangun dari duduknya selama mengajar ia terus melirik Aisyah ia takut terjadi sesuatu pada istrinya itu setelah selesai mengajar hujan malah turun dengan deras membuat gus faqih dan Aisyah tidak bisa pulang

"Yah hujan deh" ujar Aisyah

Aisyah berlari keluar ia dengan senangnya berloncat loncat di atas genangan air ia hujan hujanan

"Ya Allah Aisyah kamu kayak anak kecil aja" ujar gus faqih

"gus mau ikutan juga?seru loh gus!"

"Gak!, tadi aja katanya badan nya sakit semua!" protes gus faqih

Tanpa basa basi Aisyah menarik tangan gus faqih hingga ia ikutan kehujanan , Aisyah ini memang jail orangnya

"Ya Allah Aisyah kamu bikin saya kehujanan!" Bentak Gus faqih

"gus kan cuma hujan, hujan itu Air bukan batu" kesal Aisyah menyiramkan ember yang berisikan Air kepada gus faqih

Gus faqih menghela nafasnya ia berkata pada Aisyah " Aisyah! KAMU INI YA DIBILANGIN NYA,SAYA GAK MAU KEHUJANAN SAYA LAGI KURANG ENAK BADAN" ujar gus faqih dengan wajah penuh kemarahan ia lalu meninggalkan Aisyah sendirian

"gus maafin Aisyah, gus jangan tinggalin aisyah" ujar Aisyah

Gus faqih tak menghiraukan itu ia bergegas pulang tanpa sedikit pun menoleh ke belakang Aisyah mematung sekarang suaminya itu marah padanya, Aisyah kebingungan apa yang harus ia lakukan

Setelah gus faqih sampai dirumah Aisyah pun segera menyusulnya untuk meminta maaf tapi saat berada di rumah ia kaget karena melihat laila yang duduk berdua bersama gus faqih,

Aisyah tampak cemburu sesampainya dirumah bukannya dia disuruh berganti baju malah dia dibuat cemburu gus faqih pun tidak berbicara pada nya sepatah kata pun

Aisyah beberapa menit menatap mereka berdua dan hanya berdiam diri di depan pintu setalah itu Aisyah pun pergi ke kamarnya untuk ganti baju

Aisyah membuka lemari dengan penuh amarah ia menutupnya dengan keras hingga terdengar suara

'BRAK'

"Astagfirullah,itu suara apa?" Ujar Laila kaget sambil memegangi dadanya

"Kayaknya itu Aisyah" ujar gus faqih menoleh ke kamar

Aisyah meraba raba jidatnya ternyata jidat nya agak panas mungkin ia sakit karena mandi hujan begitu lama,Aisyah segera memakai krudung nya lalu pergi ke dapur untuk memasak makanan

tiba tiba ia melamun dan jarinya terkena pisau dan berdarah Aisyah merasakan kesakitan ia segera mengambil kotak p3k di ruang tamu tapi sesampai nya di pintu ruang tamu ia cemburu melihat gus faqih dan laila tertawa bersama

Aisyah lalu pergi begitu saja melewati mereka berdua tanpa mengobati lukanya itu gus faqih melihat Darah di lantai ia melirik ke Aisyah ia melihat darah itu asalnya dari tangan Aisyah

"Aisyah , tangan kamu kenapa berdarah?" Ujar gus faqih mencoba meraih tangan Aisyah

Aisyah lalu menutupi tangannya dengan kain lalu berkata "gpp gus" ujar Aisyah sambil mengusap Air mata

"Tangan kamu berdarah! , Coba sini saya liat" Ujar gus faqih

"Gus tolong jangan pegang tangan Aisyah!" marah Aisyah

Gus faqih pun mengajak Aisyah duduk di sofa ia mulai mengobati tangan Aisyah

"Gus Aisyah gpp ini luka kecil" bantah Aisyah menarik tangannya dari genggaman gus faqih

"Tapi Aisyah kalau infeksi gimana?sini biar saya obatin kamu diem aja" tegas gus faqih menggenggam tangan Aisyah lagi

Aisyah selesai di obatin gus faqih kembali berbincang bersama laila

"faqih kata abi kamu pernikahan nya di percepat jadi besok.." ujar Laila menundukkan

"Loh kok cepet banget?" kaget Gus faqih

"Ini permintaan abi kamu, undangan nya juga udah di bagiin" ujar Laila tersenyum

Aisyah yang mendengar itu langsung kaget ia harus menerima nasibnya yang menderita

"Gus nanti biar Aisyah aja yang hias" ujar Aisyah dengan senyum paksa menahan tangis

"Kamu yakin Aisyah?" lirih gus faqih

Aisyah mengangguk tak lama ia malah menangis membasahi krudung nya itu

"Loh Aisyah krudung kamu kenapa basah?" Tanya laila memegangi area krudung yang basah

"E-enggak ini karena keringet doang, Gak usah mikirin krudung Aisyah" ujar Aisyah tersenyum

Beberapa jam kemudian laila pun berpamitan untuk pulang pada Gus faqih dan Aisyah , Aisyah lalu masuk ke kamar ia duduk di sana sambil menangis

"Aisyah.. ,maafin gus ya" ujar Gus faqih megenggam kedua tangan Aisyah

Aisyah kemudian memeluk gus faqih dengan Erat ia tak mau membagi cinta nya bersama wanita lain, gus faqih mendekap Aisyah di dadannya

"Gus.. , gus harus janji setelah nikah sama laila gus gak lupain Aisyah" Ujar Aisyah

"In syaa Allah Aisyah"

Dijodohkan dengan anak kiyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang