Jujur saja, sebenarnya ketika aktivitas biasamu yang hanya berdiam diri di dalam kamarmu serta surfing di dunia maya dengan mencari berbagai macam hiburan, pengetahuan dan informasi yang ada menjadi aktivitas di luar ruangan membuat tubuhmu yang tak terbiasa dengan aktivitas yang sangat melelahkan menjerit meminta untuk beristirahat dan kembali rebahan di dalam kamarmu yang nyaman, menyenangkan dan juga aman.
Bibirmu masih terasa kelu dan matamu masih terlihat menyedihkan ketika membayangkan kembali kejadian di sekolahmu dulu.
Sebenarnya, perasaan cemas dan tak percaya pada orang lain masih menggerogoti dirimu.
Kau sudah berusaha mensugesti dan menguatkan dirimu bahwa kau bisa menghadapi ini.
Bahwa kau kuat.
Kau percaya diri.
Kau berusaha menenangkan hati kecilmu bahwa masih ada Tou-san, Kaa-san dan Rei yang ada di sisi dirimu.
Di lain sisi, kau merasa bersalah karena masih ada sisa keraguan yang merayap terhadap kedua orang yang kau anggap sudah dekat dan bisa menjadi tempat sandaranmu selain sahabatmu yang berada di Indonesia.
Himawari dan Hayasaka adalah orang yang tulus.
Kau yakin akan hal itu.
Tapi, seberusaha apapun dirimu untuk meyakinkan diri bahwa mereka adalah anak yang baik dan bisa dipercaya serta menerima dirimu apa adanya, kau tetap saja merasa khawatir dan berhati-hati dengan orang-orang disekitarmu.
Lalu bagaimana dengan yang lainnya yang membuat kontak denganmu juga saling bersapa dan menjadi kenalanmu?
Kau malah merasakan kehampaan.
Kekosongan yang ada di dirimu.
Pikiranmu blank untuk saat ini.
Hatimu....
Kau tak tahu harus mendeskripsikannya bagaimana.
Sedikit demi sedikit, perasaan yang tak mengenakkan dan menjadi musuh bebuyutannya dulu merayap ke dalam dirimu menelusup ke dalam pikiran dan hati kecilmu, membuat bulir-bulir keringat dingin di telapak tangan juga dahimu.
Perasaan sesak di dada yang belum lama ini kau rasakan kembali kau rasakan.
Membuat matamu bergerak ke sana kemari mencari sesuatu.
Mencari seseorang untuk menemani dirimu.
"Astaghfirullahaladzim... Astaghfirullahaladzim... Astaghfirullahaladzim..."
Terus menerus coba kau rapalkan kalimat suci dan selalu menjadi penenang juga pengingat untuk dirimu.
Dirimu menggelengkan kepala dengan bulir-bulir air mata yang tanpa kau sadari sudah membasahi wajahmu yang kini telah memerah dengan ingus di wajahmu.
Rasanya kau ingin berteriak di kamarmu dan meminta tolong tapi berusaha kau tahan dan kau kuatkan dirimu.
Rei baru saja pergi ke luar untuk untuk memberikan Snack ke tetangga yang sempat kau dan dirinya buat pagi tadi.
Kaa-san sedang pergi ke mall bersama dengan Ibu Himawari- Yue Rin dan Ibu Hayasaka- Airin Kento.
Sedangkan Tou-san ada keperluan dengan temannya di daerah Shibuya.
"Ya Allah... Astaghfirullah... Rasanya sesak sekali.. hikss...," Lirihanmu berusaha untuk menguatkan diri.
PING!!!
Seperti terhipnotis, dirimu segera mengambil ponselmu yang berada di atas nakas samping tempat tidurmu.
Melihat sebuah balasan pesan yang membuatmu termenung untuk sebentar kemudian tertawa setelahnya dengan wajah sembab dan air mata yang masih mengalir.
Morisuke Yaku-senpai : Hati-hati @Me-chan jangan sampai terpedaya dengan kebaikan si rambut ayam ini @Kuroo Tetsurou ( Kelas 2 - 3)
Kuroo Tetsurou ( Kelas 2 - 3) : Astaghfirullah brother!
Iya. Kamu bisa sereceh itu hanya melihat pertikaian anggota grup voli ditambah, dengan balasan pesan dari Kuroo yang meng-insert fotonya sendiri untuk dijadikan meme.
Anxiety dirimu yang hampir datang merayap tiba-tiba untuk menyerangnya, kini tergantikan dengan perasaan speechless ditambah denga dirimu yang mempertanyakan seberapa recehnya dirimu untuk saat ini hingga hal seperti ini bisa membuatmu lupa sementara untuk rasa cemas dan kekhawatiran yang melanda.
Ditambah setelahnya, mau mendapatkan balasan pesan dari grupmu yang lain.
Kau rasa seperti Allah membantumu untuk menenangkan hati kecilmu dengan orang-orang disekitarmu....
Huahauahahaha
Assalamu'alaikum kawan-kawanku.
I'm back.
Ya Allah. Mohon maaf sekali readers!. Aku comeback pun saat di bulan puasa tahun ini :') terakhir pas aku cek aku update cerita tahun lalu dan di bulan ramadhan juga.
Maaf dan aku sangat amat berterimakasih sekali masih ada yang mau membaca dan menikmati ceritaku ini🥲😭😚.
Syaqie: Ya master! bahkan kau menelantarkan akuuuuuu😭😭😭😭🥲 #menangissedih #takterima #sudahberapakaliakumemaafkandirimuhuh?
Aku: Maafin aku syaqiee you are still my precious baby😭❤️🥲
Syaqie: aku ga ada kata-kata lagi buat dirimu masterrrr!!! #maish ngambek
Aku: #pundung #memangsalahku
Maaf udah lama juga dan aku lupa dengan nama karakte-karakternya #astaghfirullah.
Aku berharap hari kalian baik dan apa pun masalah yang ada dapat terselesaikan!
Juga bagi yang menjalankan puasa di lancarkan dan penuh keberkahan serta pahala yang melimpah untuk kalian ❤️💜
Last but not least mohon maaf apabila ada typo dan informasi yang salah, jika ada kalian bisa memberikan komentar serta saran🙏🏻 thank you so muchhh.
With love,
Me and my precious Syaqie 💜❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
What Would You Do? (Kuroo Tetsurou X Reader)
Fanfic"Today or ten years later What Would You do?," "Kenapa kau menanyakan hal itu?," "Jawab saja," "Haah... Baiklah. . . Aku? Aku bahkan tidak tahu apakah setelah berbicara denganmu aku masih hidup atau-" "Hei... Kenapa bicaramu menyeramkan seper...