07 :: Katanya, Jisoo Mau Dilabrak

1K 194 31
                                    

"Kalau si Taeyong jomblo mah embat aja kali Jis gapapa. Kejar aja."

Jisoo mendadak teringat omongan Naya beberapa jam yang lalu setelah dia curhat soal respons dia terhadap kelakuan Taeyong. Iya. Jisoo akhirnya malah curcol sama Naya perkara salah tingkah gara-gara tindakan Taeyong hari ini.

Jisoo tahu sebenarnya lelaki itu nggak maksud aneh-aneh atau bermaksud ngebaperin dia, tapi tetep aja kelakuannya tuh bikin Jisoo ngelus dada.

Cewek mana pun kalau digituin pasti baper.

Jisoo menarik napas lalu menghembuskannya pelan. Dia berjalan menuju parkiran basemen hotel, katanya Taeyong udah nungguin di sana selagi Jisoo tadi masih bersiap. Jangan sampe habis ini dia malah baper lagi cuma karena diperhatiin atau dielus di kepala doang.

Minggu kemarin dia nggak baper dalam ranah salah tingkah kegeeran karena tahu orang itu punya pacar, secara naluriah dia ngejaga jarak dan nggak mau dicap aneh-aneh. Boro-boro mau baper kesemsem, bawaannya cemas nggak keruan. Tapi, setelah Taeyong ngaku nggak punya pacar, Jisoo malah jadi gini.

Jisoo menelan ludah.

Pas siang itu Jisoo beneran ngeblank dan jantungnya deg-degan banget.

Perasaannya sama waktu dulu dia sama Gian sering jalan. Sama persis. Makanya dia cerita ke Naya berujung malah disuruh ngejar Taeyong.

Gila aja. Dia udah dikasih jantung sama Taeyong malah minta hati.

"Bocil kematian lama banget dandannya."

Begitu Jisoo sampai di parkiran, dia malah disambut omongan nggak penting dari katingnya. Manik cokelat Jisoo menatap Taeyong yang duduk di atas kap mobil, lelaki itu mengenakan kaus putih dibalut jaket levis dongker dan celana levis juga. Kali ini tangan kiri lelaki itu ada jam tangan perak.

Jisoo menghampiri lelaki itu. "Apa, sih? Lama apanya orang aku lebih awal."

"Iya deh iya." Taeyong turun dari kap. Dia kali ini berjalan memutari mobil, membuka pintu di sebelah kemudi mempersilakan Jisoo masuk. "Baju lo cute. Beli di mana?"

Jisoo mengangkat alis. Dia masuk ke dalam mobil lalu menyahut, "Dibeliin Ceye. Ndak tahu di mana."

"Giselle kalau lihat kayaknya ngiri."

Jisoo nggak ngebales apapun lagi. Dia diam aja pas Taeyong nutup pintu lalu lelaki itu tak lama masuk ke dalam mobil.

Padahal Jisoo cuma pakai wrap blouse warna putih dan celana kulot coklat. Rambut Jisoo dibiar tergerai agak bergelombang. Ada tas selempang biru muda tersampir di bahunya. Cute dari mana, lelaki ini pinter muji orang.

"Beres acara jam berapa, Kak?" tanya Jisoo begitu mobil ini melaju meninggalkan parkiran, memasuki jalan raya membuat Taeyong menaikan kaca jendela.

"Beres mungkin jam sepuluh atau sebelas." Taeyong menoleh ke arah gadis ini sekilas. "Pakai dulu seatbeltnya nanti kalau gue ngerem dadakan lu kejedot dashboard."

"Oh, iya." Jisoo tersadar. Dia mengikuti arahan lelaki ini. "Besok boleh antar aku cari jajanan dulu ndak sebelum pulang? Naya nitip kue ke aku."

Taeyong ngangguk. "Oke."

Hening setelahnya di mobil ini.

Jisoo meletakkan kedua tangan di atas paha, meremat celana sambil mengulum bibir. Kenapa Taeyong diam aja, sih? Biasanya Jisoo diroasting–



"Cewek Gian nggak ada chat lo, kan?"

Waw.

Apa katanya?

Eksternal | jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang